Beranda / Romansa / Istri Pilihan Untuk Aryan / Bab 3 Cinta Pandangan Pertama

Share

Bab 3 Cinta Pandangan Pertama

Penulis: Iinyoursoul28
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-02 13:53:06

Tiba-tiba saja Aryan muncul di hadapan banyak orang yang sejak tadi mencari keberadaannya.

Aura ketampanannya mampu menyihir semua pasang mata yang ada di dalam ruangan tersebut untuk terus menatap pria itu tanpa berkedip sedikit pun termasuk Aghnia. 

Mungkinkah wanita itu sudah mulai jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Aryan?

“Aryan, syukurlah kamu sudah datang karena semua orang sudah mencarimu sejak tadi,” kata Ayu yang sudah berdiri dengan kedua tangannya yang terbuka untuk menyambut putranya.

Aryan memeluk tubuh mamanya sembari mencium kedua pipi sang mama secara bergantian. Tak lupa pria itu menyalami satu per satu semua orang yang ada di sana termasuk Aghnia.

“Kalau yang itu namanya Aghnia yang akan Kakek nikahkan denganmu,” kata Haris ketika keduanya ingin bersalaman.

“Ternyata selera Kakek bagus juga tidak kalah dengan wanita pilihanku sebelumnya.”

Pria itu tersenyum ke arah Aghnia yang sedang memandangnya tanpa berkedip sejak tadi. 

Setidaknya Aryan sudah tahu kalau wanita itu sebanding dengan dirinya dalam artian paras mereka bukan dari hal lainnya.

“Halo namaku, Aryan.”

“Aghnia, cepat jabat tangannya,” bisik Tiara sambil menyenggol lengan adiknya yang masih terpesona dengan ketampanan calon suaminya.

Wanita itu tersadar dengan wajahnya yang bersemu merah lalu segera menjabat tangan Aryan. Semua orang di sana tentu bisa langsung menilai kalau keduanya terlihat serasi jika sampai bersanding di pelaminan nanti.

Apalagi selama makan bersama keduanya terlihat saling melemparkan pandangan kagum satu sama lain dan obrolan mereka juga terdengar lancar dan sefrekuensi.

“Jadi, apakah kamu mau tetap menikah dengan cucuku, Aghnia?”

“Iya, Kek.”

Terlepas dari rupa Aryan yang tampan atau tidak wanita itu memang sudah memantapkan hatinya untuk menikahi cucu kakek Haris demi membalas kesalahan sang mama di masa lalu dan yang terpenting tentang identitas papa kandungnya.

 Toh jika mereka tidak bisa saling mencintai nantinya keduanya bisa memilih untuk berpisah dan menjalani hidup masing-masing, setidaknya pernikahan sudah terjadi sesuai wasiat awal, ‘kan?

“Lalu, bagaimana denganmu, Aryan?”

Kini semua mata tertuju ke arah Aryan untuk mengetahui jawaban pria itu.

Mungkinkah Aryan setuju? Jika iya jawabnya semua akan berjalan sesuai rencana di awal, jika tidak maka hal ini tidak akan diteruskan dan sang kakek pasti akan terus mececarnya untuk menikah dengan wanita pilihan lain.

“Tentu saja aku ingin sekali menikah dengan bidadari secantik Aghnia mana mungkin aku bisa menolak.”

Jawaban Aryan yang diselingi dengan gombalan tersebut mampu membuat hati Aghnia penuh dengan bunga serta merasa menjadi wanita yang paling beruntung saat itu.

“Syukurlah, kalau begitu sekarang kita bisa mulai merencanakan pernikahan keduanya,” ucap Haikal yang tampak senang serta antusias.

Haris memang merasa lega setelah melihat bagaimana respon keduanya yang setuju menikah apalagi sebelumnya beliau sempat menyaksikan keduanya sama-sama menentang pernikahan ini.

Hal ini tentu membuat Haris ingin buru-buru melangsungkan pernikahan keduanya yang akan dimeriahkan tepatnya satu bulan lagi. 

Pria paruh baya itu tidak ingin keduanya berubah pikiran dan juga merubah keputusan untuk tidak menikah nantinya.

***

Satu bulan kemudian pernikahan Aghnia dan juga Aryan dirayakan dengan sangat meriah.

Bahkan banyak media massa yang meliput tentang pernikahan mereka mengingat status keluarga Athaya yang menjadi salah satu orang terkaya di negara mereka yang masuk dalam kategori lima besar.

“Sayang, apakah kau merasa lelah?” bisik Aryan.

Sejak pagi mereka memang mengikuti setiap rangkaian acara tanpa terlewat sama sekali jadi wajar saja jika pria itu khawatir dengan Aghnia yang mungkin saja akan kelelahan.

