Share

Bab 8

Penulis: Zeya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-03 14:32:25

Tiga hari telah berlalu sejak pertengkarannya dengan Elios, malam ini Lavender berniat mengunjungi markasnya. namun sebelum itu dia hendak menemui Elios terlebih dulu.

Tok. Tok. Tok.

Lavender mengetuk pintu kamar Elios tiga kali, tak berselang lama pintu terbuka menampilkan sosok Elios yang sedang bertelanjang dada.

"Lav, ada apa?" heran Elios.

"Jaga, Ezra, aku ada perlu di luar." Ujar Lavender tanpa basa basi.

Mendengar hal itu, kedua alis Elios terangkat.

"Malam-malam begini? lebih baik besok saja kalau mau pergi keluar, Lav, hari ini sudah terlalu malam." Nasehat Elios.

"Aku tidak meminta pendapatmu, El, aku hanya minta kamu jagain, Ezra, selama aku pergi." Tukas Lavender dingin.

Helaan nafas berat terdengar dari Elios, melihat sorot mata Lavender yang begitu dingin membuat Elios mau tak mau akhirnya mengangguk pasrah, dia tidak ingin bertengkar dengan Lavender seperti beberapa hari yang lalu.

"Oke, aku akan menjaganya tapi, kamu harus pergi membawa bodyguard, agar mereka bisa menjagamu." usul Elios.

Namun usul tersebut langsung di tolak mentah-mentah oleh Lavender.

"Tidak perlu, aku bisa menjaga diriku sendiri." Sahut Lavender.

"Tapi Lav-"

"El, kurasa kamu perlu membaca ulang surat perjanjian kita." Ujar Lavender memotong ucapan Elios.

Degh.

Elios merasa tertohok dengan ucapan Lavender, dia bahkan melupakan perjanjian yang mereka buat dulu.

"Tapi, aku khawatir sama kamu, Lav, terlalu berbahaya kalau kamu keluar sendirian." Elios terus mencoba membujuk Lavender.

Namun yang dia dapat justru tatapan dingin dan menusuk dari Lavender.

"El, jangan membuatku semakin benci padamu, lakukan saja seperti sikapmu yang biasa. jangan pedulikan keberadaan ku."

"Lav, aku tau aku salah karena sudah mengabaikan kamu! tapi setidaknya sekarang aku mau berubah, tolong kasih aku kesempatan." lirih Elios.

Dia benar-benar frustasi menghadapi sikap Lavender yang keras kepala, rasanya Elios ingin berteriak sekuat mungkin dan mengatakan pada Lavender jika selama ini dia tidak berniat mengabaikan mereka, dia hanya tidak mau Lavender semakin membencinya.

Lavender hanya mengangkat kedua bahunya acuh, dia sama sekali tidak memperdulikan ucapan Elios sedikit pun. rasa kecewa yang dia dapat dan kejadian yang menimpanya di masa lalu masih membekas dengan baik.

"El, waktuku semakin terbuang sia-sia hanya untuk mendengar omong kosong darimu, sekarang aku harus pergi. tolong jaga, Ezra, baik-baik." ujar Lavender mengalihkan pembicaraan.

Elios tak bisa berkata-kata lagi, dia merasa sangat sulit untuk mendapatkan simpati Lavender.

'Mungkin kah, aku tidak menarik di matanya?' batin Elios murung.

Lavender berlalu dari hadapan Elios, setelah mendapat anggukan kecil darinya. Elios terus melihat punggung Lavender yang mulai menjauh dari pandangannya.

Tubuh proposional bak seorang model yang banyak di idam-idamkan wanita, serta fitur wajah yang cantik melekat erat pada sosok Lavender.

Elios mengagumi istrinya sejak lama, dia selalu bertanya-tanya dalam hati. seperti apa sosok sebenarnya istrinya itu jika dia melepas topeng dingin dan datar yang selalu di tunjukan pada dirinya. sayangnya Elios tidak menyadari jika di balik kelebihan yang Lavender miliki. terukir luka sangat dalam yang hampir membuatnya gila.

