Share

Bab 59. Menjauh Dari Keagresifan

Author: Qinoy
last update Last Updated: 2025-05-09 13:02:42

Bab 59. Menjauh Dari Keagresifan

Sebelum selingkuhannya terbangun, Farah buru-buru mengemasi barang-barangnya, termasuk tas berisi berbagai macam, mulai dari uang sampai alat makeup.

"Maaf ya om, aku pamit. Kali ini aku tidak memberi tahumu, maaf sekali lagi," ucap Farah pelan, ia menjaga agar Hamdan tidak terbangun.

Farah angkat kaki dari rumah itu, meninggalkan Hamdan yang tengah pulas tertidur. Setelahnya, Farah memesan taksi online. Ia mendapatkan tumpangan usai menunggu selama lima menit. Hatinya terasa sangat bebas bisa keluar dari rumah Hamdan.

"Tidak tahu kenapa, aku mulai risih pada Hamdan yang mulai tampak mengekang. Seolah dia ingin memiliki aku seutuhnya, padahal aku masih punya suami," batin Farah.

Dia menatap layar ponselnya dan melihat kontak bertuliskan 'papa Keysa' agar Arman tidak curiga.

"Selama ini aku jauh bermain gila dengan om Hamdan, apa sebaiknya aku lepaskan saja dia? Arman juga sudah lumayan hidupnya, aku mencintainya. Arman tampan, mengerti, dia menyayang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   BAB 1. Bercerai

    Bab1. BerceraiBu Ratna mendengus. "Rencana? Lima tahun adalah rencana? Kalau kamu nggak bisa kasih anak, mungkin suami kamu butuh... ya, bantuan dari orang lain."Malam itu di meja makan, Aisyah hanya bisa menunduk, berusaha menahan air mata yang menggumpal di pelupuk. Kata-kata Bu Ratna tadi terasa seperti belati yang terus-menerus menusuk hatinya. Sudah lima tahun dia mencoba segalanya demi impian memiliki anak, tapi usahanya seolah tak pernah cukup. Sementara di sekelilingnya, pandangan sinis dan tatapan tajam dari mertuanya tak henti menghakimi.Setiap bisikan dan lirikan dari mereka seperti menuntut penjelasan, seakan-akan kekurangannya adalah kesalahan yang tak termaafkan. Mertuanya terus mengkritik dan menghina, sementara suaminya hanya diam, membiarkan Aisyah menanggung semuanya sendiri. Rasa sakit itu kian menyesakkan, membuat hatinya tergores semakin dalam tiap kali ia menyaksikan kekecewaan mereka yang tak kunjung berhenti."Aku tahu kamu dengar semuanya, Man," Bu Ratna me

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 2. Cantik Setelah Bercerai

    Bab 2. Cantik Setelah Bercerai"Bu Aisyah," salah seorang pria berjas hitam yang duduk di depannya angkat bicara. "Kami sudah mengatur semuanya sesuai perintah Anda. Rapat dengan dewan direksi akan dimulai besok pagi pukul sembilan. Apakah Anda ingin mengubah jadwal atau menambah permintaan?"Malam itu, mobil hitam melaju perlahan meninggalkan perkampungan kecil yang selama lima tahun menjadi tempat Aisyah mencoba bertahan. Perjalanan terasa sunyi, hanya suara roda yang berputar di atas aspal yang terdengar. Aisyah duduk diam di kursi belakang, tatapannya kosong, tetapi di dalam dadanya menyala sesuatu—amarah yang ia tahan selama bertahun-tahun kini mencari jalan keluar.Aisyah memandang pria itu dengan mata yang tajam, seolah menunjukkan sisi dirinya yang selama ini terkubur. "Tidak perlu. Pastikan semua berjalan sesuai rencana. Aku ingin ini selesai secepatnya.""Baik, Bu."Mobil berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit yang menjulang megah di pusat kota. Dengan gerakan anggu

