Share

Bab 19

Di atas meja, sebuah benda bulat dengan angka-angka yang melingkar tengah menunjuk waktu yang telah disetel. Berbunyi nyaring hingga membuat dua insan yang tak saling sadar melepas pelukan masing-masing. Menggeliat bagai ulat yang hendak berubah jadi kepompong.

Fatih membuka matanya karena merasakan pegal pada bagian tangan kanannya. Siapa sangka, dia melihat Rani sudah tak memakai jilbab lagi dan tidur di atas sebelah tangannya. Fatih hendak memindahkan kakinya yang tertindih sebelah kaki Rani. Namun, dalam hati jangan sampai gadis itu ikut terbangun atau melihatnya dalam keadaan begini.

Ketika mata terfokus hanya pada wajah, Fatih melihat raut yang begitu polos terlelap seperti bayi tanpa dosa. Rambut yang panjang dan berwarna hitam pekat itu sedikit menutupi pipi. Oleh pemuda itu disibak hingga ke belakang telinga. Putih bersih dan lembut bagai kapas, Fatih tak sadar ia telah membelainya.

Rani pun membuka mata karena terganggu dengan sentuhan-sentuhan itu. Digaruknya dengan telunju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status