_________

Suasana malam yang hening, membuat Lavender bisa kebut-kebutan di jalan raya. dia membawa mobilnya di atas kecepatan rata-rata.

Satu jam kemudian Lavender tiba di sebuah bangunan yang terletak cukup jauh dari jalan Raya, Lavender memarkirkan mobilnya di halaman rumah tersebut. sebelum keluar dia mengambil topeng lalu memakainya agar tidak ada yang tau seperti apa wajahnya.

Lavender membuka pintu mobil, saat dia keluar suara riuh langsung menyambut gendang telinganya.

"SELAMAT DATANG, NONA." sapa seluruh anggota The Untouchable.

"Terimakasih sudah menyambut ku." sahut Lavender.

Mendengar Leader mereka mengucapkan terimakasih, seketika raut wajah mereka berubah pias. begitu juga dengan seorang pemuda yang menjadi wakil Lavender.

"Nona, apa anda salah makan?" tanya pemuda tersebut.

"Tidak, memang kenapa, apa ada yang aneh padaku?" bingung Lavender.

Pemuda bernama Luca tersebut, mendekat ke arah Lavender. dia lalu berbisik di telinga Lavender.

"Nona, tidak seperti biasanya. dari dulu, Nona, tidak pernah bilang terimakasih, jadi kami semua tercengang mendengarnya." bisik Luca.

"Benarkah? kurasa aku tidak sedingin itu Luc." gumam Lavender seolah tak percaya dengan ucapan wakilnya.

'Huh, Nona benar-benar tidak menyadari sifatnya sendiri.' Batin Luca heran.

Setelah berbincang-bincang ringan dengan Luca, mereka semua kembali masuk ke markas. Lavender memimpin jalan menuju aula, tidak ada satu pun yang tau wajah Leader mereka. yang mereka tau hanya Leader mereka seorang perempuan.

Tap. Tap. Tap.

Lavender berdiri di atas podium, sedangkan para anggota yang lain sudah berdiri rapi di aula tersebut.

"Selamat malam semuanya, bagaimana kabar kalian selama saya tidak ada di sini?" ucap Lavender membuka pembicaraannya.

"Malam juga, Nona, kami semua sehat." jawab mereka serempak.

Di balik topeng yang dia kenakan, Lavender tersenyum simpul. Organisasi yang dia dirikan menjadi rumah pertamanya yang mau menerima dia apa adanya tanpa menuntut untuk melakukan semua hal secara sempurna.

"Bagus, jadi maksud kedatangan saya kesini, saya akan kembali bergabung dengan kalian semua mulai hari ini!"

Ucapan Lavender di sambut antusias oleh mereka, terlebih Luca yang langsung melompat-lompat kegirangan.

"Akhirnya, pekerjaan ku berkurang." Ucap Luca senang.

Selama ini dia tidak bisa istirahat dengan benar, dia bekerja siang dan malam mengurus semua tugas yang seharusnya di tangani oleh Leader mereka.

Organisasi Lavender, merupakan organisasi pemasok senjata serta menyediakan jasa menyewakan bodyguard. banyak yang sudah bekerjasama dengan organisasi tersebut, hingga membuat organisasi T.U terkenal di dunia bawah.

Pembahasan dengan para anggota T.U berlangsung cukup lama, tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 03.00 pagi. Lavender akhirnya memutuskan untuk menutup rapat hari itu.

"Kita akhiri sampai di sini rapatnya, jika ada yang perlu di bahas lagi biar, Luca, yang mengurusnya." Ujar Lavender mengakhiri rapatnya.

"Baik, Nona." sahut mereka serempak.

Para anggota Lavender satu persatu keluar dari ruang rapat, Lavender dan Luca memilih pergi menuju ruangan milik Lavender.

Ceklek.

Pintu terbuka, Lavender mengajak Luca memasuki ruangan itu. mereka berdua duduk di sofa panjang yang ada di sana. Lavender membuka topengnya, Luca tidak terkejut karena hanya dia yang tau identitas asli Lavender.

"Luca, selama aku tidak ada, apa kamu merasa ada pergerakan yang aneh di sekitar sini?" ucap Lavender menoleh ke arah Luca.