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 3. Pertemuan yang Membuka Luka

    Bab 3. Pertemuan yang Membuka LukaArman maju beberapa langkah, mengabaikan kehadiran Farah yang mengekor di belakangnya. “Jangan main-main, Aisyah. Kamu datang ke sini untuk apa? Menguntitku? Atau kamu sengaja ingin mencari masalah?”Mata mereka bertemu. Ada luka yang tersembunyi dalam tatapan, tapi bibir Aisyah berhasil melengkung dalam senyum tipis yang dingin. “Aku di sini bukan urusanmu, Arman. Tidak perlu khawatir, lagipula ini kantor orang tua__""Pergilah, Aisyah. Jangan mempermalukan diriku." Arman memotong kalimat Aisyah yang belum selesai. Aisyah terpaksa mengatupkan kembali bibirnya. "Farah, sudah berusaha keras agar aku diterima bekerja di tempat ini. Jangan membuatku terlibat masalah karena dirimu!" Arman menuding. "Apa maksudmu?" Rasanya Aisyah ingin tertawa mendengar pernyataan konyol Arman. Bahkan saat wanita itu menoleh ke arah Farah, wajah wanita yang sudah merebut suaminya itu tampak congkak. "Kau benar-benar tidak tau apa-apa, Arman." Suara tawa Aisyah terdenga

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 4. Pengungkapan yang Menggetarkan

    Bab 4. Pengungkapan yang Menggetarkan"Apa yang kau icarakan, bodoh. Wanita macam apa yang berani mengklaim hal konyol seperti itu?" Suara tawa Farah menggema di pelataran kantor, memancing lebih banyak bisik-bisik dari kerumunan yang sudah berkumpul.Aisyah menelan rasa sakit di kakinya, berusaha keras untuk tetap berdiri dengan sisa tenaga yang ia miliki. Mata-mata penuh ejekan dari orang-orang di sekitarnya membuat dadanya terasa sesak."Berhenti menertawakanku!" Aisyah berteriak, suaranya pecah oleh emosi.Namun, bukannya berhenti, Farah justru melangkah mendekat dengan tatapan penuh cemooh. "Kau ini apa? Mau mencoba membuktikan sesuatu? Hei, lihatlah dirimu! Bahkan berjalan saja kau kesulitan."Aisyah menatap Farah dengan mata berkaca-kaca, namun tak ada air mata yang ia biarkan jatuh. "Kau pikir kau sudah menang, Farah?" katanya dengan suara gemetar.Arman menyeringai. "Kau sudah kalah, Aisyah. Jangan membuat dirimu semakin menyedihkan."Aisyah ingin melawan, tetapi rasa sakit d

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   BAB 5. Manipulatif

    Bab 5. ManipulatifFarah menggebrak meja kecil di ruangannya dengan keras. Suara hantaman itu memantul di dinding ruang kerja yang dihiasi lukisan abstrak berwarna gelap. Matanya memerah, napasnya tersengal, sementara dada naik-turun seperti sedang membakar emosi yang tak tertahan.“Kenapa dia selalu mendapatkan perhatian? Bahkan setelah semua penghinaan tadi, dia masih diperlakukan seperti seorang ratu!” Suaranya nyaring, menggema, hingga membuat Hendra, pamannya, yang duduk santai di sofa kulit hitam di sudut ruangan, menoleh dengan alis terangkat.Hendra hanya menyeringai kecil, seolah menikmati pemandangan kemarahan Farah. Ia mengangkat cangkir kopinya dengan gerakan tenang, menyeruput sedikit, lalu meletakkannya kembali di meja kecil di hadapannya. “Tenang, Farah. Tidak ada yang abadi. Bahkan perhatian seorang Hermawan bisa kita belokkan.”Farah menoleh tajam. Matanya menyipit, kilatan penuh rasa ingin tahu muncul di balik amarahnya. “Apa maksud Paman?” tanyanya, suaranya lebih r

