Home / Rumah Tangga / Istri Yang Menghilang / Rekomendasi Tempat Baru

Share

Rekomendasi Tempat Baru

Author: Stefani
last update Last Updated: 2024-02-12 01:06:50

Selesai makan siang, Dante dan Ethan berbicara sebentar diruang tamu. Sementara Hanna membantu ibunya merapikan meja makan dan mencuci piring.

Setelah Hanna selesai membantu ibunya dia terpaksa meminta izin pergi lebih cepat.

"Maaf Bu, aku masih ingin berlama-lama disini, tapi sore ini aku harus melakukan operasi." Hanna berpamitan kepada ibunya.

"Begitulah kehidupan seorang dokter, Hanna. Kamu harus mengutamakan pasienmu terlebih dulu," ujar Clara sambil mengelus kepala Hanna.

Pada saat yang sama Dante dan Ethan juga sedang berdiri di depan pintu, "Apakah kamu juga akan pergi?" tanya Dante pada Hanna.

"Iya, aku harus segera kembali ke rumah sakit, Ayah," jawab Hanna.

"Baiklah, mengemudilah dengan hati-hati," ujar Dante sambil memegang kepala Hanna.

"Iya, Ayah," jawab Hanna.

"Hmmm, Hanna.. ," tiba-tiba Ethan berbicara padanya.

"Ya, ada apa Tuan?" tanya Hanna.

"Apakah kamu pernah mendengar tentang Institut Penelitian Helms?" tanya Ethan.

Mata Hanna berbinar ketika mendengar nama institut tersebut, "Tentu saja, itu adalah pusat penelitian teratas dan paling bergengsi saat ini. Semua ilmuwan dan peneliti di dalamnya adalah yang terbaik di dunia. Banyak orang bermimpi untuk bergabung di sana."

Ethan tersenyum mendengar Hanna membicarakannya dengan bersemangat.

"Aku mendengar mereka sedang melakukan proyek besar di bidang jantung, dan sedang mencari orang-orang berpotensi. Apakah kamu berminat untuk pergi kesana?" tanya Ethan lagi kepada Hanna.

"Tuan, aku sangat berminat untuk bergabung di Institut Penelitian Helms. Tapi, kemampuan dan pengalamanku masih belum sebanding dengan para peneliti di dalamnya. Mereka meraih banyak nobel dalam hidupnya."

"Tidak, kamu sangat cerdas dan kamu adalah dokter yang sangat hebat. Pikirkanlah baik-baik tentang peluang ini." Ethan berusaha meyakinkan Hanna.

"Aku sekarang terikat kontrak kerja dengan Institut Penelitian AS. Jika aku mundur sebelum proyek yang aku pimpin selesai, maka aku akan dikenakan denda yang sangat besar. Belum lagi tuntutan pidana yang mungkin akan ku hadapi," keluh Hanna.

"Bagaimana jika aku membantumu menyelesaikannya?" tanya Ethan lagi.

"Tidak Tuan, itu akan terlalu merepotkan mu."

Hanna tidak ingin menjadi beban bagi seseorang karena ingin mencapai ambisinya.

Dante dan Clara yang sedari tadi mendengarkan kemudian ikut berbicara dan menyetujuinya.

"Hanna, ini kesempatan yang belum tentu akan datang kedua kalinya. Ayah mendukungmu jika kamu benar-benar menginginkannya."

"Iya nak, jika kamu masuk bergabung di Institut Penelitian Helms, kamu akan banyak belajar di sana. Kariermu akan cemerlang," tambah Clara berusaha meyakinkan Hanna.

"Aku akan mempertimbangkannya dengan baik," jawab Hanna.

Ethan menyodorkan kartu namanya kepada Hanna, "Jika kamu kemudian memutuskan untuk bergabung, kamu dapat menghubungiku kapan saja."

Hanna mengambil kartu nama itu dan menyimpannya, "Baik Tuan, terimakasih. Aku sangat menghargainya."

"Aku pamit pergi dulu Tuan, dan Nyonya Miller. Terima kasih atas jamuan makan siangnya. Dan... senang bertemu denganmu Hanna." Ethan berkata sambil menatap dalam kepada Hanna.

Hanna menanggapi dengan anggukkan dan tersenyum.