"Tidak ada, Nona, memangnya kenapa?"

Raut bingung terlihat jelas di wajah Luca, dia kembali bertanya pada Lavender.

"Apa, Nona, merasakan firasat buruk lagi?" tebak Luca.

Lavender menggeleng pelan, dia menoleh ke arah jendela yang menghadap langsung ke arah hutan.

"Luca, awasi daerah ini seteliti mungkin. jangan biarkan para hama masuk ke area kita." titah Lavender.

Sorot matanya sangat dingin, Luca mengikuti arah pandang Lavender. seketika senyum smirk terbit di wajahnya.

"Nona, tenang saja saya pasti membereskan mereka dengan baik." Sahut Luca.

Lavender mempercayai Luca, karena selama ini dia satu-satunya orang yang membantu Lavender dengan tulus. dan kembalinya dia ke markas pasti membuat gaduh dunia bawah. serta menjadi ancaman bagi orang-orang yang dulu memiliki dendam padanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 52

    Dua hari kemudian, Lavender dan juga Ezra serta Jasmine sudah kembali ke mansion Greyson. di sana juga sudah ada sang kakek yang sedang duduk di sofa. mereka semua menunggu pertanyaan yang akan di berikan tetua keluarga Greyson tersebut. "Jelaskan maksud dari berkas yang Kakek terima, El!" pinta Kakek Elios. Elios menghela nafas berat, dia sudah membaca isi map itu tempo hari. begitu juga dengan Lavender, mereka berdua juga sudah berdiskusi mengenai hal yang akan mereka lakukan setelah mendapat pertanyaan itu. "Maaf, kami sudah membohongi kalian semua." ujar Elios membuka pembicaraan. Kening Jasmine mengkerut, dia tidak memahami maksud ucapan putranya. "Ada apa, Nak? kenapa kamu meminta maaf?" "Kami.... sudah melakukan pernikahan kontrak, Bu." sahut Lavender. Sontak kedua pupil Jasmine membulat sempurna, dia tak menyangka putra dan juga menantunya akan melakukan hal itu. "Kalian bohong, kan? nggak mungkin kalian cuma nikah kontrak?" ujar Jasmine masih menolak fakta itu.

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 51

    Lavender mengendap-endap menghampiri para pria tersebut, dia mengambil balok kayu yang tergeletak di sisi salah satu pria tersebut. untungnya mereka semua tengah mabuk berat, hal itu membantu Lavender untuk menyelematkan Ezra dan juga Jasmin. Lavender mengambil ancang-ancang, dia mengangkat balok tersebut dan mengarahkan pada leher salah satu pria di sana. Buugh. Sontak rekan-rekan pria itu menoleh begitu melihat teman mereka tersungkur di lantai. mereka mengernyit heran saat melihat wanita berpakaian seksi berada di depan mereka. "Wah, sepertinya si bos mengirimkan wanita pada kita haha." ujar salah orang tersebut. "Bos memang yang terbaik." sahut rekan pria itu. Tak ingin membuang waktu lebih lama, Lavender kembali melayangkan pukulan pada pria-pria itu. selang beberapa saat Lavender telah berhasil membuat mereka semua pingsan, dia menghela nafas kasar. Lavender turun memasuki area dalam kapal tersebut, dia bisa melihat Jasmine sedang duduk di lantai sambil memeluk Ezra.

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 50

    Di sisi lain, Elios baru saja selesai mendapat pengobatan. dia keluar dari ruang rawat, begitu dia sampai di depan pintu dia melihat Luca sedang duduk di bangku sembari menundukkan kepalanya. Elios menepuk pelan pundak pemuda tersebut, Luca mendongak dia segera berdiri dan menanyakan kondisi Elios."Bagaimana kondisi anda, Tuan?" ujar Luca."Saya baik-baik saja, kemana istri dan anakku? apa mereka sudah pulang duluan?" Luca meneguk ludahnya kasar, dia bingung apa yang harus dia katakan saat ini. terlebih posisi Lavender dalam bahaya, Luca takut kalo Elios panik. Elios memperhatikan gelagat Luca yang aneh, dia merasakan firasat buruk sedang menimpa istri dan anaknya."Dimana Lavender? jawab, Luc, jangan membuatku bertanya dua kali." Tegas Elios, sorot matanya sangat tajam, seperti belati yang siap menancap di tubuh Luca jika dia berbohong. "Nona Lavender sedang mencari Tuan muda Ezra, Tuan." jawab Luca setengah bimbang.Sontak Elios langsung melotot, dia mencengkeram kedua pundak Luc