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 6. Drama di Kantor

    Bab 6. Drama di kantorMirna melangkah cepat keluar dari mobilnya, sepatu hak tingginya mengetuk lantai lobi kantor dengan ritme yang tegas. Tatapan matanya tajam, seolah menembus siapa pun yang berani menghalangi jalannya. Di tangannya, sebuah tas kulit mewah terayun ringan, kontras dengan atmosfer panas yang mulai terasa dari amarah yang ia pendam.Farah berdiri di sudut lobi, pura-pura terkejut melihat kedatangan Mirna yang mendadak. Ia segera melangkah mendekat dengan ekspresi cemas yang sudah dipoles sempurna. "Bu Mirna! Astaga, saya tidak menyangka Ibu akan datang langsung."Mirna menatap Farah dingin. "Bawa saya ke tempat suami saya sekarang."Farah menunduk, menunjukkan kesopanan palsu. "Tentu, Bu. Mari ikut saya." Ia memimpin jalan menuju ruang kerja Hermawan, sesekali melirik ke belakang untuk memastikan Mirna masih mengikutinya. Senyum kecil muncul di bibirnya—sangat tipis, tetapi penuh kemenangan.Di ruang kesehatan, Pak Hermawan berdiri dengan tangan di pinggang, berhadap

    Last Updated : 2025-02-04
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 7. Kemarahan Farah

    Bab 7. Kemarahan FarahFarah melangkah masuk ke ruang kerjanya dengan penuh amarah. Tumit sepatu tingginya menghentak lantai marmer, suaranya menggema di sepanjang lorong. Begitu pintu tertutup, ia menatap Arman yang ada di belakangnya. "Arman!" serunya dengan nada tinggi. "Apa yang kau katakan waktu itu? Bahwa Aisyah hanya gadis sederhana yang tidak jelas asal-usulnya?"Arman tampak bingung sekaligus tegang mendengar nada Farah. "Farah, Tenang dulu—""Tenang?" Farah mendengus sinis, wajahnya memerah karena marah. "Kau pikir aku bisa tenang setelah ini? Kau tahu siapa Aisyah? Dia anak Pak Hermawan dan Bu Mirna! Kau sadar betapa bodohnya aku sekarang? Aku dan paman terancam di pecat!""Saat aku menikahinya, dia hanya gadis sederhana yang sangat mencintaiku. Bahkan wali nikahnya saja dulu ayahnya, dan itu lewat telepon. Aku tidak tahu apa-apa soal keluarganya." Ucapnya sambil mengingat -ingat. Farah melangkah mendekat, menatap Arman dengan penuh kekesalan. "Kau menikahi seorang wanita

    Last Updated : 2025-02-07
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 8. Direktur Utama

    Bab 8. Direktur UtamaSetelah Farah, Hendra, dan Arman meninggalkan ruangan, suasana di dalam menjadi sangat tegang. Aisyah berdiri mematung, matanya tertuju ke lantai, mencoba menghindari tatapan tajam dari Mama, ibu Mirna. Ibu Mirna melangkah mendekat, suaranya langsung menghentak. “Jadi, puas kamu sekarang? Sudah Mama bilang, Arman itu bukan pria yang pantas untukmu! Tapi apa? Kamu malah merajuk, melawan kami, bahkan rela menyembunyikan identitasmu demi pria itu! Sekarang apa yang kamu dapat, hah? Dibuang? Direndahkan?!”Aisyah hanya diam, menunduk lebih dalam. Tenggorokannya tercekat, tetapi ia tidak bisa membalas.Ibu Mirna, menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Amarah dan kecewa terpancar dari setiap kata yang keluar. “Kamu itu pintar, kamu kaya, kamu punya segalanya, Aisyah. Tapi kamu malah memilih jadi lemah dan miskin demi pria seperti Arman. Demi cinta? Kamu kira cinta itu cukup?”“Mama...” Aisyah akhirnya berbisik, suaranya lirih. “ Dulu aku hanya ingin dicintai dengan tulu

