Erik sempat beberapa kali jatuh, tubuh terdapat luka-luka kecil karena menerobos semak belukar, hingga dia berhasil menemukan jalan setapak diatas persawahan.
Erik sangat yakin, jika ini jalan yang sudah dilalui oleh Mayang dan Siska, mengingat Erik sempat melihat mereka berdua lari melalui arah jalanan ini.“ Mudah-mudahan aku bisa menemukan mereka berdua.” Ucap Erik sambil berusaha untuk menahan rasa perih karena luka-luka kecil ditubuh nya.Cukup lama dan jauh perjalanan yang sudah ditempuh Erik, hanya pencahayaan bulan yang tidak terlalu terang, namun sedikit banyak bisa membantu Erik untuk menembus kegelapan malam.“ Siska, apa kamu ketiduran?”Mayang mengguncang pelan tubuh Siska disebelahnya.Siska segera membuka matanya.“ Iya aku sempat ketiduran, sebaiknya kita melanjutkan perjalanan kita. Aku takut mereka akan menemukan tempat ini, mengingat mereka biasanya membawa anjing pelacak. Aku tidakMayang mencoba membuka mata, lalu menguceknya secara perlahan. ketika merasakan silau karena terpaan cahaya matahari langsung mengenai mata nya. dia berusaha untuk bangun, namun tubuh nya terasa berat seperti ditimpa sesuatu, tepatnya di bagian kedua belah kaki. Mayang mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat. yang terdapat pasir putih, dan bentangan ilalang luas disekitarnya. Deru ombak yang saling kejar mengejar, menyadarkan Mayang jika dia berada ditepi pantai, tepatnya sebuah pulau terpencil.
Erik mengesankan pandangan nya, disampingnya saat ini terdapat muara sungai yang luas, dan tidak jauh darinya juga terdapat hamparan lautan lepas.“ Sial.”Umpat Erik panik mengingat dia dan kedua gadis cantik itu terpisah, perahu yang semalam mereka naiki sudah pecah, perahu yang berukuran kecil dan kapuk itu tidak mampu menopang tubuh mereka bertiga sehingga rusak, dan membuat mereka terbawa arus dan terpisah."Semua ini Pasti gara- gara benda ini, yang membuatku semalam tiba-tiba pingsan." menatap pengayuh sampan lalu mengambilnya, lalu melemparkannya kedalam muara yang terlihat tenang, namun diluar dugaan, beberapa ekor buaya beraksi, Erik langsung lari Ponrang penting menyelamatkan diri. Hingga dia berhasil bersembunyi dengan memanjat pohon kayu yang cukup besar.“ Tempat ini sangat berbahaya, aku harus mencari keberadaan Mayang dan Siska, aku tidak ingin mereka kenapa-kenapa, lagian berlama-lama ditempat
Erik juga berharap, seseorang atau nelayan ada yang melihat keberadaan nya, sehingga datang dan memberikan bantuan secepatnya. dia berjalan menuju sebuah bukit bebatuan karang. tanpa sadar Erik menginjak batu hingga membuatnya tergelincir."Aaaaawww ... aaaagghhh.... Erik berhasil berpegangan pada akar kayu, dan kaki bawahnya mampu bertumpu pada batu karang. Erik melirik kebawah yang hampir membuat nya pingsan."Ya Tuhan, jika aku jatuh kebawah. mungkin Tamat lah riwayat ku saat ini." gumam Erik, begitu melihat jurang yang sangat tinggi, dibawah sana juga sudah menanti bebatuan karang yang tajam dan ombak yang siap menghempaskan tubuhnya.Dengan gerakan pelan namun pasti, Erik berhasil kembali keatas."Alhamdulillah, ya Allah ternyata engkau masih memberikan ku kesempatan untuk hidup, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi setelah kejadian ini, memberikan ku banyak pembelajaran hidup."Ucap Erik disela-sela nafasnya yang masih
