Share

Bab 78

"O–oh, ya?" Natasya meraih gelas air, kemudian meminum isinya beberapa tegukan.

Wanita cantik itu bersyukur, makanan yang ia masukkan ke dalam mulut barusan, itu adalah suapan terakhir. Kalau tidak, mungkin ia akan menghentikan kegiatan makannya sebab sontak hilang selera setelah mendengar apa yang sang suami sampaikan.

"Iya, besok aku izin keluar sebentar dari kantor. Kamu mau ikut jemput Naura dan nganter dia pulang ke rumah ayah?" tanya Ardian, "aku juga jemput Papa Lukman dan Mama Sufia dulu sebelum itu."

"Hmm ... aku nggak ikut, Ar. Kamu aja sama-sama Pak Lukman dan istrinya," jawab Natasya sembari bangkit dan membereskan piring bekas makan malam mereka berdua.

Ardian hanya memperhatikan gelagat yang berubah dari sang istri. Memang sepertinya Natasya masih belum sepenuhnya bisa menerima Naura dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Lelaki itu berusaha memahami. Walau bagaimanapun, tentu saja hal itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani.

"Sini, biar aku yang cuci piringnya."
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status