Share

42. Kepergian (end)

Icha menghentikan gerakannya. "Apa maksud Mas Azzam? Bukankah budhe ada di kampung?"

"Ibu sakit stroke Cha, sekarang beliau ikut kami," sahutku.

"Apa? Sakit?"

"Iya, kita pulanglah dulu, jengukin ibu. Akhir-akhir ini ibu banyak melamun. Mungkin ibu juga rindu padamu."

Icha mengangguk setuju. "Sejak aku diboyong Mas Raka, aku tak diperbolehkan keluar rumah apalagi berhubungan dengan ibu. Handphoneku dijual sama dia. Banyak hal pahit yang kurasakan, dia dan ibu mertua berlaku kasar padaku."

Sungguh miris nasibmu, Cha. Sepertinya kau mengalami hal yang lebih buruk dari yang kualami. 

***

"Assalamualaikum. Bu, lihatlah siapa yang kubawa," kata Mas Azzam.

Ibu menoleh kemudian tersenyum saat melihat Icha datang bersama kami. 

"Budhe--" 

Icha langsung menghambur ke arah ibu. Mereka terhanyut dalam isak tangis. Meskipun bukan anak kandungnya tapi ibu benar-benar menyayangi Icha setulus hatinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Red Dragon
thank you author for this good story. hug from malaysia...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
semoga kmu Azzam dn Lili dn baby menjadi klga yg bahagia dn rukun dn Damai selalu Aamiin ..
goodnovel comment avatar
Sri Lestari
Trimakasih byk telah menyajikan baca'an dgn cerita yg sgt bagur.... & dpt dijadikn pelaharan dlm kehidupan. Sexlg trimakasih byk sy sgt puas dgn karyamu. salam seht. smga lbh semangat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status