Share

34. Tidur Seranjang

Raihanah mengetuk pelan pintu kamar pria itu. Ini adalah malam yang ia janjikan. Jantungnya seolah hendak melompat dari tempatnya. Rasanya seperti terjun ke sarang harimau sendirian.

Pintu di hadapannya perlahan terbuka. Fathul berdiri dengan posturnya yang tinggi, menatap Raihanah intens tepat di bola mata. Raihanah seperti terjebak. Kakinya seolah terpaku di lantai dan tak bisa melarikan diri.

“Ummi sudah tidur?” tanya pria itu. Suaranya terlampau dalam.

“Sudah.” Dan Raihanah merasa suaranya sendiri seperti cicitan tikus yang kejepit.

“Silakan masuk.” Fathul membuka pintu lebar-lebar.

Raihanah mesti berjinjit untuk melewati pundak lebar Fathul yang seolah sengaja tidak bergeser untuk memberikan celah bagi wanita itu. Setelah berhasil masuk, ia merasa sedang diikuti. Langkah Fathul pelan, tapi terasa sangat dekat di balik punggungnya. Membuat dadanya berdentum-dentum, luar biasa gugup.

“Kita ….”

Saat Raihanah berbalik, ia mendapati tubuh Fathul yang teramat dekat. Rasa panik meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status