Share

Bab 14

Malati tersenyum mendengar pertanyaan Bude Ratna. Ia pun menjawab dengan penuh keyakinan.

“Biasa Bude. Kami menghabiskan waktu jalan-jalan di luar. Kami makan malam dan berhenti di masjid agung untuk menunaikan sholat.”

Tangan Aldino menggapai lemon tea tanpa gula dan meneguknya perlahan.

Ia merasa tenang dengan jawaban Malati. Untung saja sebelumnya Malati sudah dibreafing terlebih dahulu.

Aldino seorang guru yang berwibawa dan pemaksa sedangkan Malati murid yang cerdas namun penurut sehingga menjadikan mereka kombinasi yang cocok.

“Bude dan Eyang, kami berangkat,” ujar Aldino tampak masam, tak seperti biasanya. Ia langsung menggamit tangan Malati untuk ikut bersamanya.

Eyang Waluyo hanya menatap dingin cucunya. Ia memang tak pandai berbasa-basi.

“Al, Bude mau menginap di rumah Mas Dirga!” seru Bude Ratna sesaat mereka pergi.

Malati masih bisa mendengar perkataan Bude Ratna. Ia merasa tak enak hati karena meninggalkan meja makan begitu saja.

Namun hidupnya kini tergadaikan pada so
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Roka
menarikk coba memecah masalah
goodnovel comment avatar
Yani
seruu ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status