Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 35"Jangan buka ponsel kamu!" tegur Jodi."Kenapa, Mas? Kamu takut aku sedih, sakit hati karena ucapan penggemar kamu yang nggak suka kalau aku nikah sama kamu?"Jodi terdiam, entah dari mana Alia tahu. Ia bahkan sudah memperingatkan orang-orang terdekat untuk tidak mengatakan ini pada Alia meskipun akhirnya wanita itu tahu juga."Sayang ….""Mas, aku nggak apa-apa. Meskipun mereka nggak setuju bahkan membenci aku tapi kenyataannya sekarang kamu udah jadi milik aku. Sekeras apapun dunia menolak kalau takdirnya kita harus bersatu nggak ada yang bisa menghalanginya," terang Alia dengan senyum tulusnya. Wanita itu selalu bisa membuat Jodi merasa tenang, padahal seharusnya lelaki itu yang menenangkan Alia agar tidak terlalu berpikir mengenai ucapan buruk netizen.Alia bahkan selalu bersikap dewasa meskipun pada kenyataan Jodi usianya lebih tua dari Alia. Tapi pemikiran wanita itu selalu membuat Jodi kagum, mungkin karena Alia mengalami pasang suru
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 36“Mas, kapan kamu nikahin aku? Mau nunggu si nenek tua itu mati?”ujar Olivia dari dalam kamar.“Sabar ya, Sayang. Gimana kalau kita menikah siri?” tawar Pramono.“Kalau nikah siri aku nggak bisa rayain pernikahan kita dengan resepsi yang mewah,” jelas Olivia.Mendengar suara itu membuat Marissa yang akan mengetuk pintu kamar itu langsung terhenti. Ia tadinya akan membawakan makanan yang diminta oleh majikan wanitanya itu. Ia benar-benar tidak berniat untuk menguping, hanya saja kebetulan saat ia datang pembicaraan itu terdengar. Tidak ingin ditegur karena ketahuan, Marissa langsung mengetuk pintu kamar itu dengan ragu. Terdengar sahutan Olivia dari dalam, ia menyuruh Marissa untuk masuk dan menyimpan makanan itu di meja sedangkan Olivia masuk ke dalam kamar mandi. Untuk pertama kalinya melihat Marissa, Pramono tidak bisa berkedip. Meskipun memakai baju tertutup tapi tubuh sintal Marissa tercetak jelas membuat lelaki paruh baya itu menelan l
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 37“Gimana kalau para penggemar masih nggak bisa nerima Alia jadi istri lo?”“Gue nggak bakalan ambil pusing, kalau memang gue harus mundur dari dunia modeling ya apa boleh buat. Gue nggak mau hidup istri gue terusik gara-gara ini,” terang Jodi.“Lo yakin? Banyak yang dikorbankan buat lo ada di posisi sekarang, emang lo nggak sayang?” selidik Indra.“Gue lebih sayang Alia, semua popularitas gue nggak penting saat ini. Lo siapin aja konferensi pers buat besok.”Jodi langsung beranjak meninggalkan Indra yang mengerang frustasi, meskipun Jodi seperti tidak peduli tapi berbeda dengan Indra yang menyayangkan jika karir Jodi akan hancur begitu saja hanya karena satu masalah. Jodi bahkan pernah bertengkar hebat dengan Jessica yang tidak setuju jika adik laki-lakinya memilih dunia hiburan sebagai pekerjaan. Saat itu Jessica berharap jika Jodi bisa menggantikan posisinya menjadi CEO karena Jessica sudah menikah dan harus mengikuti suaminya. Bu Soraya m
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 38Setelah memastikan Alia tidur sehabis minum obat tadi, Jodi dan Bu Soraya berangkat ke kantor polisi. Mereka sengaja masih berada di rumah Bu MIra agar Alia ada yang menemani. Bu Soraya bahkan menyuruh pengawalnya yang lain untuk berjaga-jaga di rumah Bu Mira agar tidak terjadi hal yang diinginkan.“Alia tahu kalau Mami mau nuntut para pelaku itu?” tanya Jodi.“Nggak, kayaknya kalau Alia tahu dia nggak bakalan biarin mereka buat Mami seret ke kantor polisi,” jawab Bu Soraya.“Alia terlalu baik, dia nggak mau balas orang yang jahatin dia,” jelas Jodi.“Sebenarnya Mami cukman pengen pelaku itu jengah dan ini juga bisa jadi pelajaran buat yang lain biar nggak sembrono.”Mereka sudah sampai di kantor polisi terdekat, Bu Soraya memiliki banyak koneksi jadi bukan hal yang sulit jika ia meminta bantuan pada polisi untuk mengurus kejadian ini. Empat orang remaja terlihat duduk sambil menundukkan kepalanya, orangtua mereka sudah dipanggil dan sedang
