Share

Mimpi Mayang

Mayang, buatkan aku kopi.” 

“Baik, Tuan.” 

Mayang langsung berjalan Menuju dapur, meninggalkan Reno yang masih menatap punggungnya dari ruang tengah. Selepas itu Reno berjalan keteras belakang sambil menikmati tanaman hias dan kolam ikan arwana kesayangan nya.

“Ini kopi nya, Tuan.” 

Mayang meletakkan kopi hitam favorit Reno diatas meja kecil yang terdapat di sana.

“Ya, terimakasih Mayang.” 

Menatap Mayang sekilas, dan kembali melanjutkan memberi makan ikan-ikan hias yang didapatnya dengan harga fantastis tersebut.

Mayang kembali pamit kedapur, dia ingin memasak makan malam untuk Reno. Namun belum beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba Mayang merasa kepalanya tiba-tiba pusing, seketika bintang-bintang di langit seakan-akan mengeliling tubuhnya, yang hampir ambruk kelantai.

“May...Mayang kamu kenapa?” 

Reno langsung berjalan mendekati Mayang, gadis itu tidak mendengar suara Reno yang keras, yang terus memanggil nya terdengar nada kecemasan disana. Namun Mayang tidak bisa mengeluarkan suaranya untuk sekedar membalas panggilan Reno barusan.

Rasa pusing dan mual semakin menjadi, ketika tubuhnya Melayang, dia merasakan sepasang tangan kokok menangkap tubuh mungilnya. Bahkan dia masih sempat menatap wajah tampan sang majikan yang Mengendong dirinya menuju kamar.

Reno merebahkan tubuh Mayang, tatapan mereka sempat beradu, Namun seketika keduanya langsung mengalihkan perhatian.

rasa cangung tiba-tiba menjadi benteng penengah mereka.

“Mayang kamu kenapa?” 

“Entahlah, Tuan. Aku tiba-tiba merasa pusing. dan juga mual.” 

“Apa kamu pernah mengalami ini sebelumnya?” 

“Tidak pernah, Tuan.” 

“Baiklah, kamu istrahat dulu dikamar. Biar aku buatkan teh panas.” Ucap Reno berjalan menuju dapur.

“Tuan, tidak perlu. Aku tidak ingin merepotkan mu.” Mayang berusaha bangkit.

“Tidak Mayang, kamu sekarang bekerja dengan ku. dan sudah menjadi tanggung jawab ku untuk membantumu.” Ucap Reno kembali melanjutkan berjalan menuju dapur.

Mayang menatap langit-langit kamar, rasa pusing dan mualnya sedikit berkurang setelah Reno memberikan minyak kayu putih barusan.

“Apa aku masuk angin, atau maag ku kambuh lagi. Meskipun sudah lama dan hampir tidak pernah aku mengalami penyakit itu lagi.” 

Tiba-tiba lamunan Mayang buyar, ketika Reno masuk sambil membawa nampan berisi teh panas dan berupa makanan siap saji yang terlihat juga masih panas.

gumpalan asap mengerumuni makanan panas yang dibawakan Reno.

“Mayang, minumlah teh hangat ini. Dan juga makanan buatanku yang baru pertama kali nya aku coba untuk membuat nya khusus untuk mu. Sapa tahu rasa pusing mu segera hilang.” Reno meletakan nampan diatas meja kecil yang terletak disamping tempat tidur Mayang.

“Sekali lagi terima kasih, Tuan.” 

“Ya.” 

Balas Reno singkat, dan segera berlalu dari kamar Mayang.

Perlahan Mayang duduk, mengikat asal rambut panjang bergelombang nya. Dan mengambil makanan yang dibuatkan oleh sang majikan barusan.

“Lumayan enak, bahkan wangi banget.” 

Mayang melanjutkan makan nya dan meminum teh hangat, setelah itu Mayang pun melanjutkan meminum obat maag yang tersimpan di kotak obat Rumah Reno.

Sesuai pesan Reno barusan, Mayang kembali naik keranjang untuk istrahat. Tidak butuh waktu lama Mayang sudah tertidur menuju alam mimpi. Efek obat yang diminum nya barusan juga memberi pengaruh pada Mayang, dengkuran halus terdengar dari sudut bibir mungilnya yang cantik dan juga terlihat seksi.

Reno melirik jam dipergelangan tangannya, sudah sangat sore, dia membuka pintu kamar untuk sekedar melihat kondisi Mayang dari balik pintu. nampak gadis itu masih tertidur pulas. Reno kembali menutup pintu perlahan sambil mengusap perutnya yang tiba-tiba tersa lapar.

“Apa Mayang sudah masak makan malam ya? atau jangan-jangan dia masih sakit.” 

Reno berjalan menuju dapur, dan memeriksa makanan yang terlihat masih kosong dimeja makan.

“Ternyata Mayang belum sempat masak,” Gumam Reno yang melihat sayuran yang sudah disiapkan tapi belum sempat dipotong-potong oleh gadis itu, karena dia minta dibuatkan kopi, selepas itu Mayang langsung pusing dan mual.

“Sebaiknya, malam ini aku mencoba masak sendiri.” 

Reno melanjutkan memotong-motong sayuran yang semula sudah disiapkan Mayang, dan melanjutkan menu cap cay, yang semula ingin dimasak oleh mayamg tersebut.

Cukup lama Reno berkutad didapur, CEO tampan idaman setiap wanita itu suksek dengan masakan kedua nya setelah makanan yang dibuatkan nya untuk Mayang barusan. Sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumny , Reno hanya mengandalkan resep dan petunjuk melalui YouTube.

“Terlihat enak dan menggugah selera,” tersenyum sambil menyiapkan dimeja makan.

“Aku harus membangunkan Mayang, sudah malam. Pasti dia juga kelaparan sekarang.” 

Reno mengetuk pintu kamar, karena takut Mayang habis mandi atau belum siap. Jika dia langsung masuk lalu mengajak makan bareng.

“Tok....tok...Mayang...may....” Teriak Reno didepan pintu masuk. Namun tidak ada jawaban dari dalam, sehingga Reno langsung Kawatir jika terjadi sesuatu pada pelayan cantik nya, sehingga dia memutuskan untuk langsung membuka pintu perlahan.

Ceklek.... pintu terbuka, Reno mengintip dari balik pintu sambil memangil Mayang yang ternyata masih tidur meringkuk dibalik selimut tebalnya.

Mayang yang sedang mimpi buruk nampak berkeringat, dia menggeleng-gelengkan kepalanya menangis dan ketakutan.

Dalam mimpinya, Mayang berhasil ditangkap oleh anak buah Jarwo. Tubuh Mayang diseret dan langsung didorong hingga jatuh kepangkuan Jarwo yang tertawa mesum sambil menangkap tubuh mungil tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status