Ethan dan Hanna kemudian meninggalkan kediaman Miller secara terpisah. Ethan kembali ke perusahaannya. Dan Hanna kembali ke rumah sakit untuk menangani pasiennya.

Sesampainya di rumah sakit, Hanna menuju ke ruangan praktek pribadinya.

"Ada seorang penggemar yang mengirimkan bunga kepadamu, Hanna," ujar Mia sambil melirik ke arah meja kerja Hanna.

Di mejanya tampak ada karangan bunga mawar putih dan lily putih yang sangat cantik.

Ada kartu ucapan di karangan bunga itu, dan Hanna kemudian melihatnya, 'Bunga cantik untuk wanita cantik' dengan pengirim 'Aiden Bradley'.

"Huh, ternyata dari pria mesum itu. Menyebalkan sekali!"

Kemudian Hanna melemparkan bunga-bunga cantik itu ke dalam tempat sampah.

Mia yang melihatnya berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Bunga cantik yang malang."

"Jika lain kali pria mesum itu mengirimkan sesuatu lagi, segera kembalikan. Atau kamu bisa membuangnya saja," Hanna memerintahkan.

"Oke," kata Mia pasrah.

"Bagaimana makan siangmu bersama ayah dan ibumu tadi? Menyenangkan kah?" tanya Mia.

"Ya, seperti biasa. Hal yang paling kusyukuri adalah mereka sehat dan baik-baik saja," ujar Hanna lagi.

"Syukurlah kalau begitu," timpal Mia.

"Mia, apakah kamu mengenal Ethan Hawk?"

"Ethan Hawk? Dia sangat terkenal. Ya, aku tahu beberapa informasi tentangnya. Dia adalah pengusaha legendaris asal Jerman. Dia juga memiliki beberapa anakan perusahaan di beberapa negara, termasuk disini. Dia benci publikasi dan menutup identitasnya. Tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya."

"Oh iya, selain kaya raya, dia juga merupakan donatur terbesar di rumah sakit ini," tambah Mia lagi.

Hanna tampak berpikir, "Tadi aku bertemu dengannya. Dia makan siang bersama kami di kediaman Miller."

Mia tampak terkejut, "Astaga, benarkah itu? Bagaimana penampilannya? Apakah dia tua, atau masih muda? Apakah dia tampan?"

Hanna meletakkan jarinya pada dahi Mia dan mengetuknya pelan, "Mia, tidak bisakah kamu bertanya dengan perlahan? Mengapa kamu begitu penasaran?"

"Hahaha.. bukan begitu. Aku hanya bersemangat, karena tidak seorang pun yang berhasil mempublikasikan sosok Ethan Hawk. Jika ada wartawan atau media yang mencuri fotonya diam-diam dan mempublikasikannya, mereka kemudian akan dibungkam dan pemberitaan itu akan segera lenyap."

"Hmmm.. Dia masih muda dan tampan. Hanya saja, aku selalu merasa aneh saat dia menatapku."

"Bertemu dengan milyarder muda dan tampan, mengapa kamu merasa aneh?" Mia tersenyum mengejek.

"Bukan begitu.. Setiap dia menatapku, aku melihat pancaran kesedihan di matanya. Dan ada perasaan aneh yang sulit dijelaskan setiap kali aku melihatnya." Hanna berkata sambil mengetuk meja dengan jari-jarinya.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja Hanna," ujar Mia kepadanya.

"Hmmm.. Ya, mungkin aku terlalu banyak berpikir," kata Hanna lagi.

"Apakah kau tahu? Dia menawarkan padaku untuk bergabung di Institut Penelitian Helms," ujar Hanna kepada Mia.

"Apa? Helms?" mata Mia seketika membesar.

"Bukankah kamu bermimpi untuk pergi kesana?" kata Mia lagi.

Hanna mengangguk, "Tapi aku tidak dapat pergi sekarang Mia." Wajah Hanna kemudian tampak sedih.

"Benar, kamu belum dapat pergi. Kamu masih terikat kontrak di Institut Penelitian AS," ujar Mia sambil menggeleng.

"Ethan berkata, dia akan membantu pembatalan kontrak dan pengunduran diriku pada proyek di Institut Penelitian AS. Tapi aku merasa tidak enak jika harus merepotkannya," ucap Hanna sambil menghela napas.