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 59. Menjauh Dari Keagresifan

    Bab 59. Menjauh Dari KeagresifanSebelum selingkuhannya terbangun, Farah buru-buru mengemasi barang-barangnya, termasuk tas berisi berbagai macam, mulai dari uang sampai alat makeup. "Maaf ya om, aku pamit. Kali ini aku tidak memberi tahumu, maaf sekali lagi," ucap Farah pelan, ia menjaga agar Hamdan tidak terbangun.Farah angkat kaki dari rumah itu, meninggalkan Hamdan yang tengah pulas tertidur. Setelahnya, Farah memesan taksi online. Ia mendapatkan tumpangan usai menunggu selama lima menit. Hatinya terasa sangat bebas bisa keluar dari rumah Hamdan."Tidak tahu kenapa, aku mulai risih pada Hamdan yang mulai tampak mengekang. Seolah dia ingin memiliki aku seutuhnya, padahal aku masih punya suami," batin Farah. Dia menatap layar ponselnya dan melihat kontak bertuliskan 'papa Keysa' agar Arman tidak curiga."Selama ini aku jauh bermain gila dengan om Hamdan, apa sebaiknya aku lepaskan saja dia? Arman juga sudah lumayan hidupnya, aku mencintainya. Arman tampan, mengerti, dia menyayang

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 58. Posesif

    Bab 58. Posesif Farah berhasil pergi dari rumah dan bertujuan datang ke apartemen Hamdan."Aku rasa isi rekeningku mulai dikit, uang yang dari om Hamdan sudah terpakai untuk treatment ratusan juta kemarin, aku harus memintanya lagi kepada dia," kata Farah. Dia berdiri di pinggir jalan sembari menunggu taksi online yang sudah dipesan beberapa menit lalu."Aku tidak mau membawa mobil jika ke rumah om Hamdan, nanti dia tahu aku sudah hidup lumayan dan uang yang diberikan menjadi berkurang," lanjut Farah. Sebulan lalu Arman membeli mobil baru atas usaha restorannya yang berkembang pesat."Dengan ibu Farah, ya? Silakan naik Bu," ucap seorang lelaki.Farah merasa taksi pesanannya belum tiba di tempat, tetapi mengapa ada mobil yang menawarkan untuk naik."Siapa dia? Apa benar ini driver yang aku pesan? Tapi ..."Farah tidak ingin berlama-lama, sebelum ketahuan Arman saat lelaki itu lewat dari jalan yang sama. Farah segera naik ke mobil dan optimis itu benar-benar taksi online yang dipesan

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 57. Membuka Usaha

    Bab 57. Membuka UsahaMalam harinya. Sebelum tidur, Farah dan Arman bergelayut manja satu sama lain. "Kamu lucu deh sayang, dua hari ditinggal kamu semakin membuatku cinta," ujar Farah.Farah masih kian menunjukkan perubahan sikap manisnya di hadapan Arman, agar suaminya tidak curiga."Kamu juga semakin menggoda. Seksi, cantik. Dua hari meninggalkan rumah ternyata kamu benar-benar berubah lebih baik," puji Arman.Tidak berselang lama usai saling bercanda, tiba-tiba Arman terdiam. Diamnya lelaki itu membuat sang istri curiga."Apa jangan-jangan Arman mulai sadar aku sedang bermain cantik? Aku harus hati-hati," batin Farah."Kamu kenapa sayang? Tiba-tiba diam, seperti sedang kepikiran sesuatu. Kamu memikirkan ekonomi ya?" ucap Farah penuh selidik. Padahal, di dalam hati Farah khawatir suaminya membahas tentang dirinya."Iya sayang. Aku memikirkan itu."Farah memberi respons terkejut sambil berkata, "aku mana mungkin selingkuh, aku setia denganmu. Laki-laki kemarin bukan selingkuhan aku

