Share

EP4 Menikah Diatas Perjanjian

Karna tidak mendapat jawaban dari Kinara, Enzo menarik tangan Kinara untuk pergi menuju mobil. Tentunya Kinara memberontak, ia takut jika pemerkosaan itu kembali terjadi.

"Lepaskan aku!" Teriak Kinara dengan kencang, ia menggigit lengan dari Enzo.

Enzo berteriak kesakitan, kali ini ia berada dalam kesadaran yang nyata. Tentunya merasakan sakit, tidak seperti tadi malam.

Enzo menatap tajam Kinara, wanita itu menunduk takut dengan perbuatan nya.

"Tatap aku!" Sentak Enzo, ia benci karna Kinara selalu memilih menatap lantai dari pada dirinya.

Perlahan Kinara menatap kearah nya, mata yang sangat indah bagi Enzo. "Aku akan bertanggungjawab atas perbuatan ku, aku akan menikahi mu." kata dari Enzo membuat Kinara terkejut.

"Kau gila, kak!" Sentak Kinara, ia tidak mengerti dengan arah pembicaraan Enzo. "Kau tahu sekali bukan, kita adalah kakak adik.."

"Tiri, kita kakak adik tiri! hubungan kita bisa berubah kapan pun, aku harus memastikan dirimu tetap berada di pengawasan ku." Jelas Enzo, mata nya menatap tajam Kinara yang lagi-lagi menangis.

Karna takut dilihat oleh pekerja rumah, Enzo menarik tangan Kinara untuk masuk kedalam mobil. Sekalipun Kinara memberontak, ia tidak perduli.

Setelah memastikan Kinara sudah aman, dengan cepat Enzo menyusul masuk. Enzo langsung mengunci pintu, dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kinara. "Diam, dan jangan banyak memberontak!"

perintah itu membuat Kinara takut, ia memalingkan wajahnya kearah jendela mobil. Tangan nya meremas ujung dress nya, tatapan mata nya beralih menjadi buliran air mata.

Enzo melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, pasti Yuda sudah menunggu nya di kantor pernikahan.

Sambil menyetir, Enzo melirik sebentar kearah Kinara yang masih setia menatap kearah jalan.

"Cih.. dia selalu tak ingin menatap ku." gumam Enzo didalam hati.

Enzo memiliki wajah yang tampan serta tubuh yang kekar, siapapun akan jatuh cinta kepada nya. Dan selalu suka menatap wajah nya, kali ini perlakuan Kinara berbeda. Kinara tak pernah mau menatap nya, selalu saja memalingkan wajahnya kearah lain kala bersama dengannya.

Kini Enzo dan Kinara sudah sampai di KUA, ada Yuda yang menyambut kedatangan mereka. Enzo meraih tangan Kinara untuk masuk, karna penghulu sudah menunggu kedatangan mereka sedari tadi.

Kinara tahu ini salah, mereka kakak adik. Tidak pantas melakukan hal ini, ia memerhatikan Enzo yang sudah berjabat tangan dengan wali hakim. Kinara ingin menolak semua ini, tapi ia tidak berani.

Hingga dengan jelas Kinara mendengar Enzo mengucapkan kata ijab qabul dengan suara lantang, dan mendengar suara Sah dari semua orang yang ada. Air mata Kinara jatuh seketika, ia menatap kearah Enzo yang menandatangani buku nikah.

"Sekarang giliran mu, Nona." Ucap Yuda, membuat Kinara terkejut. Dengan tangan yang bergetar, ia menandatanganinya. Enzo menatap kearah nya dengan wajah misterius, Kinara hanya diam menunduk memikirkan semua nya.

"Aku telah sah menjadi istri dari, kakak ku?"

Setelah acara ijab qabul selesai, Kini Kinara dan Enzo berada di luar KUA. Kinara menunggu Enzo yang sedang berbicara dengan Yuda, ia tidak terlalu mendengar apa yang mereka bicarakan.

Kinara tidak tahu harus apa sekarang, semua diluar kendali nya. Bahkan kini Kinara telah sah menjadi istri dari Enzo, yang merupakan kakak nya. sebenarnya Kinara tidak paham dengan alur pemikiran Enzo, ia tidak mengerti sama sekali.

Tiba-tiba tangan Kinara dipaksa masuk kedalam mobil oleh Enzo, dengan Yuda yang menyupir. Kinara duduk dengan tangan meremas ujung dress nya, ia melihat Enzo yang sibuk dengan berkas di tangannya.

"Tanda tangani ini." kata Enzo sambil menyerahkan secarik kertas kepada Kinara.

Dengan ragu-ragu Kinara menerima nya, ia membaca surat itu. Tangan nya gemetar kala membaca bahwa surat itu adalah perjanjian pernikahan nya, pernikahan kontrak yang mana Kinara hanya tahu dari cerita novel yang pernah ia baca.

Perjanjian itu tertulis benar-benar hanya menguntungkan Enzo saja, tidak ada sama sekali keuntungan bagi Kinara.

"Apa aku harus setuju dengan peraturan yang hanya menguntungkan mu, kak?"

"Apa aku ada mengatakan kau bisa menolak nya?" tanya Enzo balik, ia menatap intens Kinara. "Kau hanya perlu menandatangani saja, tidak protes!"

Kinara menahan amarah nya, ia tahu jika protes hanya membuat pria itu marah. Karna Kinara ingat dengan satu tulisan yang tertera di surat itu, "Pernikahan akan berlangsung selama tiga bulan, hanya untuk menentukan apakah pihak kedua hamil atau tidak."

Setidaknya Kinara bisa mengharapkan sesuatu hal yang mungkin saja terjadi, dengan sedikit keraguan Kinara menandatangani surat itu. Membuat Enzo tersenyum puas, ia suka kala Kinara tidak terlalu repot.

Melakukan hal yang ia perintahkan, tanpa banyak tanya dan mengomel terus.

Enzo menyimpan surat perjanjian itu, "Pernikahan kita tersembunyi dari ayah ku dan juga ibu mu, kita harus bekerja sama untuk menyembunyikan nya." Ucap Enzo, Kinara mengangguk mengerti.

Enzo menghela napas lega, setidaknya ayah dan ibu tirinya akan lama berada di Prancis. Ia tidak perlu melakukan hal yang pura-pura, setidaknya ia bisa menganggap nyata hubungan mereka.

"Cih.. apa yang kau pikirkan, Enzo?!" batin Enzo.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status