Share

Bab 9

Author: Zeya
last update Last Updated: 2024-02-03 14:47:46

Semilir angin malam, menerbangkan helai demi helai rambut Lavender yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

Satu minggu sudah berlalu sejak dia kembali hidup dari kematiannya. saat ini pikiran Lavender sedang menerawang jauh pada kejadian beberapa tahun yang lalu, saat dia di jual sebagai jaminan untuk mendapatkan bantuan dana dari Elios Greyson.

Beberapa tahun yang lalu.........

Mansion Pradivta terlihat tenang dari luar, namun berbeda dengan kondisi di dalamnya yang terlihat sangat tegang.

Di ruang tamu terlihat seorang gadis yang baru saja pulang sekolah, menatap murka pada kedua orang tuanya.

"Maksud kalian apa? Kenapa kalian tega melakukan ini padaku." Sentak gadis yang baru menginjak usia 17 tahun, dia Lavender Pradivta.

"Jangan banyak tanya, Lavender! kamu cukup mengikuti perintah kami." Sahut sang ayah.

"Kenapa aku harus mengikuti perintah kalian? selama ini aku selalu menuruti semua ucapan kalian, tapi apa yang aku dapat hah? kalian bahkan enggan menganggap aku sebagai putri kalian!" bentak Lavender.

PLAK.

Tanpa Lavender duga, Thomas menampar pipinya hingga membuat sudut bibirnya robek.

"Cukup, Lavender! jangan membantah lagi, atau Papah kurung kamu di loteng." Hardik Thomas.

Lavender memegang pipinya yang terasa panas, namun rasa sakit di hatinya lebih parah, air matanya terus memberontak meminta di keluarkan. Lavender berusaha mati-matian mempertahankan air matanya agar tidak jatuh, dia tidak mau di anggap lemah oleh mereka.

Dia kembali menegakan kepalanya, Lavender menatap tepat pada netra papahnya.

"Sampai kapan kalian mau memperlakukan ku seperti sampah hah? SAMPAI KAPAN, PAH?"

Amarah Lavender tak terbendung lagi, dia benar- benar mengeluarkan semua unek-uneknya yang selama ini dia tahan.

"Kalian, bahkan tidak sedikit pun menaruh rasa iba padaku! setiap hari aku menjadi samsak kemarahan dan kekesalan kalian."

"Pah, Mah, salah aku apa? kenapa kalian tidak bisa memperlakukan aku layaknya seorang anak pada umumnya. tolong, Pah, jangan jual aku seperti ini, beri aku waktu untuk bernafas, selama ini aku tidak pernah meminta apa pun pada kalian, kali aku mohon, Pah, jangan jual aku." Lirih Lavender.

Pertahanan Lavender runtuh, air matanya jatuh membasahi kedua pipinya yang mulus. batin dan jiwanya sangat lelah, dia ingin menyerah tapi di sisi lain dia belum siap untuk mati.

Pada akhirnya semua ucapan Lavender tidak di hiraukan oleh kedua orang tuanya, mereka justru menyeretnya menuju loteng dan mengunci Lavender di sana tanpa makan dan minum selama tiga hari.

___________

Kembali pada saat ini, Lavender mengusap air matanya yang jatuh menggunakan punggung tangannya. kejadian itu sudah berlalu sangat lama namun masih membekas seperti baru setiap kali Lavender mengingatnya.

Helaan nafas berat beberapa kali Lavender keluarkan. Gaun tidurnya berkibar terbawa angin, dan hawa dingin mulai menusuk kulit putihnya.

"Kamu, tidak boleh lemah, Lavender." Gumamnya menguatkan diri sendiri.

Hubungan dengan keluarganya sudah merenggang sejak lama, terlebih semenjak menikah Lavender tidak pernah lagi mengunjungi mansion Pradivta.

Beberapa menit berlalu, Lavender masih betah berdiri di pembatas balkon. sampai akhirnya dia menyadari keberadaan Ezra di balik pintu.

Lavender menoleh, benar saja dia melihat Ezra sedang menatapnya sambil sembunyi-sembunyi.

Lavender berbalik menuju arah putranya, begitu jarak mereka tinggal satu langkah, Lavender menghentikan langkahnya. dia berjongkok menyamakan tingginya dengan Ezra.