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 56. Menutupi Kebusukan Diri Sendiri

    Bab 56. Menutupi Kebusukan Diri Sendiri Keesokan paginya. Saat matahari baru terbit, waktu masih menunjukkan pukul enam pagi. "Sudah pagi dan aku harus kembali ke rumah," gumam Farah dalam hati.Farah meninggalkan apartemen Hamdan dan izin untuk pulang. Ia tidak berbicara langsung kepada lelaki selingkuhannya, tetapi menulis melalui sepucuk surat dan ditinggalkan di atas nakas. "Aku yakin om Hamdan akan membaca ini. Dia akan meraih ponselnya dulu dan otomatis membaca ini," batin Farah lagi.Dia meletakkan surat di bawah ponsel Hamdan.Farah memberikan kecupan terakhir sebelum meninggalkan Hamdan, lanjut merapikan barang-barangnya dan memilih pergi. "Aku pamit dulu ya om, sampai bertemu lain waktu," ucap Farah pelan sesaat sebelum meninggalkan Hamdan.Farah menarik napas dan berkata, "Aku harus memulai permainan manis ini." Ada rencana yang disiapkan Farah untuk Arman.***Di rumah Bu Ratna, Arman tampak uring-uringan. Wajahnya kusam dan lelah, semalaman Arman tidak tidur usai men

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 55. Penyesalan Datang di Akhir

    Bab 55. Penyesalan Datang di AkhirEmpat hari sudah berlalu. Berita kematian Aisyah terus muncul di publik, sampai ke televisi. "Berita ini muncul lagi," gumam Rina.Pak Hermawan adalah CEO, termasuk orang penting dan tender perusahaannya selalu masuk ke koran-koran juga ke berita. Sudah wajar kasus Aisyah masih terus berlanjut dan beritanya ada di mana-mana."Kamu kenapa terlihat begitu fokus? Wajahmu juga tegang, ada apa sih sebenarnya?" Ratna duduk di sebelah Rina dan mencari tahu rasa penasarannya.Di luar berita yang sampai ke telinga masyarakat, rupanya Ratna, ibunya Arman juga mengetahui. Rina selaku mantan ipar Aisyah juga update terus perkembangan kabar Aisyah yang muncul di layar ponselnya."Ternyata berita ini sudah resmi ditutup. Aisyah dipastikan meninggal dalam tragedi kecelakaan yang menimpanya," ucap Rina pelan. Matanya yang semula menatap ponsel, kini bertatap kosong. Rina menghela napas panjang. Tampaknya wanita itu tertegun dengan kabar tersebut."Sudahlah Rina, ki

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 54. Aisyah Tidak Jadi Mati

    Bab 54. Aisyah Tidak Jadi MatiMirna berjalan pelan dengan jantung berdebar-debar. Dia begitu yakin jika samar-samar pakaian pink yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri adalah milik Aisyah. Untuk meyakinkan dugaannya, Mirna memanggil seseorang yang melintas dari lokasi tersebut. Mirna meminta tolong agar dibantu mengecek apakah ada manusia di dasar jurang yang dalam itu."Apakah bapak tidak keberatan jika saya meminta tolong turun ke bawah? Jika bapak tidak bisa ke sana, saya yang turun. Tapi tolong beri saya tali dan awasi perjalanan saya turun ke dasar jurang," ucap Mirna. Bapak tua yang sedang melintas guna mencari kayu bakar, merasa setuju dengan permintaan Mirna. Beliau dibayar oleh Mirna, paling tidak ada bayaran dari usahanya."Saya saja yang turun, Bu. Anda tampak lemas, saya khawatir anda akan terperosok ke dalam sana lalu sulit naik ke atas."Mendengar lelaki tua menawarkan diri, Mirna sigap setuju. Dia memantau dari atas dan harap cemas. "Semoga itu anakku dan masih

