Beranda / Rumah Tangga / Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa / Bab 68. Ketegangan di Antara Aisyah dan Rendra

Share

Bab 68. Ketegangan di Antara Aisyah dan Rendra

Penulis: Qinoy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-22 14:47:24

Bab 68. Ketegangan di Antara Aisyah dan Rendra

Restoran kecil di dekat Amarta Grup dipenuhi aroma masakan yang menggugah selera. Aisyah dan Rendra duduk berhadapan di sudut ruangan, namun suasana di antara mereka terasa kaku. Aisyah memesan makanan dengan senyum sopan kepada pelayan, sementara Rendra hanya mengangguk singkat ketika ditanya pilihan menunya. Pikirannya masih dipenuhi kecemasan tentang Bella dan foto yang kini menjadi ancaman nyata baginya.

“Aisyah, kamu yakin nggak apa-apa tadi pagi aku bikin kamu telat?” tanya Rendra, mencoba memecah keheningan. Suaranya terdengar ragu, seolah ingin memastikan Aisyah benar-benar tidak curiga.

Aisyah menatap Rendra sekilas, lalu tersenyum tipis. “Ren, aku bilang berkali-kali, aku nggak masalah. Tapi kamu … kenapa kayak orang ketakutan gitu? Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku?” tanyanya, nada suaranya tetap ringan, tapi ada ketajaman di balik kata-katanya.

Rendra tersentak dalam hati. Dia mulai curiga, batinnya. Ia buru-buru menggele
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 70. Farah dalam Dilema

    Bab 70. Farah dalam DilemaSinar matahari siang menyelinap melalui jendela ruang makan di rumah Farah dan Arman, tapi suasana di dalam tetap dingin. Farah duduk di kursi makan, menatap piring yang belum disentuh. Air matanya masih mengering di pipi, bekas tangisan setelah Arman pergi meninggalkannya tadi pagi. Pesan dari Hamdan di ponselnya terus bergema di pikirannya: “Far, kapan kita ceritain soal kehamilan ini ke Arman? Aku nggak mau rahasia ini kelamaan.” Farah menggenggam ponselnya erat, hatinya terbelah antara rasa bersalah dan ketakutan.“Aku nggak bisa bilang sekarang, Hamdan. Arman udah curiga, tapi dia nggak akan percaya ini anaknya,” gumam Farah pada diri sendiri, suaranya parau. Ia tahu Arman pernah menceraikan Aisyah karena mengira Aisyah mandul setelah lima tahun pernikahan tanpa anak. Yang tidak Arman sadari, dokter pernah mengatakan bahwa dialah yang memiliki masalah kesuburan. Farah ingat betul saat ia hamil, Arman begitu bahagia, mengira itu keajaiban. Tapi sekarang,

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 69. Konfrontasi Aisyah dan Rendra

    Bab 69. Konfrontasi Aisyah dan RendraPagi itu, sinar matahari menyelinap melalui jendela ruang kerja Aisyah di Amarta Grup. Tumpukan dokumen masih menunggunya, tapi pikirannya tidak sepenuhnya pada pekerjaan. Catatan kecil di kotak bekal merah yang ia temukan malam sebelumnya terus menghantuinya. “Buat Rendra, makan yang banyak ya, sayang.” Kalimat itu terasa seperti duri yang menusuk hatinya. Aisyah bukan tipe yang mudah cemburu, tapi sikap Rendra yang berubah dan kebohongan kecilnya membuatnya gelisah.Rendra tiba di Amarta Grup sekitar pukul sembilan, membawa dua cangkir kopi. Ia berharap bisa memulai hari ini dengan suasana yang lebih ringan. “Aisyah, ini kopi buat kamu. Maaf kalau kemarin aku bikin kamu bingung,” ucapnya sambil meletakkan cangkir di meja Aisyah, senyumnya terlihat canggung.Aisyah menatap Rendra, matanya penuh pertanyaan. Ia mengambil cangkir kopi, tapi tidak langsung minum. “Ren, duduk dulu. Aku perlu bicara,” katanya, nadanya tegas namun tetap lembut.Rendra m

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 68. Ketegangan di Antara Aisyah dan Rendra