"Sayang, kok sudah bangun? apa, Mamah, mengganggu tidurmu." Tanya Lavender lembut.

Ezra menggelengkan kepalanya pelan, dia menatap kedua mata Lavender yang memerah.

"Mamah, nangis?" cetus Ezra.

Lavender tersenyum tipis, dia hendak menyentuh pucuk kepala Ezra namun dia urungkan ketika teringat kejadian beberapa hari yang lalu.

Dia mengepalkan kedua tangannya erat, sudut hatinya berdenyut nyeri. namun dia berusaha tetap tersenyum pada putranya.

"Mamah, nggak nangis, sayang, ini cuma kelilipan aja." ujar Lavender di selingi senyum tipis.

Lavender memilih mengajak Ezra masuk ke kamar mereka, udara dingin semakin menjadi dan Lavender takut Ezra kembali terkena flu.

"Kita tidur lagi yuk, biar besok bangunnya seger." Ajak Lavender.

Ezra mengangguk patuh, namun dia tak bergeming hingga membuat Lavender bingung.

"Sayang, kenapa belum masuk?" heran Lavender.

Tanpa Lavender duga, Ezra mendekat ke arah Lavender. dia meraih tangan nya secara ragu-ragu.

"Eza, mau peyuk, Mamah, boleh?"

Ezra menunduk, dia masih takut jika Lavender akan menolaknya seperti dulu.

Mendengar ucapan putranya, Lavender langsung mengulurkan kedua tangannya dia mengangkat tubuh Ezra dan mendekapnya sangat erat.

"Tentu saja boleh, Sayang." Sahut Lavender ketika Ezra sudah berada di dalam pelukannya.

Jawaban Lavender, di sambut hangat oleh Ezra. perlahan tangan mungil Ezra melingkar di lehernya, kepalanya dia senderkan di dada Lavender.

Perasaan hangat menyelimuti hati Lavender, dia membawa Ezra masuk ke dalam kamar dan kembali tidur.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi Elios sudah berada di bawah balkon kamar istrinya. dia bahkan mendengar semua ucapan Lavender pada putranya.

"Lavender, menangis? apakah itu mungkin?" gumam Elios tak percaya.

Selama dia menikah dengan Lavender, dia belum pernah melihat Lavender menangis. yang dia lihat hanya sisi kuatnya saja, Lavender tidak pernah sekali pun menunjukan raut sedihnya.

Elios memilih kembali masuk ke dalam mansion, tadinya dia hanya ingin menghirup udara segar karena sejak tadi pikirannya di penuhi nama Lavender, namun tanpa dia duga dia justru menemukan fakta baru tentang istrinya.

'Ternyata, kamu tidak sekuat yang aku bayangkan, Lav.' batin Elios.

_____________

Malam telah berganti pagi, saat ini Lavender sudah sibuk di dapur sejak jam 05.00 pagi. dia sedang membuat sarapan untuk keluarganya.

Meski dia belum bisa menerima Elios, namun dia juga tidak sekejam itu untuk membiarkan Elios kelaparan.

Para pelayan yang sudah melakukan kekerasan fisik pada Ezra, langsung di ganti semua oleh Elios dua hari yang lalu.

"Bi, tolong ambilkan kecap." Pinta Lavender.

Bibi Narsih, kepala pelayan yang baru di kediaman Greyson. perempuan paruh baya yang sudah menginjak usia 40 tahun itu sangat cekatan dalam bekerja, dan Lavender menyukai kegesitannya dalam bekerja.

Lima belas menit kemudian, masakan Lavender telah selesai. dia memasak nasi goreng untuk dirinya dan Elios, sedangkan untuk Ezra dia memasak makanan yang lebih sehat, seperti sayuran yang hanya di rebus dan beberapa menu pendamping lainnya.

Lavender melepas celemek dari tubuhnya, lalu mencuci kedua tangannya di wastafel.

"Bi, tolong bawa ke meja makan yah, saya mau mandi dulu." Ujar Lavender.

"Baik, Nyonya." Sahut Bi Narsih.

Setelah menyelesaikan cuci tangannya, Lavender bergegas naik menuju lantai dua. dia perlu membangunkan Ezra dan mengajaknya mandi.

