Share

Bab 14. Posesif

"Terima kasih banyak sudah repot-repot mengantar pulang, Mr. Janssen," ujar Mutia setelah Adam membukakan pintu mobil untuknya. Berkatnya, Mutia tidak perlu berjalan kaki dan kehujanan.

"Sama-sama Miss Mutia. Tolong… Lain kali, jangan pernah sungkan." Adam menjeda napas pelan, lalu menatap Niel yang masih terlelap di bangku belakang kemudi. "Niel mau sekolah lagi itu saja sudah membuat saya sangat bahagia."

Bagi Adam, Mutia seperti malaikat yang dikirim Tuhan di waktu yang tepat untuk menyelesaikan kesulitannya.

"Itu sudah kewajiban saya sebagai guru, Sir," sahut Mutia merendah.

"Anda benar. Namun, sepengetahuan saya. Anak kecil itu bisa membedakan mana orang yang benar-benar tulus dan tidak, Miss Mutia?" ungkap Adam kagum. Mutia tidak hanya cantik di luar namun juga cantik dari dalam.

Mutia lagi-lagi hanya tersenyum menanggapi pujian Janssen. Sementara itu gurat Adam mendadak murung ketika terkenang mendiang istrinya, Tishya.

"Anda bisa saja, Sir. Oia, saya—"

"Saya tidak menyangk
Madinah Ayyara

Hai Dears, 💋 sedikit info aja. Maafkan author yang tiba-tiba ganti "Kau" sebagai pengganti " Kamu" karena merasa nyaman saja dengan kata ganti orang ini. Semoga kalian tidak masalah ya. Thank you....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Awesome Secret
lanjut kak
goodnovel comment avatar
Paprika Hijau
OMG Fir udah gam tahan sama istri seksinya
goodnovel comment avatar
Lavender
Fir udh tertarik dan gk sadar mengakui rasa cintanya pada Mutia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status