    Bab 68. Ketegangan di Antara Aisyah dan RendraRestoran kecil di dekat Amarta Grup dipenuhi aroma masakan yang menggugah selera. Aisyah dan Rendra duduk berhadapan di sudut ruangan, namun suasana di antara mereka terasa kaku. Aisyah memesan makanan dengan senyum sopan kepada pelayan, sementara Rendra hanya mengangguk singkat ketika ditanya pilihan menunya. Pikirannya masih dipenuhi kecemasan tentang Bella dan foto yang kini menjadi ancaman nyata baginya.“Aisyah, kamu yakin nggak apa-apa tadi pagi aku bikin kamu telat?” tanya Rendra, mencoba memecah keheningan. Suaranya terdengar ragu, seolah ingin memastikan Aisyah benar-benar tidak curiga.Aisyah menatap Rendra sekilas, lalu tersenyum tipis. “Ren, aku bilang berkali-kali, aku nggak masalah. Tapi kamu … kenapa kayak orang ketakutan gitu? Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku?” tanyanya, nada suaranya tetap ringan, tapi ada ketajaman di balik kata-katanya.Rendra tersentak dalam hati. Dia mulai curiga, batinnya. Ia buru-buru menggele

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 67. Rasa Bersalah Kepada Aisyah

    Bab 67. Rasa Bersalah Kepada Aisyah Rendra terburu-buru untuk tiba ke rumah Aisyah. Di perjalanan ia masih harap cemas, mengkhawatirkan perasaan Aisyah yang terlalu lama menunggunya."Maafkan aku Aisyah, aku sudah ingkar janji, tapi semua ini terjadi karena kecelakaan itu," batin Rendra. Ia menganggap satu malam bersama Bella adalah sebuah kecelakaan."Bahkan aku sampai saat ini tidak tahu, apakah aku benar-benar sudah melakukan itu semua pada Bella. Rasanya aku tidak pernah menyentuhnya, tapi ..."Mobil yang Rendra kendarai tiba di halaman rumah Aisyah. Dia melihat Aisyah tengah duduk di kursi, tepat di teras rumahnya."Rendra, apa kamu baik-baik saja? tumben kamu telat hari ini. Ini sudah jam 10, aku telat 3 jam ke kantor," kata Aisyah ketika Rendra baru saja turun dari mobil."Aisyah, maaf, aku mengaku salah. Kamu boleh pukul aku, tampar aku, atau marah sama aku sekarang juga. Aku menyesal Aisyah ..." Rendra menangis di hadapan Aisyah."Rendra, are you okey?"tanya Aisyah. " Tenan

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 66. Drama Perihal Di Nodai

    Bab 66. Drama Perihal Di Nodai Rendra membuka mata, sedikit dipaksakan, rasanya sakit. Sepasang matanya menatap sipit ke arah langit-langit, nuansanya putih. Rendra mengerutkan kening melihat sekitar, tampaknya ia sedang berada di tempat asing, bukan di kamarnya sendiri."Aku ada di mana?" batin Rendra.Rasanya dingin, AC distel lebih dingin dan membuat Rendra memeluk tubuh mungil seorang wanita di dekatnya."Aw," kata Rendra. Keluhan sakit terasa di punggungnya. Mungkin bekas pukulan semalam."Astaga. Be-Bella?" lanjut Rendra saat menyadari yang ia peluk adalah seorang wanita. Matanya mendelik, ia melihat Bella tidur di sebelahnya."Apa yang sudah kami lakukan?" batin Rendra.Ia membuka selimut yang menutup tubuhnya sambil berkata, "aku telanjang?"Dilihatnya Bella juga dalam keadaan yang sama."Tidak mungkin, aku tidak mungkin melakukan itu ..." Rendra mengacak rambutnya. Memukul kepalanya sambil bertingkah seolah sedang frustasi.Tidak lama kemudian, Bella terbangun. Ia membuka m

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 65. Misi Penculikan Rendra

    Bab 65. Misi Penculikan Rendra"Apakah kalian sudah paham dengan tugas yang aku berikan?" tanya Bella. Tangannya bersilang, matanya memicing."Kami paham, bos. Kami akan lakukan perintah dari bos," sahut salah satu dari dua preman yang dikerahkan Bella."Bagus. Lakukan sekarang. Saya tunggu 1×24 jam sampai ada kabar bahwa kalian berhasil. Jangan lupa hubungi saya."Bella pergi meninggalkan dua preman itu. Ia memberikan uang di dalam amplop kuning, sontak dua preman tertawa bahagia."Kita mulai nanti malam. Sekarang aku ingin melihat dulu di mana target berada," ucap preman yang bertubuh gendut."Oke. bos Bella, jangan khawatir dan percayakan tugas ini sama kita, kita gak akan buat bos kecewa." balas preman yang satunya lagi.***Rendra dan Aisyah baru selesai makan malam bersama. "Ren, antar aku pulang ya, mataku sudah berat. Kata psikiater, aku harus istirahat tepat waktu walaupun sudah sembuh. Maksimal jam sepuluh. Ini sudah jam sembilan," ungkap Aisyah."Iya Aisyah, aku akan meng