Ceklek.

Tap. Tap. Tap.

Lavender memasuki kamarnya, dia melihat Ezra masih tertidur pulas di atas ranjang king sizenya.

Dia mendekati Ezra, Lavender mengelus pucuk kepala putranya dengan lembut.

"Sayang, bangun yuk." ucap Lavender lembut.

"Eugh." Ezra melenguh pelan.

Perlahan-lahan kelopak matanya mulai terbuka, saat dia melihat Lavender, senyum riang Ezra tunjukan padanya.

"Celamat pagi, Mamah." sapa Ezra cadel.

"Pagi juga, sayangnya, Mamah." sahut Lavender.

Hubungannya dengan Ezra mulai ada perkembangan, meski masih ada rasa canggung di antara mereka berdua.

Lavender merasa bangga dengan usaha nya setelah beberapa hari dia berjuang keras mendekati Ezra secara perlahan.

Akan tetapi ada kalanya juga Lavender merasa insecure dengan dirinya sendiri, dia merasa tak pantas menjadi ibu kandung Ezra.

'Aku harap, kehangatan ini berlangsung lama.' Batin Lavender penuh harap.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 52

    Dua hari kemudian, Lavender dan juga Ezra serta Jasmine sudah kembali ke mansion Greyson. di sana juga sudah ada sang kakek yang sedang duduk di sofa. mereka semua menunggu pertanyaan yang akan di berikan tetua keluarga Greyson tersebut. "Jelaskan maksud dari berkas yang Kakek terima, El!" pinta Kakek Elios. Elios menghela nafas berat, dia sudah membaca isi map itu tempo hari. begitu juga dengan Lavender, mereka berdua juga sudah berdiskusi mengenai hal yang akan mereka lakukan setelah mendapat pertanyaan itu. "Maaf, kami sudah membohongi kalian semua." ujar Elios membuka pembicaraan. Kening Jasmine mengkerut, dia tidak memahami maksud ucapan putranya. "Ada apa, Nak? kenapa kamu meminta maaf?" "Kami.... sudah melakukan pernikahan kontrak, Bu." sahut Lavender. Sontak kedua pupil Jasmine membulat sempurna, dia tak menyangka putra dan juga menantunya akan melakukan hal itu. "Kalian bohong, kan? nggak mungkin kalian cuma nikah kontrak?" ujar Jasmine masih menolak fakta itu.

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 51

    Lavender mengendap-endap menghampiri para pria tersebut, dia mengambil balok kayu yang tergeletak di sisi salah satu pria tersebut. untungnya mereka semua tengah mabuk berat, hal itu membantu Lavender untuk menyelematkan Ezra dan juga Jasmin. Lavender mengambil ancang-ancang, dia mengangkat balok tersebut dan mengarahkan pada leher salah satu pria di sana. Buugh. Sontak rekan-rekan pria itu menoleh begitu melihat teman mereka tersungkur di lantai. mereka mengernyit heran saat melihat wanita berpakaian seksi berada di depan mereka. "Wah, sepertinya si bos mengirimkan wanita pada kita haha." ujar salah orang tersebut. "Bos memang yang terbaik." sahut rekan pria itu. Tak ingin membuang waktu lebih lama, Lavender kembali melayangkan pukulan pada pria-pria itu. selang beberapa saat Lavender telah berhasil membuat mereka semua pingsan, dia menghela nafas kasar. Lavender turun memasuki area dalam kapal tersebut, dia bisa melihat Jasmine sedang duduk di lantai sambil memeluk Ezra.