Aghnia tersenyum sambil menatap wajah pria yang sudah resmi menjadi suami. “Sama sekali tidak jadi kamu tenang saja aku masih bisa menyelesaikannya sampai selesai.”

“Kamu serius? Jika memang kamu merasa lelah, kamu bisa istirahat lebih dulu karena sebentar lagi acaranya juga akan selesai lalu kita akan pulang ke rumah.”

Kali ini Aghnia menjawab pertanyaan pria itu dengan menganggukkan kepalanya.

Jujur saja Aghnia selalu merasa senang karena selama mengenal Aryan, pria itu selalu bersikap baik dan juga memperlakukannya layaknya seperti seorang ratu.

“Baiklah tapi kamu bisa beritahu aku jika nanti kamu merasa lelah,” kata Aryan sambil menggenggam tangan istrinya.

“Terima kasih kakek karena sudah meninggalkan wasiat yang sangat berharga untukku sehingga aku bisa bertemu bahkan menikah dengan pria sebaik Aryan.”

Aghnia tidak menyangka kalau wasiat yang sempat dianggapnya sial malah membawanya bertemu dengan pria yang sangat baik seperti Aryan. 

Bahkan dengan wasiat sang kakek, wanita itu jadi tahu kebenaran tentang dirinya yang selama ini sengaja disembunyikan.

“Aryan, kamu mau ke mana?”

Aghnia mengerutkan dahinya ketika pukul satu malam pria itu terbangun dan kini sudah berpakaian rapi seperti hendak mau pergi.

Tidak mungkin ‘kan kalau malam ini Aryan ada pekerjaan mendadak apalagi tepat setelah hari bahagia mereka.

“Mau aku pergi ke mana pun itu bukan urusanmu,” jawab Aryan dengan nada suara yang terdengar kasar dan juga dingin.

Tunggu, ada apa dengan pria itu? Kenapa sikapnya berubah dalam beberapa jam saja?

Kedua bola mata Aghnia seketika membulat dengan sempurna mendengar jawaban dari suaminya.

Padahal selama acara pernikahan sampai mereka tertidur semuanya masih baik-baik saja.

“Aryan, kenapa jawabanmu seperti itu? Apa aku sudah berbuat salah kepadamu?” tanya Aghnia seraya bangkit dari tempat tidur dan hendak mendekati suaminya.

Aryan memberikan tatapan sinis ke arah Aghnia. “Kau memang tidak salah apa-apa tapi yang salah adalah kakekku karena sudah memaksaku menikah denganmu.”

“Tapi jika kamu tidak menginginkan pernikahan ini bukankah dari awal kamu bisa menolaknya, Aryan?”

Aghnia masih tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi karena tubuhnya masih terasa lelah hingga tidak bisa menyatu dengan otaknya untuk memahami apa yang pria itu katakan.

“Sudahlah, kau pasti tidak akan mengerti jika aku menjelaskannya nanti jadi lebih baik kau kembali tidur karena aku harus pergi sekarang.”

Aryan berusaha menahan diri untuk tidak menyakiti wanita itu secara verbal atau pun non verbal karena pria itu menganggap Aghnia adalah wanita yang sangat baik dan juga terpaksa terjebak dengan pernikahan ini.

***

Tepat satu bulan sebelum pertemuan keluarga yang diadakan oleh kakek Haris dengan Aghnia dan keluarga.

Pria itu sedang memikirkan cara untuk menghindari pernikahan tersebut tapi tiba-tiba saja malah diberikan ide konyol oleh asistennya.

“Mas Aryan, aku dengar kamu sebentar lagi akan menikah ya?” tanya Doni, asisten pribadi.

“Entahlah Dona tapi yang jelas pernikahan ini bukan keinginanku tapi keinginan kakek karena ulahmu yang tidak bisa menjaga rahasia,” jawab Aryan dengan tatapannya yang tajam.

Rahasia yang dimaksud oleh Aryan adalah ketika untuk kesekian kalinya pria itu tertangkap basah sedang bersama seorang wanita bayaran di kamar hotel milik sang kakek.

Begitulah Aryan ketika memanggil nama asisten pribadinya, bukan karena merasa kesal tapi memang sang asisten bisa dibilang pria melambai alias pria kemayu.

Tapi walau begitu cara kerja Doni dalam menangani segala kebutuhan Aryan selama ada di kantor atau pun di luar kantor terbilang cukup kompeten jadi wajar saja jika Aryan masih mempertahankannya bekerja di perusahaan Athaya Group.

Doni segera menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan mengintip melalui celah jari tangannya yang longar. Sungguh pria itu sangat takut jika sang bos sampai marah kepadanya.

“Ih jangan menatapku seperti itu dong Mas, aku ‘kan jadi takut lagian bukannya aku enggak mau jaga rahasia tapi kakek mengancam akan memecatku,” jelas Doni agar Aryan tidak lagi marah kepadanya.

