Share

Bab 33

Setelah membujuk wanita yang mengaku sebagai orang yang menggadai rumah peninggalan ke dua orang tuanya, akhirnya Malati bisa masuk rumah dan duduk di ruang tamu.

Mereka kini tengah duduk berdua dengan atmosfer tegang di sekelilingnya. Ke duanya terlihat sama-sama tengah menahan amarah dengan urat leher yang menegang.

Malati marah karena rumah peninggalan ke dua orang tuanya digadaikan tanpa sepengetahuannya. Sementara itu wanita paruh baya itu kecewa karena Nia telah membohonginya dengan mengatakan bahwa rumah itu memang miliknya.

Nia yang pandai bersilat lidah begitu mudah mengelabui wanita itu bahkan tanpa memperlihatkan sertifikat rumah. Dan, wanita itu begitu saja percaya.

“Baiklah, Bu Marini, saya akan mengambil jalan tengah. Masalahnya ini rumah peninggalan ke dua orang tua saya. Rumah ini takkan pernah saya jual ataupun saya gadaikan!

Saya juga sudah memberikan uang pada Om dan Tante saya untuk membeli rumah karena mereka menumpang di sini. Oleh karena itu saya akan menebus r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status