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 49

    Di sisi lain, lebih tepatnya di sebuah dermaga. terlihat seorang pria sedang berdiskusi dengan beberapa orang. Namun di tengah percakapan mereka, salah satu bodyguard yang berjaga datang dengan tergopoh-gopoh, keringat nampak jelas di kening bodyguard tersebut."Hosh... hosh... T-Tuan gawat." ujar bodyguard itu terengah-engah."Ada apa?" sahut pria tersebut."Di depan, a-ada seorang wanita! dia mencari anda."Kening pria itu berkerut, dia tidak merasa memiliki janji dengan siapa pun di jam selarut ini. terlebih tidak ada yang tau bahwa dia berada di sana.Merasa ada yang tak beres, pria itu bergegas menuju tempat yang di sebut oleh bodyguardnya.Tap.Tap.Tap.Dari kejauhan, pria itu melihat siluet yang tak asing meski orng tersebut sedang memunggunginya. semakin dia mendekat tiba-tiba perempuan itu berbalik menatap ke arahnya, begitu wajah perempuan itu terlihat jelas pria tersebut langsung membeku di tempat."Bagaimana kabarmu..... Bara?" sapa Lavender seraya tersenyum smirk."L-Lav

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 48

    Ucapan Lavender bukan sekedar gertakan, karena tak berselang lama muncul para polisi dari pintu depan. Mereka mulai mengepung ballroom itu sambil menodongkan senjata ke arah para bawahan Reynold.Lavender menarik sudut bibirnya ke atas, sebuah seringai muncul di wajah perempuan itu. Dia sudah bertekad untuk menghancurkan Reynold dan juga seluruh orang yang terlibat menyakiti dirinya."Tangkap pemuda itu! bawa juga pria bernama Baskaran dan istri keduanya. Semua berkas bukti kejahatan mereka sudah saya berikan ada asisten saya, dia akan menyusul ke kantor polisi nanti." Ucap Lavender memberi perintah.Para polisi mengangguk patuh, mereka menangkap Reynold, Baskara dan juga istrinya. lalu mereka di bawa keluar dari ballroom menuju kantor polisi untuk di mintai keterangan.Saat semua orang sudah pergi, Lavender pun berniat menyusul Elios menuju rumah sakit. namun baru saja dia keluar dari pintu, ponselnya tiba-tiba berdering menandakan adanya panggilan masuk.Lavender mengeluarkan ponsel

  • Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu   Bab 47

    Lavender tak percaya dengan tindakan suaminya barusan, dia rela menjadi tameng menggantikan dirinya terkena tusukan belati."ELIOS." Teriak Lavender panik.Dia menghampiri suaminya, dia menunduk melihat darah yang keluar dari balik baju Elios."El, kita kerumah sakit sekarang." ujar Lavender.Elios mengangguk, bibirnya mulai terlihat pucat dan itu membuat Lavender semakin panik.Namun baru saja Lavender ingin memapah Elios dan membawanya keluar, tangan Reynold langsung menarik pergelangan tangan Lavender hingga membuat tubuhnya limbung dan melepas tubuh Elios hingga terjatuh ke lantai."Elios." Lavender hendak berlari namun tangannya masih di pegang oleh Reynold."Kamu mau kemana, Lav? sudah biarkan saja suamimu mati di sini." Ujar Reynold tanpa beban.Seketika amarah Lavender naik, dia berbalik menatap ke arah Reynold. "Lancang sekali mulutmu berbicara! kalau memang harus ada yang mati, itu bukan suami ku tapi kamu bajingan!"Degh.Raut terkejut nampak jelas di wajah Reynold, baru ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status