Share

6. Berita Mengejutkan dari Dante

Malam ini Dante memutuskan untuk pulang lebih awal dan makan malam bersama keluarganya. Dante merasa ini adalah waktu yang tepat untuk memberi tahu orang tuanya tentang rencana pernikahannya dengan Samantha. Sekarang, pria itu duduk di ruang makan bersama ibu, ayah, serta adiknya.

Di seberang Dante, Nyonya Adams sama sekali tak bisa menyembunyikan perasaan senangnya saat melihat putranya itu duduk di meja makan malam ini. Biasanya Dante selalu beralasan jika ibunya menyuruh untuk pulang lebih awal agar bisa makan malam bersama. Tetapi malam ini pria itu duduk dan menikmati makan malamnya dengan tenang.

Tidak ada perasaan curiga sedikitpun di benak Nyonya Adams mengapa putranya itu mau duduk makan bersama. Ia hanya kelewat senang hingga tak memikirkan apapun.

Dante meletakkan sendok makannya di atas piring. Kemudian menatap ibu dan ayahnya secara bergantian. Dante sudah siap untuk mengumumkan rencana pernikahannya dengan wanita pilihannya.

“Sebenarnya, aku ikut makan malam hari ini karena ingin memberi tahu kalian sesuatu,” kata Dante begitu tenang. Ia pandangi sekali lagi ibu, ayah, serta adiknya secara bergantian.

Nyonya Adams tersenyum semringah. “Memberi tahu apa?” tanyanya begitu lembut.

“Aku berencana untuk menikah akhir bulan nanti.”

Semua orang yang duduk di meja makan lantas terkejut mendengar pengumuman yang diberikan Dante. Tak terkecuali ibunya, wanita paruh baya itu sangat terkejut hingga membulatkan kedua mata.

“Namanya Samantha Rayne. Aku akan memperkenalkannya pada kalian dalam waktu dekat,” ucap Dante menambahkan.

Senyum manis yang sempat tersemat di bibir Nyonya Adams luntur seketika. Wanita paruh baya itu sangat syok.

Jujur saja, selama ini Nyonya Adams sangat berharap Dante akan menikah dengan wanita pilihannya. Namun harapannya sirna ketika putranya menyebutkan nama seorang wanita yang tidak diharapkannya.

Selama ini Nyonya Adams selalu mencari tahu tentang apapun yang bersangkutan dengan Dante. Ia sangat mencintai putranya hingga berbuat sejauh itu. Ia selalu ingin mengetahui segala hal yang terjadi pada Dante, apa kegiatan pria itu, atau siapa saja yang berhubungan dengannya.

Nyonya Adams berpikir jika ia sudah tahu segalanya. Sebagaimana yang ia ketahui jika selama ini putranya tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun dalam suatu ikatan yang serius. Namun ternyata ia salah, ia tidak tahu apapun tentang wanita bernama Samantha Rayne.

“Oh, Ibu merasa tidak sabar ingin bertemu dengannya. Jadi, bisnis apa yang dilakukan oleh keluarganya?”

Tentu saja hal pertama yang ingin diketahuinya adalah dari keluarga mana Samantha Rayne berasal. Apakah keluarganya cukup setara untuk menjadi bagian dari keluarga Adams. Meski sebenarnya ia tidak benar-benar tertarik, Nyonya Adams hanya berusaha untuk tenang.

“Dia berasal dari keluarga biasa saja. Ibu dan ayahnya sudah meninggal. Dia hanya hidup berdua dengan adik laki-lakinya dan pekerjaannya adalah seorang model.” Dante menjelaskan.

Kening Nyonya Adams sontak berkerut. Jelas sekali ia tidak setuju Dante menikah dengan wanita seperti Samantha Rayne. Begitupun dengan Tuan Adams, pria tua itu juga tidak setuju tetapi memilih untuk diam.

“Mengapa harus dia? Saat kamu memberi tahu akan menikah, Ibu berpikir kamu mungkin menikahi Clara. Kita semua tahu Clara lebih cocok untukmu, Dante. Terlebih lagi keluarga kita saling mengenal untuk waktu yang lama.”