"Hmmm, Hanna, aku mendukung apapun keputusan yang akan kamu ambil. Pikirkanlah lagi dengan baik-baik. Jangan sampai kamu menyesal jika melewatkan kesempatan ini," ujar Mia menyemangati Hanna.

"Ya, aku akan mempertimbangkan semua ini dengan baik."

Hanna melihat jam di pergelangan tangannya, "Bukankah ini sudah jadwal operasi? Aku akan bersiap dahulu." Kemudian Hanna bersiap untuk mengoperasi pasiennya.

Mia pun dengan sigap mengikuti Hanna. Meskipun sebagai asisten, Mia juga adalah seorang dokter. Dia bekerja kepada Hanna, karena ingin belajar lebih banyak darinya.

Hanna menyukai sifat Mia yang loyal dan pekerja keras. Selama ini mereka bersama lebih seperti sahabat satu sama lainnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Yang Menghilang   Nyawaku adalah Milikmu

    "Siapkan ruang operasi!" Ujar Alena memerintahkan perawat yang bertugas. Kemudian Alena mengeluarkan jarum perak dari dalam tasnya. Dia menusukkan jarum-jarum itu di beberapa titik di tubuh Aiden. Alena berbisik ke telinga Aiden, "Bertahanlah, Aiden. Kumohon." Tit tit tit tit Pada layar monitor alat pengukur detak jantung, terlihat jantung Aiden kembali bereaksi. "Persiapkan pasien, aku akan mensterilkan diri." Alena bergegas membersihkan dirinya di ruang steril. Sekitar setengah jam kemudian Alena masuk kembali ke ruang operasi. Aiden telah dipersiapkan dan juga telah diberi anestesi. Alena membelah bagian dada Aiden dan membuka tulang bagian dadanya. "Benar dugaanku, tulang rusuknya patah dan mengenai paru-paru dan jantungnya." Gumamnya. Alena menusukkan lagi beberapa jarum akupuntur di beberapa titik yang mengalami pendarahan. Tangannya dengan terampil dan dia segera menemukan bagian-bagian vital Aiden yang terluka. Tiiiiiiittttt "Dokter, pasien kritis." Dokte

  • Istri Yang Menghilang   Berjanjilah Satu Hal

    "Hari ini, Elsa Burch putri dari Tony Burch, pesaing ketat Eddy Caleman dalam pemilihan calon perdana menteri ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap dokter Bianca Hart dan putranya. Selain itu juga diadakan penyelidikan atas tuntutan 'penyalahgunaan kekuasaan' yang dilayangkan Bianca Hart terhadap Tony Burch. Jika Tony Burch terbukti bersalah, kemungkinan besar dia akan ditangkap dan masuk ke dalam tahanan menyusul putrinya. Dengan demikian, Eddy Caleman akan melenggang dengan pasti memjadi calon terpilih perdana menteri berikutnya." Berita ini ditayangkan di layar gedung tertinggi di pusat kota. Hampir setiap pejalan kaki yang lewat melihat dan mendengar pemberitaan itu. "Cih, dia layak mendapatkannya. Dia dan putrinya adalah orang yang sangat sombong. Mentang-mentang anggota parlemen, lalu seenaknya saja memaki dan menghina orang lain." "Benar, dia selalu berlagak setiap kali berbelanja di tokoku. Elsa selalu merasa seolah dia adalah orang paling hebat dari orang

  • Istri Yang Menghilang   Klinik Tidak Boleh Beroperasi

    Bianca pagi ini tiba di depan kliniknya untuk bekerja seperti biasa, namun sayang sekali pintu kliniknya disegel. "Dokter, Anda akhirnya tiba?" Dona terlihat agak panik."Ada apa ini Dona?" Bianca sedikit bingung melihat kliniknya yang diberi garis polisi."Tony Burch melaporkan kita ke polisi, katanya Anda melakukan malapraktik sehingga Elsa Burch cacat. Anda diduga melakukan metode kecantikan yang tidak seharusnya."Bianca tersenyum sinis di wajahnya, "Benarkah?""Bagaimana ini Dokter?" tanya Dona."Aku akan mengatasinya, kalian bersantailah hari ini. Anggap ini sebagai hari libur. Oke?" Bianca tidak ingin Dona dan stafnya yang lain berdiri dengan sia-sia disini."Baiklah, Dokter."Kemudian para stafnya memilih pergi dan membubarkan diri di sana.Bianca mengambil ponselnya menekan tuts di layarnya.Tidak lama terdengar suara tawa dari seberang telepon, "Hahaha, Ayahku benar. Dia berkata kamu akan segera menghubungi dan memohon. Kenapa? Kamu takut dipenjara dan klinik kecantikan mil

