Share

Bab 409

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 23:49:24

Apartemen yang beberapa minggu sempat kosong, sudah lima hari belakangan ini diisi. Penghuninya adalah sepasang pengantin baru yang sebelum menikah juga pernah mendiaminya bersama.

Lelaki berambut basah itu keluar dari kamar dan berjalan buru-buru menuju dapur. Sambil mengancingkan kemeja lengan panjang warna coklat di badannya. Wanita berbaju piyama dan rambut terbungkus handuk, menyambut dengan menarik kursi di meja makan untuknya.

“Lambat lagi ya … ha ha!” Wanita cantik penarik kursi tertawa menggoda pada suaminya.

“Berapa kali kupesan? Sebelum pergi, bangunkan aku dulu, Amira.” Katanya sambil menyambar sandwich buatan istri.

“Salah sendiri habis subuh ketiduran ….” Amira berlalu membawa gelas kosong. Tidak lama kembali lagi membawa segelas kopi dan sekotak bekal. Duduk di sebelah Dimas agak rapat.

“Itu dalam kotak bekal, sandwich lagi, ya?” tanya Dimas tersenyum. Semenjak datang ke apartemen, sandwich melulu yang dijejalkan padanya. Sarapan dan makan siang. Entah, t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 409

    Apartemen yang beberapa minggu sempat kosong, sudah lima hari belakangan ini diisi. Penghuninya adalah sepasang pengantin baru yang sebelum menikah juga pernah mendiaminya bersama. Lelaki berambut basah itu keluar dari kamar dan berjalan buru-buru menuju dapur. Sambil mengancingkan kemeja lengan panjang warna coklat di badannya. Wanita berbaju piyama dan rambut terbungkus handuk, menyambut dengan menarik kursi di meja makan untuknya. “Lambat lagi ya … ha ha!” Wanita cantik penarik kursi tertawa menggoda pada suaminya. “Berapa kali kupesan? Sebelum pergi, bangunkan aku dulu, Amira.” Katanya sambil menyambar sandwich buatan istri. “Salah sendiri habis subuh ketiduran ….” Amira berlalu membawa gelas kosong. Tidak lama kembali lagi membawa segelas kopi dan sekotak bekal. Duduk di sebelah Dimas agak rapat. “Itu dalam kotak bekal, sandwich lagi, ya?” tanya Dimas tersenyum. Semenjak datang ke apartemen, sandwich melulu yang dijejalkan padanya. Sarapan dan makan siang. Entah, t

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 408

    Saat akan pulang, Anthony tampak sibuk berbicara dengan asistennya, Rendra. Yunita abai dan tidak ingin menyapa atau berpamitan. Pelecehan di ruang kerja lelaki itu masih tersimpan dalam ingatan yang membuat sakit hati dan kesal. Sedang uang lebih dari Anthony tidak bisa di transfer kembali sebab akun sudah demikian diamankan. Hanya dengan izin lelaki itu, seseorang baru bisa berkirim uang di akun banknya atas legalitasnya sendiri. Dasar orang kaya! Tidak butuh yang namanya dana kaget! “Hati-hati, Yun! Jika ada yang lebih bagus, diganti saja.” Dewangga membahas drivernya yang malas. Sambil menyalami tangan Yunita tetapi enggan melepaskan. “Lepas tanganku, Dewangga. Lain kali aku tidak akan bersalam tangan lagi denganmu!” tegas Yunita dan iseng menarik tangannya. Kali ini dilepaskan begitu saja. “Kapan pun perlu kawalan, hubungi aku sebelum berangkat ke Surabaya. Agar aku lebih siap dan tidak terlambat.” Dewangga bicara sungguh-sungguh. “Terima kasih, Dewangga!” sahut Yu