Aryan membuang napas kasar, mau bagaimana pun pria itu tidak bisa sepenuhnya menyalahkan asistennya yang masih bekerja di bawah perintah sang kakek.

“Baiklah lupakan soal itu tapi bisakah kau mencarikan aku ide untuk menghindari pernikahanku karena aku tidak ingin menikah dengan siapa pun kecuali Bella.”

Doni menurunkan kedua tangannya sambil tersenyum dengan jari telunjuk yang beralih di dahinya.

Pria itu sedang mencari ide yang mungkin bisa menyelamatkan sang bos. Tapi saat ini otak pria itu seperti tidak bisa diajak kompromi karena gejolak lapar di perutnya.

“Maaf Mas, aku sedang tidak bisa berpikir karena lapar,” kata Doni sambil tersenyum yang dibalas Aryan dengan tatapan malas.

“Tapi Mas daripada menghindar bukannya lebih baik Mas menikah saja ya? Maksudku, kalau menghindar pun pasti kakek akan terus memaksa Mas Aryan untuk menikah lagi ‘kan nantinya?”

Kalau dipikirkan kembali memang benar Aryan akan terus didesak oleh sang kakek sampai benar-benar menikah nantinya.

Tapi jujur hatinya saat ini hanya untuk satu wanita dan apa yang dilakukannya selama ini kepada banyak wanita hanya sebatas memuaskan nafsunya saja.

“Kau benar, Dona.”

“Kalau begitu, bagaimana jika Mas Aryan menikah saja? Setidaknya sekali ini saja bertahan untuk waktu yang lama jika Mas memang tidak mencintai wanita itu, kalian bisa bercerai dan aku siap menikah dengan Mas Aryan nantinya,” kata Doni yang diselingi candaan agar mereka tidak terjebak dengan obrolan serius lebih lama.

Tapi jika Aryan mau dengan Doni sepertinya pria kemayu ini juga tidak akan keberatan iya, ‘kan? haha

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 9 Aib Di Masa Lalu

    Tepat 25 tahun yang lalu.“Selamat atas kelahiran anak pertamamu ya, Citra,” kata Pandu memberikan selamat kepada salah satu karyawannya yang juga sahabat baiknya dikenalnya sejak SMA.“Te—terima kasih, Pak Pandu.”Citra terlihat gugup sehingga enggan melakukan kontak mata dengan pria yang kini sedang duduk di kursi kebesarannya. Sebenarnya ada alasan lain kenapa wanita itu meminta sedikit waktu sang calon CEO tersebut.“Ayolah sudah berapa kali aku katakan kalau sedang berdua seperti ini jangan memanggilku dengan sebutan Pak tapi panggil namaku saja,” omel Pandu yang masih menggunakan nada lembut.“Tapi bagaimana pun kau adalah bosku dan aku harus terus menghomartimu karena aku tidak ingin besar kepala apalagi orang-orang salah paham dengan kedekatan kita,” jelas Citra yang sudah mengangkat kepalanya kembali.“Ya sudah kalau

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 8 Kesepakatan Bersama

    Tapi reaksi yang diberikan Aryan adalah sebuah kekehan yang terdengar seolah sedang mengejek wanita itu. Bagi Aryan yang belum bisa move on tersebut, rasanya mustahil untuk jatuh cinta pada seseorang apalagi dalam kurun waktu satu bulan.“Kenapa kau tertawa? Apakah ada yang lucu tentang perasaanku kepadamu?”Dahi Aghnia berkerut dengan tangannya yang sudah terkepal rasanya memang menyebalkan jika perasaannya lagi-lagi dipermainkan oleh pria itu. Bodoh!Aryan melangkahkan kakinya mendekat ke arah wanita itu yang saat ini sedang menahan kesal dan kapan saja bisa melayangkan tinjunya ke wajah tampan pria itu.“Aku hargai perasaanmu yang sudah jatuh cinta kepadaku tapi aku harap tiga pernyataan cintamu tidak kau ucapkan dalam waktu dekat minimal lima bulan sekali kau katakan agar pernikahan kita tidak cepat berakhir.”Aryan mengatakan hal itu sambil tersenyum serta memegang kedua tangan wanita itu. Bukankah perlakuan pria itu terasa manis hingga mampu meredakan amarah Aghnia.“Ya anggap s