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 53. Sebuah Rencana Licik yang Menakutkan

    Bab 53. Sebuah Rencana Licik yang MenakutkanKeesokan harinya. Farah enggan bercakap dengan Arman yang sejak semalam terus diam. Bukan meredam suasana karena hampir ketahuan kebusukannya, justru Farah semakin acuh. Bahkan dia tidur di kamar semalam, seorang diri, lalu mengunci pintu dari dalam. Arman yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya tampak pasrah. Dengan satu bantal guling dan selimut, lelaki yang kini akrab disapa suami oleh Farah memutuskan tidur di ruang televisi. Ratna juga tutup mulut. Sepatah kata pun tak keluar dari mulutnya melihat Arman diperlukan buruk oleh Farah. Sesekali Ratna teringat jika dulu saat masih menjadi suami Aisyah, Arman tidak sekalipun pernah mendapatkan perlakuan yang sama. Di dalam kamar, terlihat Farah sedang membuka kontak dan sibuk mencari nomor seseorang. Senyum miringnya muncul setelah menemui apa yang dia cari."Hallo, selamat malam, apa kabarmu?" ucap Farah melalui sambungan telepon. Seseorang di seberang juga menjawab sapaan Farah."Temui say

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 52. Farah Bermain Gila

    Bab 52. Farah Bermain GilaFarah tiba ke tempat janjian menggunakan taksi online. Wanita itu memakai masker hitam, kacamata hitam, lalu berjalan terburu-buru. Di sebuah halaman apartemen, berdiri seorang laki-laki yang sejak tadi celingukan ke sana kemari. "Selamat sore cantik," sapa lelaki paruh baya itu. Farah membalas sapaannya dengan kecupan di dada."Om sudah tidak sabar, apakah kita bisa lanjut ke dalam?" lanjut lelaki itu. Farah tanpa menolak langsung mempersilakan diri. Bahkan laki-laki paruh baya tersebut membopongnya dan mereka berdua tertawa kecil menikmati perbuatan kotor di dalam sana."Om Hamdan tidak ada berubahnya, ya. Masih tetap bugar dan tampan. Pastinya kamu semakin tajir melintir, ya, Om?" cecar Farah.Ya, laki-laki yang sedang bersama Farah saat ini adalah Hamdan, papanya Keysa. Patut saja ekspresi Farah amat terkejut saat mengetahui Hamdan menjadi salah satu tamu undangannya, rupanya lelaki itu memiliki hubungan dengannya."Kamu juga semakin hot, sayang. Cantik

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 51. Kesulitan Setelah Bulan Madu

    Bab 51. Kesulitan Setelah Bulan MaduSetelah acara pesta di gedung, Farah meminta kepada Arman untuk lanjut ke hotel. Secara gaya hidup, Farah memang dibiasakan gaya hidup tinggi dengan setelan tinggi pula. Tidak heran jika setelah menikah mewah di gedung, Farah meminta langsung tidur di hotel dengan tarif yang tidak murah. Awalnya Arman sempat menolak, masih banyak pengeluaran yang harus mereka lakukan untuk momen berbulan madu nantinya. Namun, melihat Farah menekuk wajahnya sebagai tanda marah, Arman sudah takut. Dia enggan pernikahannya kandas padahal masih seumur jagung."Semua perlengkapan, termasuk pakaian, sudah aku siapkan di dalam mobil. Kamu tinggal membawaku saja ke hotel dan membayar semuanya. Kamu kan suamiku, sudah menjadi tugasmu, bukan?" ucap Farah yang kedengaran sangat menganggap ringan.Arman mengangguk menyetujui. Mereka berpindah tempat dari gedung menuju ke hotel mewah di sekitaran kota. Di dalam mobil, wajah Farah yang semula panik karena kasus video syur itu, k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status