Share

EP3 Ayo?

Kinara berjalan perlahan-lahan menuju Bathroom untuk membersihkan diri, milik nya masih sangat sakit sekali. Bahkan Kinara merintih kesakitan kala kaki nya melangkah, milik Enzo memang sangat besar. Sehingga sangat menyakiti nya, apa lagi Enzo melakukan pergerakan yang brutal.

Dengan perjuangan penuh, kini Kinara sudah berada di dalam Bathroom. Ia mengisi bathup dengan air hangat, sambil menunggu Kinara menatap dirinya di depan cermin. Banyak bekas gigitan di seluruh tubuh nya, ia menangis melihat dirinya yang sudah tak suci lagi.

Kinara ingat dengan kejadian tadi malam, ia baru saja selesai dengan kegiatan nya menonton acara drama Korea. tenggorokan nya sangat kering, hingga membuat Kinara harus keluar dari kamar nya.

Kinara meminta kepada Ayah tirinya untuk memiliki kamar di lantai bawah saja, karna menurutnya akan lelah naik turun tangga setiap hari. Relga, Ayah dari Enzo menyetujui nya.

Saat Kinara mengambil minum, ia kaget setengah mati kala mendapatkan pelukan dari belakang. Aroma yang sangat asing bagi Kinara, perlahan ia menatap kearah belakang.

Dan betapa terkejutnya Kinara kala melihat Enzo, kakak tirinya. Enzo memeluk nya erat, dan melakukan gigitan di bagian telinga nya. Kinara menjerit tapi Enzo segera membungkam mulut nya dengan bibir nya, hingga Kinara tidak bisa berteriak lagi.

Kinara memukul dada Enzo agar tersadar dari perbuatan nya, tapi kekuatan nya tidak sebanding. Enzo malah menarik tangannya paksa dan membawanya masuk kedalam kamar Kinara.

Dan terjadilah malam kelam itu, air mata Kinara mengalir mengingat nya. Ia memukul tubuh nya sendiri yang ternyata menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Enzo, ia merasa seperti selayaknya wanita pelacur.

Kinara menarik napas dalam-dalam agar lebih tenang, ia mematikan kran air karna bathup sudah terisi penuh. Kinara memberi banyak sabun untuk menghilangkan segala bau tubuh Enzo, ia benci dengan bau pria itu.

Setelah itu, Kinara berendam dengan tatapan jauh yang memikirkan masa depan nya sendiri. Kinara ingin mengadu kepada sang ibu, tapi.. ia merasa jika itu tidak mungkin. Kinara ingat bagaimana Ibu nya bahagia bersama dengan Relga, yang bahkan Kinara tidak pernah melihat ibu nya sebahagia itu.

"Aku harus apa?"

~

Enzo sudah selesai berpakaian, ia memakai dasi sambil menatap jam dinding. Kegiatan nya terhenti kala mendengar ponsel nya berdering, dengan cepat Enzo menyelesaikan rangkaian dasi nya.

Enzo melihat siapa yang menghubungi nya, ternyata itu Ayah nya. Jantung Enzo langsung berdetak kencang, ia takut dengan kenyataan bahwa Kinara sudah mengatakan hal yang sebenarnya.

Dengan penuh keberanian, Enzo mengangkat panggilan itu. "Ada apa, Ayah?"

"Enzo, ada sedikit kendala disini. Ayah akan pergi ke Prancis dengan ibu mu, ada sedikit masalah di Perusahaan kita yang ada disana."

Enzo menghela napas lega karna dugaan nya salah, ia langsung tersenyum tipis.

"Katakan saja jika Ayah akan honeymoon kesana" cibir Enzo, ia tidak suka sekali dengan sikap Ayah nya kali ini.

Ada tawa dari suara ponsel itu, "Sudahlah, Ayah ingin Enzo menjaga adik dengan baik. Jaga dia selama Ayah dan Ibu Arum pergi, Ayah serahkan Kinara kepada mu ya, boy?"

Enzo hanya diam, ia memang akan mengambil keputusan untuk menjaga Kinara kali ini.

"Akan aku lakukan, Ayah."

setelah mendengar kan nasehat dari Ayah nya, Enzo mematikan panggilan itu.

"Aku harus cepat"

Enzo langsung berlari keluar dari kamar nya, untuk melakukan hal yang seharusnya ia lakukan sedari tadi.

Enzo berlari menuruni tangga, ia masuk begitu saja ke kamar Kinara. Hingga Enzo tak sengaja melihat Kinara yang masih memakai pakaian bagian atas nya, bahkan kinara tidak menyadari kehadiran nya.

"Cepat bersiap, dan temui aku dihalaman depan." perintah Enzo, membuat Kinara terperanjat.

Kinara membalikkan tubuh nya, ia hanya melihat Enzo yang sudah pergi jauh dari nya. Kinara tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu lagi pada nya, bahkan Kinara malas sekali untuk berbicara apapun lagi.

Perlahan Kinara menarik napas dalam-dalam, ia mencoba untuk tetap tenang dengan segala resiko yang ada. Kinara berjalan keluar dari kamar untuk menyusul Enzo, ia ingin tahu juga hal apa yang akan dilakukan pria berkuasa tinggi itu.

Enzo berdiri di halaman depan dengan tangan di saku celana, ia memerhatikan bunga bunga yang bermekaran indah itu. Hingga Enzo mendengar suara langkah kaki yang begitu ia kenali, sekalipun Enzo baru bertemu dengan Kinara selama 3 hari.

Tapi, Enzo sangat ingat bagaimana langkah kaki wanita itu pertama kali bertemu dengannya. Saat itu tatapan Enzo hanya penuh dengan Kinara, wanita yang sangat cantik dan kelihatan menarik di mata nya.

Hingga kini Enzo menatap terus Kinara yang sudah ada di hadapan nya, wanita itu menunduk seakan enggan untuk menatap nya.

"Apa lantai itu lebih menarik dari pada diri ku?" Tanya Enzo, seketika mata bening dari Kinara menatap kearah nya.

"Apa maksud nya?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status