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 407

    Pemilik restoran yang duduk di bangku restorannya, memutar cangkir porselen berisi kopi dengan tangannya. Memandang Dewangga yang juga sedang menatapnya. “Bagaimana kalian berdua bisa kenal? Kelihatannya susah akrab ….” tanya Anthony. Menatap Dewangga dan Yunita bergantian. Dewangga memandang Yunita yang sedari tadi tampak bungkam. “Aku dan Yunita pernah hampir menikah, Om!” Kemudian dia menyahut cepat. “Uhuk!” Tiba-tiba Anthony terbatuk. Tetapi wajahnya datar dan tenang. Entah batuknya sebab terkejut atau sebab meminum kopi enak di tangannya. “Lalu, kenapa kalian bertemu di sini?” tanya Anthony lagi. Tidak peduli jika dirinya dianggap terlalu ikut campur pada urusan orang lain. “Yunita mencari bodyguard. Ternyata … sempit sekali lah, Surabaya ini! Ha ha ha!” Dewangga terbahak sendiri dengan ucapannya. Kali ini Anthony terlihat benar-benar terkejut. Kedua alisnya terangkat tinggi-tinggi dan memandang Yunita. Meski begitu, tidak ada kata-kata yang diucapkannya. Menyad

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 406

    Pria tampan maskulin berperawakan tinggi dan besar itu melewati lobi dengan pandangan lurus tanpa melirikkan mata. Berjalan cepat yang bahkan memandang tamu hotelnya pun tidak. Dia juga sedang sangat malas menanggapi sapa dari pekerja hotel yang dilewati. Wajahnya kaku dengan pandangan tajam dan garis di bibirnya lurus melulu. Masuk ke area restoran lewat jalan belakang dan langsung menuju ke posisi dapur kopi. Ada dua jenis dapur di restoran miliknya. Dapur satu yang sangat luas, untuk menyiapkan makanan, cemilan, dan roti-rotian. Dapur dua adalah untuk membuat minuman. Tetapi dapur dua dibagi lagi menjadi dua ruang, satu untuk minuman random, dan satu lagi yang ruangnya paling kecil adalah khusus untuk membuat minuman kopi. “Baca aturan pakai dan seduhkan tiga cangkir. Sisanya simpan baik-baik.” Anthony memberi titah pada lelaki khusus barista yang terciduk bengong di depan baki kopi. Mungkin sedang menunggu order masuk dan tidak sambil melakukan apa-apa. "Siap, Sir!" Baris

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 405

    Cekalan tangan Anthony terlalu kuat di lengannya dan justru terasa sakit saat berontak untuk lolos. Tidak paham sama sekali, terbuat dari apa hatinya, sangat suka memaksa kehendak pada wanita bertenaga pas-pasan sepertinya. Bodyguard oh bodyguard, di mana dirimu? Ingin menangis rasanya! “Kamu selalu bersikap bejad padaku, Pak Azlan!” hardik Yunita keras. “Sebab aku juga sama dengan pacarmu. Sangat berhasrat jika …,” ucap Anthony yang terhenti oleh aksi ciumannya sendiri di bibir Yunita. Nafsu lelakinya selalu bergelora jika mereka berdekatan. “Kamu jahat …” rutuk Yunita terengah. Setelah begitu lama mencium paksa, bibir dan wajah lelaki itu sedikit menjauh. “Kamu menikmati kejahatanku,” timpal Anthony tersenyum sambil menatap lekat wajah Yunita dengan tatapan dalam. “Kamu memaksa! Kamu mencuri!” jerit Yunita sangat kesal dan marah. Ingin meludahi, tetapi tidak sampai hati. Khawatir jika lelaki itu tidak terima dan justru menjadi murka. Dia pun punya kuasa di kota, bi

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 404

    Yunita berusaha tenang meski perasaannya gelisah. Lebih tepatnya takut jika Anthony kembali berbuat jahat. Kesal lagi, dirinya tidak mampu berbuat apa-apa hanya untuk sekedar menjaga harga diri dan martabat. Mengakui semua diamnya karena uang, hingga rela seperti menjual diri. Sekarang, masa kelam itu sudah cukup baginya. Perasaannya kembali berangsur tenang, Anthony tetap duduk diam di kursinya. Berpikir untuk lebih cepat melakukan pekerjaan ini. “Semua sudah berlabel dengan sangat teliti. Dibaca dulu sebelum menggunakan. Jangan sampai Anda merasa rugi setelah membelinya sebab salah ambil prodak dan salah harga. Kuharap satu minggu lagi Anda memberikan kabar baik, Pak Azlan.” Yunita bicara cepat. Menyodorkan bungkusan rapi yang berisi kantong-kantong bubuk kopi dengan kemasan rapat dan bagus. Semua berlabel dan tentu juga bersegel. “Silahkan Anda cek, Pak Azlan. Setelah itu, silahkan membayar, ini nomor akun bank milikku.” Yunita sambil mengulur selembar kartu namanya di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status