Share

Bab 263

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-28 23:11:35

Mata yang hampir menutup dengan hilangnya kesadaran, mendadak membelalak. Benda yang terbang di atas ranjang dan mendarat tepat di sandaran, membuat seperti jantungan. Sangat ketakutan yang seperti melihat setan gentayangan. Irgi yang sudah tidur pulas, dia angkat dan digendong untuk diajak berlarian.

“Irgi! Lari, Irgi, lari!” Osara lari terbirit membuka pintu dan keluar kamar. Hanya mencari Erick di kamar sebelah yang penuh di benaknya.

Tok Tok Tok Tok Tok

Heboh sekali pintu kamar di sebelah digedornya. Gelisah luar biasa yang tidak cepat mendapat sahutan. Takut andai-andai disusul kecoa terbang hingga di sana.

Ce Klerk

“Pak Erick, ada kecoa terbang!” Osara langsung bersetu dan menerobos masuk begitu pintu dibuka.

Namun, tiba-tiba Erick menangkapnya dan tubuhnya pun tertahan.

Rasa jantungan sebab kecoa terbang, berubah jantungan sebab sentuhan. Tangan Erick yang sangat dingin menyentuh kulit di bahu dan di dada. Harum segar dari wangi sabun membuat Osara membeku se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 389

    Yunita menatap gusar kepada orang tuanya. Dengan alasan masih tidak kuat pasca sakit, Pak Agus dan istri menunda kehadiran pada undangan hajatan menikah dari teman baik di kampung sebelah. Bukan mangkir, tetapi berniat datang beberapa hari lagi setelah merasa benar-benar sehat. Kenal rapat membuat hubungan mereka hanya sedikit renggang akibat perjodohan yang batal. Namun, untuk undangan kali ini, Yunita yang diminta mewakili keluarga untuk datang. “Berat banget cobaan ini untukku ….” Yunita menggerutu sebelum mengaplikasikan lip cream di bibirnya. Membayangkan bagaimana dirinya bersikap di antara ramai orang di kondangan. Berpikir setelah bersalaman dengan pengantin dan menyerahkan uang pada petugas, lebih baik cepat pulang! "Aku juga pasti bakal dighibah wargalah. Masa bodo, ah!" Yunita kembali menampolkan bedak di wajah cantiknya. Lima belas menit kemudian. Diantar sopir pabrik-pegawai kirim kopi, dirinya pergi. Jarak yang tidak jauh sangat dan hanya rentang 6 kilometer

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 388

    Lima hari kemudian di Kota Surabaya. Pria gagah, tampan, dan tegap yang berusia menjelang empat puluh tahun itu terlihat jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Bahkan dipandang sekilas dengan fisik bagusnya itu terbaca seperti umur di bawah tiga puluh tahun! Dibawa driver profesional dengan kendaraan mewah keluaran terbaru menuju jantung kota di Surabaya. Bangunan megah dengan deret apartemen yang merupakan asrama para dosen adalah destinasinya malam ini. Langkahnya panjang menuju lobi dan menghampiri resepsionis. “Apartemen nomor dua puluh dua di lantai lima.” Azlan menyahut saat resepsionis bertanya akan ke mana. “Atas nama Yunita Sesilia. Dosen di Universitas Unxxr.” Sahutnya lagi saat ditanya dengan siapa ingin bertemu. Resepsionis berkerut dahi dan memicing mata pada Azlan saat mendongak kemudian. “Penghuni apartemen nomor 22 di lantai lima atas nama Yunita Sesilia sudah tidak tinggal di sini lagi. Menyerahkan kunci sejak empat hari lalu pukul enam pagi.” Ucap

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 387

    “Keluarkan saja semuanya! Jangan ada yang sisa. Kecuali set perhiasan milikku.” Yunita menyahut ketus dan kesal. Memang bukan salah Anthony jika turut meremehkannya. Sangat terang jika dirinya adalah salah satu gundik Handoko Liem. Namun, jangan dirinya kembali bertempat dalam kehinaan. Cukup satu kali pada Handoko Liem sebab sangat terpaksa atas desakan orang tua yang sedang dilanda pailit dan paceklik besar kala itu. Ucapan Yunita yang penuh harga diri membuat Anthony berubah pikiran. “Kenapa dimasukkan kembali?” Yunita terheran. Semua uang yang tadi dipindah keluar, telah kembali dimasukkan ke dalam koper oleh Anthony. “Hadiah untukmu. Sepertinya sudah benar-benar insaf. Bagus sekali.” Anthony menyahut santai. Koper telah ditutup kembali. Lalu dia sodorkan ke hadapan Yunita. “Ambillah,” ucapnya sambil meletak sebiji anak kunci di atas koper mini. Juga selembar kertas berisi tulisan kode kuncinya. “Sebelum pergi, boleh bertanya? Kenapa bisa kenal Dimas dan Amira?” ta