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 50

    Di sisi lain, Elios baru saja selesai mendapat pengobatan. dia keluar dari ruang rawat, begitu dia sampai di depan pintu dia melihat Luca sedang duduk di bangku sembari menundukkan kepalanya. Elios menepuk pelan pundak pemuda tersebut, Luca mendongak dia segera berdiri dan menanyakan kondisi Elios."Bagaimana kondisi anda, Tuan?" ujar Luca."Saya baik-baik saja, kemana istri dan anakku? apa mereka sudah pulang duluan?" Luca meneguk ludahnya kasar, dia bingung apa yang harus dia katakan saat ini. terlebih posisi Lavender dalam bahaya, Luca takut kalo Elios panik. Elios memperhatikan gelagat Luca yang aneh, dia merasakan firasat buruk sedang menimpa istri dan anaknya."Dimana Lavender? jawab, Luc, jangan membuatku bertanya dua kali." Tegas Elios, sorot matanya sangat tajam, seperti belati yang siap menancap di tubuh Luca jika dia berbohong. "Nona Lavender sedang mencari Tuan muda Ezra, Tuan." jawab Luca setengah bimbang.Sontak Elios langsung melotot, dia mencengkeram kedua pundak Luc

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 49

    Di sisi lain, lebih tepatnya di sebuah dermaga. terlihat seorang pria sedang berdiskusi dengan beberapa orang. Namun di tengah percakapan mereka, salah satu bodyguard yang berjaga datang dengan tergopoh-gopoh, keringat nampak jelas di kening bodyguard tersebut."Hosh... hosh... T-Tuan gawat." ujar bodyguard itu terengah-engah."Ada apa?" sahut pria tersebut."Di depan, a-ada seorang wanita! dia mencari anda."Kening pria itu berkerut, dia tidak merasa memiliki janji dengan siapa pun di jam selarut ini. terlebih tidak ada yang tau bahwa dia berada di sana.Merasa ada yang tak beres, pria itu bergegas menuju tempat yang di sebut oleh bodyguardnya.Tap.Tap.Tap.Dari kejauhan, pria itu melihat siluet yang tak asing meski orng tersebut sedang memunggunginya. semakin dia mendekat tiba-tiba perempuan itu berbalik menatap ke arahnya, begitu wajah perempuan itu terlihat jelas pria tersebut langsung membeku di tempat."Bagaimana kabarmu..... Bara?" sapa Lavender seraya tersenyum smirk."L-Lav

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 48

    Ucapan Lavender bukan sekedar gertakan, karena tak berselang lama muncul para polisi dari pintu depan. Mereka mulai mengepung ballroom itu sambil menodongkan senjata ke arah para bawahan Reynold.Lavender menarik sudut bibirnya ke atas, sebuah seringai muncul di wajah perempuan itu. Dia sudah bertekad untuk menghancurkan Reynold dan juga seluruh orang yang terlibat menyakiti dirinya."Tangkap pemuda itu! bawa juga pria bernama Baskaran dan istri keduanya. Semua berkas bukti kejahatan mereka sudah saya berikan ada asisten saya, dia akan menyusul ke kantor polisi nanti." Ucap Lavender memberi perintah.Para polisi mengangguk patuh, mereka menangkap Reynold, Baskara dan juga istrinya. lalu mereka di bawa keluar dari ballroom menuju kantor polisi untuk di mintai keterangan.Saat semua orang sudah pergi, Lavender pun berniat menyusul Elios menuju rumah sakit. namun baru saja dia keluar dari pintu, ponselnya tiba-tiba berdering menandakan adanya panggilan masuk.Lavender mengeluarkan ponsel

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 47

    Lavender tak percaya dengan tindakan suaminya barusan, dia rela menjadi tameng menggantikan dirinya terkena tusukan belati."ELIOS." Teriak Lavender panik.Dia menghampiri suaminya, dia menunduk melihat darah yang keluar dari balik baju Elios."El, kita kerumah sakit sekarang." ujar Lavender.Elios mengangguk, bibirnya mulai terlihat pucat dan itu membuat Lavender semakin panik.Namun baru saja Lavender ingin memapah Elios dan membawanya keluar, tangan Reynold langsung menarik pergelangan tangan Lavender hingga membuat tubuhnya limbung dan melepas tubuh Elios hingga terjatuh ke lantai."Elios." Lavender hendak berlari namun tangannya masih di pegang oleh Reynold."Kamu mau kemana, Lav? sudah biarkan saja suamimu mati di sini." Ujar Reynold tanpa beban.Seketika amarah Lavender naik, dia berbalik menatap ke arah Reynold. "Lancang sekali mulutmu berbicara! kalau memang harus ada yang mati, itu bukan suami ku tapi kamu bajingan!"Degh.Raut terkejut nampak jelas di wajah Reynold, baru ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status