Share

BAB 10

Sayangnya, Alenta hanya bisa mengangguk untuk merespons Edward, sehingga sarapan itu bisa berakhir tanpa perdebatan.

Akan tetapi, Alenta tak bisa mengontrol dirinya, begitu tiba di kamar Elea.

Dia tiba-tiba saja menangis.

Hanya saja, begitu melihat Elea, Alenta gegas mengusapnya.

Memang benar Elea belum memahami masalahnya, tapi dia tak ingin menggangu psikis keponakan kesayangannya itu.

Jadi, satu-satunya yang Alenta bisa lakukan adalah mencoba untuk menghubungi Ibunya. Dia penasaran sekali dengan bagaimana keadaan kakaknya.

Tapi, Ibunya justru membentaknya dengan kasar. "Tidak usah sok perduli, Alenta! Lakukan saja tugasmu dengan benar dan jangan mencoba untuk menemui Julia!"

Seperti itulah ucapan Ibunya dari seberang telepon tadi.

Alenta sedih sekali, tapi dia bisa apa?

Sudah, dia tidak ingin terus saja menangis. Alenta bergegas berjalan mendekati Elea yang sudah mulai bangun dari tidur siangnya.

Alenta menepuk wajahnya, dia mencoba tersenyum sebaik mungkin saat Elea mulai m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status