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 39"Lo mau 'kan bantuin gue minta maaf ke Alia. Gue sadar yang gue bilang di depan wartawan itu salah. Gue pengen minta maaf langsung sama Alia," tutur Monika. Mendengar semua itu bukannya senang tapi Dinda merasa heran karena seorang Monika yang egois dan keras kepala sekarang ingin minta maaf pada Alia dengan sukarela."Gue bisa aja sih bantuin. Tapi Alia nggak ada di rumahnya, gue denger dia pergi ke Paris," balas Dinda bohong. Ia tidak mungkin percaya begitu saja pada Monika."Nanti aja kalau dia udah balik," ujar Monika."Gue bahkan nggak tahu dia balik lagi kapan katanya mau menetap di sana buat ngurus bisnis keluarga Jodi," terang Dinda. Setelah ini Dinda harus memberitahu Alia mengenai ini agar wanita itu bisa diajak kompromi. Dinda hanya tidak ingin Alia diganggu setelah mendapatkan kebahagiaan.Terlihat jelas jika Monika kecewa, bukan kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Alia tapi kesal karena rencananya harus tertunda. Padahal Mo
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 40Sari meminta Danang –satpam– untuk melihat kondisi Pramono, kedua wanita itu kaget saat ikut melihat ternyata lelaki jahat itu jatuh pingsan. Tidak ingin sampai terjadi sesuatu mereka langsung membawa Pramono ke rumah sakit, sedangkan Marissa tetap di rumah untuk menemani nyonya besar karena Diah belum datang."Ya Allah … aku takut, semoga aja nggak terjadi apa-apa. Kalau nggak gimana nasibku," gumam Marissa.Tendangan yang dilakukan Marissa memang tidak terlalu kuat tapi tendangan itu terkena tepat di area sensitif seorang lelaki yang sudah jelas bisa saja fatal dan menyebabkan kematian. Tapi Marissa berdoa agar semua itu tidak terjadi. Beberapa waktu berselang Danang kembali seorang diri, ia mengatakan jika Sari menunggui majikannya di rumah sakit. Tapi Danang tidak mengatakan bagaimana kondisi Pramono karena memang ia langsung pulang setelah mengantarkan ke rumah sakit.Kini Marissa menunggu dengan gelisah, ia baru saja mengirimkan pesan
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 41Marissa tidak berani keluar dari kamar saat mengetahui Pramono sudah pulang, mendengar nama lelaki itu disebut saja Marissa takut apalagi melihatnya secara langsung. Sari menceritakan jika Pramono tidak mengatakan apapun mengenai kejadian beberapa waktu lalu. Lelaki itu pasti akan tutup mulut karena tidak ingin nama baiknya rusak jika berita ini tersebar.Marissa membersihkan seluruh tempat kecuali kamar Pramono, ia masih trauma. Lelaki itu bahkan belum ada terdengar suaranya ataupun keluar kamar setelah pulang dari rumah sakit."Biar aku aja yang beresin kamarnya Tuan," ujar Sari."Maaf ya, Mbak. Aku selalu ngerepotin," sesal Marissa."Udah nggak usah dipikirin, kalau kamu nanti udah gajian lebih baik cari kerjaan lain. Kebetulan temen aku di komplek C majikannya cari art," jelas Sari."Aku mau, tapi nggak bisa. Soalnya udah tanda tangan, kalau aku melanggar aku harus bayar uang kompensasi," terang Marissa.Pilihan yang sulit memang, tapi
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 42"Eh … Bu Ochi, saya tuh nggak nyangka ternyata si Alia itu katanya pake pelet," seru Bu Neni yang sedang memilih kangkung di tukang sayur keliling."Kata siapa, Bu? Jangan asal ngomong nanti jadinya fitnah," sahut Bu Nur."Bu Nur, saya itu denger sendiri. Kita juga harus pake logika kali, masa janda kayak Alia bisa dapat suami perjaka tajir melintir," sewot Bu Neni lalu menyimpan dengan kasar kangkung yang dipilihnya.Mereka adalah tetangga di rumah Bu Mira dulu, mereka kenal baik dengan keluarga Alia dan tidak menyangka jika Alia bisa dinikahi oleh orang kaya. Bahkan masuk berita di televisi."Bu Neni, jangan dibanting-banting atuh dagangan saya. Kecuali kalau mau dibeli," protes Mang Sudin."Siapa yang mau beli kalau kangkung layu gini," gumam Bu Neni."Kayaknya yang dibilang Bu Neni bener juga, kemarin aja waktu si Alia nikah mana ada kita tetangganya diundang. Pasti takut ketahuan pake pelet kali ya." Bu Sukman ikut bicara.Bu Mira dan