Share

19. Tenggelam

“Kamu meninggalkan rumah terlalu cepat, apa keluarga Sharon tidak mempermasalahkannya? Bahkan maharnya belum tiba di kediaman kalian, kan?” tanya Arsenio.

Wanita di depannya hanya diam dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada. Kedua matanya juga terpejam rapat-tampak seperti tertidur, hanya saja Arsenio tahu wanita itu masih sadar.

“Lady, jangan mengacuhkan suamimu!” tegur Arsenio sedikit kesal.

Sirena membuka mata. Dia melihat lelaki di depannya dengan tampang lelah. Kantung mata yang semakin hitam karena tak bisa tidur dengan nyenyak membuat wajahnya tampak lesu.

“Tidak. Nenek sudah mengizinkannya. Kita juga tak akan pergi jauh dari rumah kediaman Count Sharon. Tak ada yang perlu di permasalahkan.” Sirena menjelaskan dengan singkat.

Setelah itu wanita tersebut kembali memejamkan mata dan terlelap—kali ini memang tertidur, maka Arsenio pun tidak mengganggunya.

“Tuan, kita sudah sampai di kediaman Ibu Kota.” Sand menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status