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 7 Sebuah Keputusan

    Setelah dipikirkan kembali akhirnya Aghnia memilih untuk menjalani pernikahannya bersama Aryan sesuai saran yang diberikan oleh Doni pagi ini. Tentu dengan harapan kalau cintanya yang tulus dan juga penuh gairah dapat membuat pria itu berubah hingga jatuh cinta kepadanya.Walau hatinya sempat sakit ketika menerima kenyataan kalau Aryan menikahinya dengan alasan lain tapi wanita itu sudah benar-benar jatuh cinta dengan segala perlakuan manis serta rasa perhatian yang diberikan pria itu sebelum Aghnia tahu kebenarannya.“Jadi, apakah kamu sudah memikirkannya? Maksudku, apakah kamu ingin bercerai atau tetap menjalani pernikahan ini?”Suara Aryan mampu mengagetkan Aghnia yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaiannya. Pria itu memang langsung masuk ke kamarnya ketika melihat Aghnia yang keluar dari mobil melalui jendela yang ada di ruang kerjanya.“Apakah kau tidak bisa menunggu sebentar? Setidaknya jangan muncul tiba-tiba seperti ini karena kau hampir membuat jantung

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 6 Rahasia Terbesar

    Aghnia baru saja menginjakkan kakinya tepat di lobi perusahaan Pandawa Group. Tempat di mana papa kandungnya bekerja sebagai pemilik serta CEO perusahaan tersebut. Sebelumnya wanita itu sudah berusaha mencari tahu tentang informasi terkait pria yang bernama Pandu Pandawa di jejaring internet. Tapi tidak banyak hal yang Aghnia dapatkan sepertinya pria itu memang sangat menjaga privasinya. Namun satu hal yang wanita itu tahu kalau Pandu Pandawa adalah orang terkaya nomor satu di negara mereka jadi wajar saja tidak banyak informasi yang diketahuinya, bahkan foto wajahnya saja dengan sengaja disembunyikan. “Permisi Mbak, apakah Pak Pandu Pandawa masih bekerja di perusahaan ini?” tanya Aghnia pada resepsionis yang ada di sana. Sungguh saat ini wanita itu hanya ingin tahu bagaimana rupa sang papa dan berharap bisa melihatnya secara langsung, ya syukur-syukur bisa sekaligus mengobrol. “Maaf untuk Pak Pandu Pandawa yang dimaksud bekerja di bagian apa ya, Bu?” Resepsionis tersebut berusa

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 5 Seperti Bunglon

    “Berhenti di situ atau aku akan berteriak, Aryan!”Ancaman wanita itu terdengar lucu di telinga Aryan hingga pria itu sempat terkekeh sebentar. Sementara Aghnia yang belum sadar hanya bisa mengerutkan dahinya.“Apa kamu pikir dengan berteriak orang-orang akan datang lalu menyeretku keluar dari kamar ini?”Seketika Aghnia mulai paham maksud ucapan Aryan hingga merutuki dirinya yang sangat bodoh. “Astaga Aghnia, bagaimana mungkin kamu dengan berani memberikan ancaman seperti itu kepada suamimu sendiri?”“Tentu saja bisa setelah aku mengatakan kalau kamu baru saja melakukan tindak kdrt kepadaku,” jawab Aghnia asal.“Oh, ya? Kalau begitu lakukan saja sekarang atau kau ingin melakukannya setelah aku melakukan hal buruk kepadamu?”Aryan menantang wanita itu seolah tidak mau kalah hingga Aghnia merasa sangat kesal dengan sikapnya. Sungguh rasanya Aghnia sangat rindu dengan sikap Aryan yang dulu walau penuh dengan kepura-puraan.“Sudahlah, jangan bahas hal ini lagi tapi aku benar-benar ingin

  • Istri Pilihan Untuk Aryan   Bab 4 Sepasang Pengantin Baru

    Pukul lima pagi pintu utama paviliun sudah terketuk dengan sangat kencang hingga membuat Aghnia segera keluar dari kamarnya untuk segera membuka pintu.“Mbak Aghnia maaf karena sudah mengganggu tapi saya terpaksa membawa Mas Aryan pulang karena tidak ingin jika kakek Haris tahu kalau Mas Aryan tidak ada di rumah semalam.”Sungguh Doni tidak ingin melakukan hal ini jika saja Aryan belum menikah karena akan lebih baik jika membawa pria yang saat ini dalam kondisi mabuk itu ke apartemen dan berbohong tentang keadaan pria itu.Rasanya Doni saat ini sedang mempertaruhkan nyawanya sendiri jika saja bertemu atau ketahuan kakek Haris. Beruntung lokasi paviliun Aryan sangat jauh dari rumah utama dan juga paviliun orang tua Aryan.“Baiklah, ayo bawa Aryan masuk ke dalam,” ajak Aghnia.Wanita itu mungkin masih kesal dengan sikap Aryan yang sebelumnya pergi begitu saja tanpa sebuah kejelasan yang pasti. Namun perlahan Aghnia mulai memahami kalau pria itu memang terjebak dengan pernikahan ini.Set

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status