Share

49. Sholat Subuh

"Ini 'kan kamar putriku!" Mukid tak kalah sewot.

"Tapi putrimu sudah menikah, Pak. Tolong, lain kali ketuk pintu kalau mau masuk."

"Ini rumahku sendiri, kenapa aku harus mengikuti peraturanmu, heh!" Pria paruh baya itu gemas sendiri. Ia bergerak ke pintu tapi kemudian kembali. "Aku sebenarnya ingin mengajak kalian sholat Subuh berjamaah di bawah tapi sudahlah ...." Ia kembali pergi.

"Eh, Pak!" panggil Erick. "Kami akan turun. Kita akan sholat berjamaah bersama. Tunggu saja."

Mukid yang mendengar itu kemudian keluar dan menutup pintu. Ia dongkol karena sempat melihat tubuh atletis pria muda itu. 'Tubuhnya membuatku merasa semakin tua saja. Huh!'

Hampir setengah jam pria paruh baya itu menunggu dan akhirnya keduanya menyusul turun. "Ini sudah hampir terang, ya!" sindirnya.

"Maafkan kami, Pak." Erick melirik istrinya yang menunduk. Ia sudah selesai mandi dari tadi tapi karena menunggu Kae mengeringkan rambut .... "Eh, biar aku yang jadi imam di depan."

"Apa kau bisa?" Mukid menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status