Share

Bab 281

Author: kamiya san
last update Huling Na-update: 2025-06-05 23:35:20

'Pak Erick, sudahi saja itu. Ntar kelamaan….” Osara menegur saat dari kamar terdengar sayup suara Zahra.

Erick mengacak rambut lebatnya yang sedikit panjang. Kesibukan kerja dan keluarga telah membuat lupa tidak pergi ke salon untuk memangkasnya. Osara berpikir akan menawarkan skill jasanya besok pagi, ini sudah terlalu malam. Sebab dulu dirinya langganan almarhum untuk diminta memangkas kan rambut.

Lelaki itu menghampiri microwave dan Osara buru-buru berlalu kembali ke kamar. Mendapati Zahra tengah bergulingan di samping Irgi yang tidak peduli dan terus tidur lelap.

“Hauskah, Ra? Tunggu, ya. Om kamu masih nyiapin susu kamu. Coba tebak, sekarang kamu di mana, Ra? Di Negara Indonesia…. Gimana rasanya, gerah? Adem? Atau kamu nggak terasa apa-apa? Kamu gak peduli, Ra? Ha ha ha….”

Osara berbicara dengan perasaan senang. Mungkin sikap mesra Erick di dapur tadi sudah menghibur dan membuat moodnya berkali lipat jadi membaik.

Zahra telah duduk dan memandangnya bingung. Tetapi ma
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 418

    Merasa lega, wanita yang paling dicintai sedunia telah berundur dan pergi. Ibunya sedang ditunggu seorang tamu di depan, rupanya emak-emak tukang pijat langganan yang datang untuk mengurut tubuh ibunya. “Yun, Mama sudah pesan agar Mak Tun datang lagi besok pagi! Mama rasa kamu ini sudah lama banget tidak pijet. Satu tahun pun ada!” seru mamanya saat Yunita akan pergi dan melewati teras rumah. Nanang, sopir keluarga sudah terlihat menunggu. Ibunya duduk berbincang dengan seorang wanita tua di teras. Yunita sempat melempar senyum saat menyalami mereka berdua. “Benar, Nduk! Besok aku urut kamu ya! Kayaknya kamu ini lagi gak enak badan!” seru Mak Tun yang Yunita juga kenal. Wanita itu adalah tukang pijat tersohor di kampung dan di perkebunan. Yunita hampir mengiyakan jika tidak ingat akan kondisi dan rahasianya. Mungkin terasa sangat nikmat jika dipijat lembut di seluruh bagian tubuh. Namun, rumor jika dukun pijat bisa mendeteksi kehamilan, bahkan juga bisa membaca keadaan gadis y

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 417 b

    Obat dari Amira lumayan lebih bagus dari yang diberikan oleh dokter di Hotel M. Raganya terus membaik di sepanjang perjalanan. Hampir seluruh waktu lima jam dia habiskan untuk tidur. Tiba-tiba saja asisten driver membangunkan sebelum tiba di rumah beberapa kilometer saja. Yunita bersiap dengan memangku tas kesayangan. Berdoa semoga semua baik-baik saja tanpa kedua orang tua tahu apa yang sebetulnya sedang dia tanggung. “Yunita!” sapa wanita setengah baya yang tengah malam seperti ini belum tidur. Rumah mereka terang benderang dengan aktivitas para pekerja lembur yang sedang memilah biji kopi. Wajah ibunya terlihat cerah saat menyongsongnya di pintu pagar. Mobil travel pun berlalu setelah memutar balik arah menuju ke Kota Wlingi lagi. “Nanang bilang, kamu akan pulang beberapa hari lagi. Katanya urusan dengan kampusmu itu ada banyak yang belum selesai. Kok sudah pulang, apa sudah beres?” tanya ibunya dengan senyum. Terlihat senang dengan kepulangan anak perempuan satu-satunya.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 417