Mayang mendekati Siska.“Benda, apa maksudmu?”Rasa penasaran Siska semakin menjadi, dia bangkit untuk melihat benda yang barusan ditendangnya. sambil terus waspada dengan memegang sebuah kayu. Sedangkan Mayang memilih mundur beberapa langkah."Astaga?"Tubuh keduanya bergetar, dengan mata membulat seakan tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka berdua saat ini.Keringat dingin kembali membasahi seluruh tubuh keduanya, yang sangat ketakutan, rasanya Siska dan Mayang ingin pingsan atau berpura-pura pingsan namun tidak bisa. rasa takut mengalahkan semuanya.“Aaaaaaaaaaaaa tidaaaakkk....itu....itu... tengkorak kepala manusia, coba kamu perhatikan seksama.”Melihat hal itu, refleks Mayang menendang keras benda itu, hingga terguling-guling jauh.Mereka berdua, berlari tanpa arah.Erik yang ketiduran dibawah pohon rindang, terbangun begitu mendengar suara Teriakan ketak
Reno yang begitu yakin jika Jarwo dan orang-orang nyalah yang telah menculik Mayang, hingga menghilang sampai sekarang. Sehingga Reno terus menyatukan Jarwo, dia tidak akan menyerahkan kepada istri nya itu ditemukan kembali dengan selamat. Reno kali ini sengaja menemui Jarwo, dengan mengajak serta orang-orangnya, namun Jarwo selalu berkilah. Meskipun Reno sudah memberikan ancaman pada Bos mafia itu, mengingat Reno yang juga tidak memiliki bukti-bukti yang kuat. Sehingga dia yakin Jika Reno tidak akan bisa membimbingnya. Reno semakin murka, dia juga mengatur rencana akan menjeblo
"Untuk sementara, pencarian ditepi sungai ini tetap dilanjutkan, sampai menemukan hasil yang diharapkan." ucap kepolisian dan timsar.Semula mama Lauren, sempat mencurigai jika semua yang menimpa Mayang dan Reno, adalah hasil perbuatan dari mantan istrinya Reno, Melani. namun setelah dia memastikan keberadaan Melani yang sekarang menetap diluar negeri, pada saat kejadian menghilang nya Mayang , juga tidak menunjukkan bukti apapun mengarah pada mantan menantunya itu. Apalagi Reno juga memberi penjelasan jika semua ini perbuatan Jarwo dan keluarga tiri Mayang.“Mayang, kami semua sedih kehilanganmu, Nak." gumam mama.Saat ini, mereka hanya bisa membantu memberikan semangat dan kekuatan pada Reno, meskipun tidak memberikan pengaruh apa- apa terhadap laki-laki tampan itu, yang begitu hancur kehilangan wanita pujaannya, paling tidak mereka telah berusaha membujuk dan memberi motivasi untuk Reno agar sa
“ Mas Reno, kamu apa kabarnya mas. Aku sangat merindukanmu sayang. Aku sangat berharap sekali. Mudah-mudahan kami bertiga mendapatkan pertolongan sehingga bisa keluar dari pulau terpencil ini, dan kita berdua bisa bertemu dan berkumpul lagi mas.” Gumam Mayang penuh harap.Suasana hati ayang yang sangat merindukan suaminya, berbeda dengan Siska dan Erik, kedua pasangan ini terlihat mulai saling jatuh cinta, sering kebersamaan mereka beberapa hari ini.Siska tiba-tiba berlari sambil merentangkan kedua tangannya, tersenyum senang menatap sunset yang muncul disenja itu, sehingga memberikan pemandangan yang sangat indah dengan cahaya kuning keemasan nya, serta suasana yang tersa begitu romantis yang hadir diantara mereka.Rambut panjang Siska tergeray lepas, senyum tidak pernah luput menguasai bibirnya. Nampak jelas kebahagiaan yang terpancar disana, gadis itu seakan-akan lupa dengan masalah yang tengah dihadapinya hingga terdampar
“Mayang, kamu ngapain?”“ Ya, berdoa lah agar kita bisa keluar dengan selamat dari pulau ini.” Terang Mayang.“Berdoa, ha...Ha...aku hampir lupa tentang ritual yang satu itu.” Siska tersenyum getir.“Maksudmu, bukan kah setiap agama mengajarkan kebaikan dan cara berdoa dan meminta sesuatu pada sang pencipta.” Ucap Mayang menatap serius Siska.“Aku sudah lama melupakan Mayang, semenjak jatuh ke tangan Jarwo. Aku juga sempat terlena oleh kehidupan mereka yang bebas, sehingga aku tidak begitu memperdulikan tentang keyakinan ku yang sesungguhnya.” Menunduk sedih.“Aku prihatin melihat kehidupan mu Siska, meskipun dihatiku terkecil ku bersyukur, mengingat aku masih belum sempat ternoda oleh mereka, semua ini juga tidak terlepas dari pertolongan mu Siska.” Ucap Mayang.“Iya Mayang, dengan terdampar dipulau ini membuatku sadar. Jika jalan yang aku tempuh