Share

66. Waktu yang Sangat Berharga

Tatapan Agnes masih terpaku pada wajah Gugun. Bibirnya masih enggan melontar kata. Rasa malu lantaran pernah salah sangka membelit erat kepercayaan dirinya.

“Masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan, Nona!” Berpikir bahwa ada kemungkinan wanita di depannya itu segan untuk mulai bicara, akhirnya Gugun membuka percakapan. “Kalau kau datang tanpa tujuan, sebaiknya kau pulang.”

Gugun yakin, Agnes tidak mungkin terbang sejauh itu hanya untuk mampir menyapa. Mereka bukan teman. Dia juga tidak bodoh. Pasti wanita itu sengaja datang untuk menemuinya setelah menyelidiki latar belakang kehidupannya.

Teguran Gugun menyatukan kembali kesadaran Agnes yang terpecah-belah. Agnes membersihkan tenggorokannya yang tersumbat karena rasa grogi dengan sebuah dehaman kecil.

“Aku ke sini untuk beberapa hal,” tutur Agnes. “Pertama, aku ingin minta maaf atas kesalahpahaman yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.”

Bola mata Gugun memancarkan sebersit kilat yang menyimpan misteri. Pengakuan teru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status