Dante menggeleng pelan. Kali ini ia yang tidak setuju dengan gagasan ibunya. “Itu hanya pemikiran Ibu. Tapi aku sungguh merasa aku dan Clara tidak cocok sama sekali. Aku bahkan tidak menyukainya sebagai teman.”

“Ibu tidak mengerti. Apa yang membuatmu merasa bahwa kalian tidak cocok sama sekali? Clara wanita yang cantik serta latar belakang keluarganya pun cukup kuat. Sangat cocok untuk menjadi istrimu, Dante! Tapi mengapa kamu memilih wanita yatim piatu itu? Ibu yakin kamu pasti merasa bingung untuk sesaat, bukan? Makanya berbicara omong kosong seperti tadi.”

Dante memasang wajah seriusnya. “Aku sama sekali tidak bingung, Bu! Aku sudah memutuskan dan aku sangat yakin dengan keputusanku. Kuharap kalian bisa menerimanya.”

Nyonya Adams terdiam. Ia hanya bisa menatap suaminya dengan penuh rasa cemas. Berharap pria tua itu membuka suara untuk menentang keputusan Dante, namun Tuan Adams terus membungkam rapat mulutnya hingga membuat Nyonya Adams mendengkus kasar.

“Jika Clara cukup cantik untuk menarik perhatian Dante, dia tidak akan mungkin jatuh cinta pada wanita lain.” Jennifer Adams ikut membuka suara. Ia tidak tahan untuk tidak memperkeruh suasana malam ini.

Nyonya Adams menegang di kursinya. Bahkan wajahnya kini berubah jadi merah. Ia menatap putrinya dengan wajah kesal. “Jenny, kamu ….”

“Kenapa? Jujur saja aku tidak sabar ingin bertemu dengannya.” Jennifer tersenyum lebar, membuat ibunya terlihat semakin murka.

“Baiklah. Karena aku sudah mengumumkan hal ini, aku akan ke kamarku sekarang. Terima kasih untuk makan malamnya. Selamat malam,” kata Dante kemudian melenggang pergi.

“Aku juga. Tunggu aku, Kak!” seru Jennifer menyusul di belakang.

Sepeninggal Dante dan Jennifer, Nyonya Adams langsung menghempaskan sendok makannya ke atas piring. Ia menatap kesal pada suaminya.

“Kenapa hanya diam?! Seharusnya kamu bicara dan katakan pada Dante bahwa kamu juga menentang keputusannya menikahi wanita bernama Samantha atau siapalah itu! Aku tidak percaya, kamu benar-benar membuatku kesal!”

Tuan Adams kembali menyendok makanan ke mulutnya. Ia tidak begitu peduli istrinya kesal karena ulahnya.

“Aku yakin kamu tahu alasan mengapa aku memilih diam. Kamu jelas tahu hubunganku dengan Dante bagaimana sebelumnya. Aku sudah bersusah payah membawanya kembali ke LUX. Aku tidak ingin kehilangan dia lagi karena menentang keputusannya. Lagi pula kita semua tahu dia adalah pria keras kepala. Jadi, hal ini kuserahkan padamu saja.”

Dante adalah pria dengan kepala batu. Semua orang yang dekat dengannya tahu itu. Jika ia sudah memutuskan, maka sangat kecil kemungkinan seseorang bisa mengubah keputusannya tersebut.

Tuan Adams tidak ingin hubungannya dengan Dante kembali rusak. Ia dapat melihat dengan jelas jika Dante benar-benar serius ingin menikahi Samantha Rayne. Bukan berarti ia tidak berani pada putranya sendiri, hanya saja bertentangan dengan Dante sungguh hal yang sia-sia.

“Huh! Aku benar-benar tidak percaya ini!” Nyonya Adams beranjak dari duduknya. Melenggang pergi meninggalkan suaminya yang masih menikmati makan malam.

Hal pertama yang muncul dalam benak wanita paruh baya itu adalah mencari informasi. Ia mengambil ponsel, dengan cepat jari tangannya mencari kontak seseorang sambil dalam hati berkata, "Aku tidak akan membiarkan orang asing menikah dengan putraku!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status