Share

51. Hukum Tabur Tuai

Entakan sepatu bergema memenuhi ruang butik Agnes ketika ujung high heels tersebut berbenturan dengan lantai. Clarissa berjalan pongah dengan muka tegang dan memerah, memendam angkara murka.

Sebuah tas menggantung di lengan kirinya. Tubuhnya yang terbalut gaun berwarna light gray tampak elegan. Menunjukkan dari kelas ekonomi mana dia berasal. Dia melepas kacamata hitam yang menutupi mata indahnya begitu tiba di tengah ruangan.

Diedarkannya pandangan berkeliling. Yang tampak hanya jajaran pakaian dan beberapa orang karyawan. Mereka sibuk menata ulang pakaian yang sebelumnya telah berpindah tempat akibat dijamah pelanggan.

“Mana bos kalian?” Clarissa bertanya dengan nada mengintimidasi. Tatapan mata dinginnya seakan mampu membekukan aliran darah karyawan di butik itu dalam sekejap.

Serra dan Vivian saling lempar pandang. Sinar mata mereka seperti melontar tanya tanpa kata, 'Siapa lagi ini?'

Seperti biasa, Serra selalu menjadi juru bicara. Selain usianya memang lebih tua, dia juga te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status