Share

8. Perasaan Yang Berbeda

Tak ingin peduli pada pesan terakhir yang dikirimkan dokter Adam ke ponselku. Aku kembali menapak kaki hingga ke kantin.

Suasana di tempat itu masih lenggang dari pengunjung. Hanya beberapa bangku yang terisi. Kupilih duduk di kursi dekat taman. Ingatan ini sejenak terlempar pada dokter paru yang baru berdinas di rumah sakit sekitar enam bulan lalu.

Selama ini memang kami jarang bertemu. Sesekali hanya berpas-pasan di koridor atau di ruangan rawatan saat aku mengantar pasien untuk rawat inap. Selebihnya pernah dua kali berada dalam satu ruang rapat. Artinya aku dan dia memang tidak pernah terlibat pertikaian, tapi kenapa sikapnya seolah sangat tidak menyukaiku?

Apa benar cuma karena salah pasang infus kemarin? Masak iya sampai ngatain diri ini tidak beradap.

Aneh! Bikin pusing.

Saat kedua tangan baru membuka bungkusan nasi gurih di atas meja, seketika pandangan teralih pada beberapa meter ke depan.

Yang baru saja menjadi topik dalam benak melangkah mendekat bersama beberapa staf UGD
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Syulday Dame
makin seruh nih ...
goodnovel comment avatar
Ayi Nursan, SHI
bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
JGN BALIK .... PLEASE MOVE ON LAAAH....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status