  • Istri Yang Menghilang   Tony Burch Mendatangi Bianca

    "Dimana Bianca?!" Tony masuk ke dalam klinik kecantikan milik Bianca dengan wajah yang terangkat tinggi, seolah setiap orang harus tunduk dan hormat padanya. "Tuan, Anda tidak boleh masuk ke ruang praktek dokter begitu saja. Dokter Bianca sedang ada pasien!" Dona mencoba menghalangi Tony Burch yang memaksa masuk ke ruang praktek Bianca. Tony Burch merasa kesal karena wanita yang sepertinya adalah asisten pribadi Bianca, terus berusaha menghalanginya. "Minggir kamu!" Dia sudah tidak sabar dan mendorong tubuh Dona hingga terhuyung. Ceklek Sosok Tony Burch yang angkuh terlihat di pintu ruang praktek yang terbuka. Dan dia masuk begitu saja ke dalam ruang praktek Bianca. Bianca saat ini sedang melakukan metode perawatan laser pada pasiennya. Dan dia tidak dapat meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui Tony Burch yang lancang. "Maafkan aku Dokter, Tuan ini memaksa masuk." Dona merasa tidak enak karena Bianca mengalami gangguan saat bekerja. "Tidak mengapa Dona, tolong arahka

  • Istri Yang Menghilang   Wanita Itu Membuat Anakku Lumpuh

    Aiden segera menuju ke titik lokasi tanda SOS yang dikirim oleh Vince melalui jam tangannya. Dia sampai pada sebuah gudang barang yang tidak dipergunakan lagi. Beberapa pria lari terbirit-birit dari dalam gudang, seperti sangat takut akan sesuatu. Aiden menghalangi salah satu dari pria itu. "Mengapa kalian begitu terburu-buru? Ada apa?" "Minggir, jangan halangi jalanku!" pria itu melotot kepada Aiden. "Apa kamu melihat anak ini?" Aiden menunjukkan sebuah foto di layar ponselnya. "Apa kamu tidak mengerti? MINGGIR!" pria itu berteriak kepada Aiden yang bersikeras menghalangi jalannya. "Baiklah, jika kamu tidak ingin dengan cara yang baik-baik!" Aiden mengekang tangan pria itu dibelakang punggungnya dan mendorong wajahnya ke tembok dalam sekejap. "Aku akan menelepon polisi, dan pasti kamu lah orang yang akan dicurigai pertama kali!" Aiden mengancam. Tentu saja pria itu takut dan gemetar. Jika dilaporkan ke polisi, dia pasti akan ditangkap atas percobaan penculikan seorang

  • Istri Yang Menghilang   Vince dan Bianca Diculik

    "Halo, putraku yang tampan. Mengapa wajahmu cemberut?" Bianca menjemput putranya di taman kanak-kanak. "Mama, mulai besok aku tidak mau masuk ke sekolah. Kecuali Mama memindahkan aku ke sekolah dasar." "Apa kamu yakin mau lompat kelas Vince?" "Iya Ma. Pleaseeeee!" Bianca membukakan pintu mobil untuk Vince, agar dia masuk ke dalam mobil. "Baiklah, nanti mama urus ya Vince. Sudah, jangan cemberut lagi Sayang. Sekarang kita mau kema_ hmmmfff!" Mulut Bianca tiba-tiba dibekap, sama halnya dengan Vince. Mereka dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil Van oleh tiga orang pria asing. Bianca bersikeras memberontak, namun tangannya dipegang dengan kuat oleh dua orang pria tersebut, dan seorang lagi terlihat memegang Vince. "Siapa yang menyuruh kalian menculik kami?" tanya Bianca. "Nanti kamu akan bertemu dengan Bos kami ketika ajalmu akan menjemput. Tenang saja, kami tidak akan membuat kalian berdua mati penasaran." "Benarkah?" Bak Buk Bak Buk "Hei, ada apa dengan kalian? Men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status