    Hotel syariah di jantung Surabaya adalah tujuan wanita sedih itu. Kamar luas, bersih, rapi, dan ada mushola room kecil di dalam sungguh nyaman. Set obat baru telah di genggaman, persis punya Amira yang telah ditebusnya dari apotik besar di Tunjungan. Pergi diam-diam dari Hotel M dan sedikit berbelanja di swalayan, dia lakukan cepat-cepat. Tidak ingin terendus oleh pemilik Hotel M. Menghindari segala pertanyaan dan desakan apapun untuk sementara ini. Jujur, kehamilan di perutnya yang tidak disangka adalah beban batin yang merongrong kesehatan mentalnya. Testpack yang didapat dari mencuri itu rasanya bicara jujur. Garis dua kemerahan terbaca jelas di alat tes bukti hamil yang akuratnya tertulis 97% valid tersebut. Dia menangis lagi. Mengingat masa depan pabrik yang belum terang benderang dan masih tahap pengembangan. Orang tua tidak bisa diharapkan untuk mengambil alih pabrik kembali. Sakit mereka masih timbul tenggelam yang sehari sehat dan beberapa hari kemudian tumbang lagi.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 415

    Yunita menghampiri Amira di balkon. “Amira, aku sudah enakan!” sapa Yunita yang sudah berdiri dekat dengan Amira. Dia tidak menelepon lagi, mungkin sedang berbalas pesan. Jarinya sibuk menari di layar ponsel. “Eh, benarkah, Mbak? Syukurlah!” Amira menyambut dan berdiri. Meletak ponselnya di saku kemeja. “Ayo masuk balik, Mbak. Anginnya kuat sangat! Soalnya badan aku tadi rasa gerah!” Amira ingin membawa Yunita kembali ke dalam kamar. “Amira, Terima kasih sudah menolongku, membawaku ke kamarmu. Oh, iya … aku tadi belum sempat mengucapkan selamat. Selamat ya, sudah akan ada Amira dan Dimas junior ….” Yunita berbicara di belakang Amira. Seketika perempuan hamil yang ada suami itu berbalik. “Terima kasih ucapan selamatnya, Mbak. Semoga, Mbak Yunita juga lekas menyusul. Eh, maksudku lekaslah jumpa jodoh dan …,” ucap Amira tersenyum lebar. Tetapi merasa aneh sebab ekspresi Yunita justru muram, bukannya mengaminkan doa baik yang dia dengar. Seketika jadi tidak enak hati. Senyu

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 414

    Hatinya begitu sakit dengan ucapan Anthony. Bisa-bisanya menuduh Yunita tidur dengan Dewangga. Bertemu pun baru satu kali dan waktu mereka habis di restoran. Mau bercinta di mana?! Geram sekali rasanya! Adakah sesuatu negatif yang dikatakan Dewangga pada Anthony sehingga sampai hati menuduh Yunita yang bukan-bukan? “Sayangnya akan ada rapat penting.” Anthony tiba-tiba sudah merapat di ranjang dan membungkuk. Mengambil wajah Yunita yang berpaling dengan sebelah tangan. Ternyata pipinya basah sebab air mata. Tepisan kuat membuat tangannya menggantung. Perempuan sedih itu menolak sentuhannya. “Kenapa kamu sangat membenciku?” tanya Anthony dingin sambil menarik tangannya dan berdiri kembali. “Kamu tidak pernah merasa telah berlaku bejat padaku? Melihatmu membuatku mual. Sentuhanmu juga membuatku ingin muntah!” ucap Yunita keras-keras. Anthony terkejut, dipandanginya tajam Yunita. “Seperti itu? Baiklah, sayangnya aku harus lekas pergi rapat. Selesai nanti, aku ingin bicara

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 413

    Yunita tergeragap saat membuka mata. Rupanya tertidur cukup lama di atas ranjang pasien di klinik. Suara perempuan sedang berbicara yang sepertinya di telepon. Suara batuk Yunita adalah penyebab suster itu memutuskan sambungan telepon. Dia muncul dari balik gorden dan mendekati Yunita di ranjang dengan senyum manis yang tulus. “Anda akan dipindahkan ke kamar pribadi beberapa saat lagi. Rasa mual dan pusingnya sudah agak mending kan, Mbak?” Suster penjaga klinik itu bertanya lembut sambil membenarkan selimut di kaki Yunita yang melorot. “Iya, tetapi gemetar banget,” jawab Yunita. Tubuhnya terasa lemas dan gemetar. Merasa ini begitu aneh. Semula tidak merasa apa-apa, tiba-tiba drop begini. Beginikah ulahnya penyakit? Atau sebab diri sedang benar-benar hamil? Yunita kembali tidak tahan untuk menangis. “Loh, kok nangis, Mbak? Sabar ya, Mbak gemetar sebab imun tubuhnya sedang drop. Harus cukup istirahat dan makan teratur ya.” Suster berbicara dengan perasaan heran dan serb

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status