Share

Bab 32

Tawa pecah di ruang cafetaria siang itu. Semua mata terpacak pada seorang gadis yang jatuh tersungkur ke lantai. Nampan berisi makanan yang ia bawa tumpah hingga tercecer di lantai. Piring porselen pecah menjadi kepingan beberapa bagian.

Gelas jus juga pecah dan menyebabkan cairan berwarna kuning meluber ke lantai. Benar-benar pemandangan yang menyedihkan.

Malati jatuh ketika merasa kakinya terantuk sesuatu. Ia cukup berhati-hati saat berjalan. Namun sesuatu menghadang kakinya secara tiba-tiba!

Dugaan Risa benar!

Erlangga berbuat onar lagi.

Erlangga yang tengah duduk, mengayunkan sebelah kakinya pada kaki Malati sehingga gadis itu terjatuh. Kemudian ia kembali mengobrol dengan kawan-kawannya dengan wajah tanpa dosa.

Sedetik kemudian Erlangga menikmati detik-detik penderitaan Malati. Ia ingin melihat ekspresi amarahnya. Seharusnya, Malati marah dan mencak-mencak padanya atau membalasnya. Beberapa kali ia mengerjainya. Mengapa ia tak bereaksi.

Jangan-jangan sebetulnya Malati robot hum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status