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 386

    Yunita telah berdiri dan menjauh dari Handoko Liem. Bediri lebih dekat di kur Anthony. Seorang wanita bergegas menghampiri Handoko Liem dan duduk di pangkuan tanpa segan. Sebelah tangan bergayut di leher Liem dengan wajah cantiknya yang tersenyum menggoda. Handoko Liem terdiam dengan wajah menegang. “Permisi.” Yunita buru-buru pergi ke arah pintu dan keluar. Tidak peduli lagi untuk bersikap sopan pada seluruh laki-laki kaya raya di dalam sana. Namun, sesampai di lur tidak semulus harapannya. “Kenapa? Aku tidak berguna di dalam sana. Sudah ada wanita yang disediakan untuk menemani,” ucapnya dengan tegas pada pengawalnya Liem yang garang. Kesal, bahunya telah ditahan kuat hingga terasa sakit. “Maaf, Nona!” ucapnya tegas yang serta merta melepaskan penahanannya di bahu Yunita. Baik juga! Tidak ingin membuang waktu, rasanya sungguh muak dengan sirkel para lelaki di dalam sana, Yunita bergegas pergi. Sempat berpikir pulang saja, tetapi rasanya amat sayang. Yakin set perhia

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 385

    Ruang kerja CEO Hotel M begitu dingin. Yunita tidak menemukan remote pengaturan mesin pendingin. Padahal dirinya hingga menggigil dan tidak tahan lagi untuk buang air kecil. Tidak ada pintu lain kecuali yang tadi ditunjuk oleh Azlan. Yunita segan, rasanya itu adalah ruang pribadi. Ada rasa enggan, khawatir jika ternyata bisa masuk - tetapi tidak bisa keluar. Sekali lagi, sangat tidak tahu bagaimana seorang Azlan sesungguhnya. Bisa jadi ternyata jahat dan psikopat. Ngeri! Lebih baik cari selamat dengan keluar dan mencari toilet umum saja. Pasti tidak jauh dari lantai dasar. Benar, tempat yang sangat dia cari telah didapat di lantai pertama. Lega sekali, Yunita telah menumpahkan seluruh cairan sampah dari kantung ginjalnya. Kini kembali ke lantai atas dengan sebuah lift. Ting! Hanya sebentar naik lift, sebab letak ruang kerja Anthony hanya di lantai dua. “Yunita!” Seperti akan tamat saja riwayatnya. Lagi-lagi harus bertemu dengan Handoko Liem. Kali ini tidak ada Azlan A

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 384

    Lelaki CEO hotel yang berbadan besar, tinggi, dan tegap itu sudah berdiri dekat di sampingnya. Yunita resah, dirinya tidak tahu siapa sebetulnya Anthony. Tidak tahu menahu sedekat apa hubungan antara dua lelaki di depannya. Jangan-jangan, lepas dari mulut buaya, justru ditangkap piranha! “Sudah kubilang, aku unggul dalam segi apa pun dibanding kamu, Pak Liem. Berdamai saja dengan egomu. Bahkan untuk urusan wanita pun. Kamu lihat sendiri kan? Dia rela melepaskan kamu demi ….” Anthony berbicara dengan nada pongah. Dia berlagak kuasa yang tiba-tiba sudah melingkarkan tangan di pinggang Yunita. Demi urusannya mudah, si wanita membiarkan. “Kalian sama-sama busuk! Aku tidak akan pernah membiarkanmu tenang dengan dia, Yuan!” Handoko Liem terlihat marah. Pandangannya tajam pada Yunita. “Kita tidak ada ikatan apa-apa dan aku tidak berhutang apa-apa lagi. Anda jangan lupa itu, Pak Liem!” Yunita menyahut sengit. Tidak menyangka, memilih Handoko Liem sebagai lelaki yang bisa member

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status