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   64. Sosok Baru yang Bella Kenal

    64. Sosok Baru yang Bella Kenal"Tolong antar aku pulang Ren, aku ingin istirahat. Tiba-tiba kepalaku pusing," keluh Aisyah.Hatinya mulai tidak tenang. Ia tidak bisa melanjutkan cerita lagi dengan Rendra."Iya Aisyah, mari aku antar pulang," tawar Rendra."Apa mas Arman mengenaliku? Dia mendengar percakapan aku dengan Rendra?" tanya Aisyah dalam hati. "Apakah semua laki-laki itu sama?" batin Aisyah.Aisyah pergi ke taman diantar sopir, sedangkan Rendra membawa mobil sendiri. Tidak salah Aisyah meminta diantarkan pulang oleh Rendra."Kamu sakit lagi, ya? Maaf, mungkin kata-kataku membuatmu kepikiran," ujar Rendra. Mereka sudah berada di perjalanan pulang.Pandangan Aisyah kosong. Sejujurnya ia sama sekali tidak memikirkan ucapan Rendra, tetapi memikirkan Arman. "Aku masih tidak habis pikir, mas Arman sedang apa di sana? Mengapa dunia begitu sempit harus mempertemukan kami lagi?Aku sudah melupakan masa lalu itu." Aisyah berbicara dalam hati."Aisyah, kamu marah padaku? Maaf, mungk

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 63. Sebuah Pengumuman

    Bab 63. Sebuah Pengumuman Pak Hermawan datang ke Amarta Grub lebih awal, untuk menginformasikan mengenai kembalinya Aisyah, putri semata wayangnya, sang direktur utama di Amarta Grub. Ia sudah mendatangkan wartawan untuk ikut menyaksikan kesaksian itu."Dengan adanya wartawan, aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada media mengenai berita kematian Aisyah. Publik akan berpikir sendiri jika selama ini semua hanya salah paham," batin pak Hermawan. Ia sudah berdiri di ruang rapat. Dihadiri semua karyawan beserta jajaran, dan beberapa wartawan."Hari ini saya akan memberikan pengumuman, sekaligus membuka jawaban atas berita kecelakaan putri saya."Semua pasang mata sudah terbuka lebar. Hendra ada di sana juga, mengerutkan kening dengan wajah bertanya. "Apa yang hendak dilakukan pak Hermawan?" pikir Hendra."Bahwasannya selama ini anak saya masih hidup dan selamat dalam korban kecelakaan mobil itu. Sopir kami yang meninggal dalam kecelakaan tersebut, karena Aisyah berhasil ditemui

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 62. Bangkitnya Aisyah

    Bab 62. Bangkitnya AisyahGebrakan baru dimulai. Aisyah berdiri di taman belakang rumahnya. Sesekali ia terduduk di bangku taman. Menengadahkan kepala ke arah langit, menghirup udara segar hari itu."Indah sekali. Hatiku jauh lebih tenang, pikiranku sudah bisa fokus. Aku senang dengan kesembuhan ini," batin Aisyah.Gadis manis yang sangat lugu. Dengan tubuh yang mulai sehat, ia berjalan menghampiri kupu-kupu menghinggapi bunga."Kamu indah sekali, aku suka," ucap Aisyah saat menatap kupu-kupu hitam bercampur biru."Aku tidak akan melupakan proses-proses kesembuhan ini, yang di dalamnya ada peran Rendra juga. Dia sangat setia menemaniku, terimakasih Rendra," ucap Aisyah.Aisyah flashback dengan masa lalu itu. Di masa-masa sulitnya, di masa penyembuhan dirinya.Berbulan-bulan ia kerap datang ke psikiater untuk mengobati diri. Walau lelah, ia tetap hadapi. ***"Apakah kamu yakin untuk pergi sendiri, Nak? Mama tidak akan mengizinkan. Mama trauma kejadian beberapa waktu lalu terulang lagi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status