Share

Marni Hamil?

"Kapan nikah, Don?"

"Wah, pertanyaan itu lagi."

"Ya, karena usiamu sudah matang."

"Aku sudah bilang sama Abang, aku suka yang unik." Doni melirik Marni sekilas. Marni sepertinya masih menunggu apa yang akan diceritakan Doni.

"Unik seperti apa?" Marni malah ikut campur.

Doni tersenyum lagi.

"Seperti kakak ipar," sahutnya. Marni tersenyum merasa tersanjung, aku malah semakin muak.

"Maaf, Don. Dia tidak boleh terlambat tidur, dia harus banyak-banyak istirahat. Aku tidak maksud mengusir, ya. Tapi begitu pesan dokter."

Doni masih santai saja dengan kalimat mengusirku itu. Dia tak terlihat tersinggung sedangkan Marni seakan tak rela melihat Doni bangkit dari duduknya dan pamit pada kami.

Setelah deru motor besar Doni meninggalkan pekarangan kami, baru aku bisa bernafas lega. Akhirnya bisa berdua dengan Marni tanpa diganggu Doni.

"Wah, sepertinya kau senang sekali dengan kedatangan dia." Aku duduk kembali, Marni dengan jilbab instan bewarna hitam itu malah tak peka dengan sindiran itu. Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saleha Usman
lucu cerita Anto dan marni
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status