Share

28. Dalam Bahaya

Kepalaku terasa begitu pening. Mengerjap perlahan, entah ini ada dimana. Tiba-tiba saja aku berada disebuah ruangan kosong dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Serta mulut yang tertutup lakban.

Astaghfirullah hal'adzim. Apa aku sedang disekap? Tapi kenapa? Apa salahku? Bahkan aku gak punya barang berharga.

Perutku terasa begitu perih. Ini sudah jam berapa? Berapa lama aku tertidur? Bagaimana dengan Mas Azzam?

Ya Allah, tolong selamatkan hamba.

Tiba-tiba terdengar suara tawa menggelegak dari luar bangunan. Seketika pintu ruangan terbuka. Tiga orang preman masuk, mereka tertawa dengan riang.

"Udah sadar dia bos! Bisa digarap!" 

"Tunggu-tunggu. Gak perlu digarap. Kita bawa aja ke tempat itu. Wajahnya sangat menjual!"

"Maksud bos tempat penjualan wanita?"

"Iyalah kita serahkan aja ke Mami Merry, dia pasti mau menampungnya."

"Apa bos gak mau mencicipi dulu?"

"Aaah gak perlu! Dia bukan seleraku. Jual aja, kita d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
uda ada yg mau ngatra pulang sok jual mahal
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
adik menyushkan..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status