Beranda / Rumah Tangga / Istri Yang Menghilang / Hanya Ingin Dia Bahagia

Share

Hanya Ingin Dia Bahagia

Penulis: Stefani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-13 00:34:24

Ethan saat ini telah sampai di perusahaannya. Dia memiliki tempat parkir mobil khusus. Dari tempat parkiran itu ada sebuah lift khusus menuju ruang kerjanya, yang hanya bisa digunakan olehnya saja.

Hampir seluruh perusahaan yang dimilikinya dibuat seperti itu. Dia ingin menjaga privasi dan identitasnya dari semua orang.

Sampai saat ini, tidak ada seorangpun yang tahu seperti apa wajah Ethan Hawk. Terkecuali asisten kepercayaannya, Carl.

Pernah ada seorang wartawan yang berhasil mendapatkan informasi tentang dirinya dan foto-fotonya.

Kemudian wartawan itu membuat pemberitaan tentang identitas Ethan Hawk dan mempublikasikan foto-fotonya di media secara online. Namun, hanya dalam beberapa detik, berita dan foto-foto Ethan Hawk menghilang begitu saja.

Keesokkan harinya reporter itu juga menghilang tanpa jejak begitu saja. Itulah sebabnya tidak ada lagi wartawan atau pemberitaan yang berusaha mati-matian untuk membongkar identitas Ethan Hawk, apalagi diam-diam mengambil fotonya. Mereka takut jika kemudian bernasib sama seperti rekan mereka tersebut.

Yang tidak mereka ketahui bahwa sebenarnya Ethan tidak melakukan hal apapun yang menyakiti wartawan tersebut.

Ethan bahkan tidak melenyapkannya seperti yang digosipkan. Dia hanya menemuinya dan menawarkan padanya untuk pergi ke negara lain tanpa diketahui oleh siapapun. Selama sisa hidupnya, dia akan hidup senang dengan mendapatkan fasilitas dan pekerjaan yang lebih layak.

Memang Ethan sedikit mengancamnya, tapi dia tidak sekejam itu untuk melenyapkan hidup seseorang.

Wartawan itu pun pergi dengan tenang ke negara lain. Tidak ada seorangpun yang akan menduga bahwa cerita sesungguhnya adalah seperti itu.

Meskipun dia digosipkan telah melenyapkan wartawan itu. Tapi dia merasa pemberitaan itu malah menguntungkannya.

Dengan demikian, tidak ada lagi yang berani mengganggu kehidupan pribadinya. Semua orang takut jika mengganggu Ethan, maka mereka akan bernasib nahas.

Saat ini dia sedang berdiri di dekat jendela kaca, memasukkan kedua tangannya kedalam kantong celananya, menatap lepas ke pemandangan di luar sana yang menampakkan gedung-gedung pencakar langit.

Seorang pria sedang berdiri di dekat meja kerjanya, "Hari ini, grup perusahaan Bradley mencoba meretas informasi perusahaan Hawk lagi Bos," ujar pria yang bernama Carl Jenkin itu melaporkan situasi perusahaan kepada Ethan.

Kemudian Ethan mengeluarkan sebuah benda kotak kecil berbentuk persegi panjang dan berwarna hitam. Benda tersebut jika dilihat sekilas, orang akan mengira itu adalah telepon biasa. Tapi hanya sedikit orang yang tahu, bahwa itu adalah komputer mini canggih yang hanya bisa dimiliki oleh seorang peretas kelas atas.

Jari-jari Ethan terlihat menari dengan lancar diatas benda hitam tersebut.

"Hmmm, sejauh ini perlindungan data perusahaan kita masih aman," ujar Ethan lagi setelah mengamati benda hitam itu sesaat.

"Apa ada informasi penting lainnya?" tanya Ethan.

"Tuan Aiden telah membeli seluruh gedung apartemen yang ditinggali oleh Nona Hanna. Dia saat ini tinggal di kamar apartemen yang bersebelahan dengan kamar milik Nona Hanna."

Mendengar hal itu Ethan secara tidak sadar mengepalkan kedua tangannya.

"Apakah dia mengganggu Hanna?" tanya Ethan.

"Sekali waktu, dia pernah mengikuti Nona Hanna berlari pagi, dan duduk bersama di taman lingkungan sekitar apartemen itu," lapor Carl lagi.

"Aiden.. Kamu mengganggu kehidupan Alena lagi. Kamu adalah sumber penderitaannya. Tidak akan kubiarkan kamu merusak kebahagiaannya lagi," pikir Ethan.

"Terus awasi pergerakan Aiden, dan laporkan padaku jika ada hal yang mencurigakan. Aku tidak ingin kita kecolongan lagi seperti ketika Hanna sedang di Valletta." Ethan memberi perintah kepada Carl kemudian mengangkat sebelah tangannya.

"Siap, Bos!" Kemudian Carl keluar dari ruang kerja Ethan.

"Aiden.. Aiden.. seharusnya kalian tidak boleh bertemu lagi. Seharusnya aku mencegah Alena pergi ke Valletta waktu itu. Sekarang kamu sudah mengetahui identitasnya," Ethan bergumam kepada dirinya.

"Bagaimana jika kamu mengetahui kebenarannya? apakah kamu akan menyerah dan membiarkan Alena bahagia dengan kehidupannya yang sekarang sebagai Hanna, atau kamu akan menarik Alena kembali dan membuatnya menderita?"

"Bahkan aku saja memilih menyerah dan membiarkannya hidup seperti sekarang. Aku lebih suka dia tidak mengingatku dan tetap bahagia," Ethan terus berpikir dan mengurut kepalanya yang tidak sakit.

Kemudian setelah berpikir lama dia menekan tuts pada telepon selulernya.

"Ada apa Ethan?" terdengar suara pria paruh baya di ujung telepon.

"Tuan Miller, pembicaraan penting kita tadi sempat terputus ketika di rumahmu karena kedatangan Alena, em, maksudku Hanna."

"Lalu, apa yang bisa kulakukan untukmu?" tanya Dante.

"Bujuk dia bagaimana pun caranya, supaya dia mau pergi ke Jerman dan bergabung dengan Institut Penelitian Helms. Saat ini, dia pasti mau mendengarkan perkataanmu dan Clara."

"Aku akan berusaha semampuku untuk meyakinkan Hanna," Dante menyetujuinya.

"Aku yang akan mengatasi semuanya disini nanti. Anda tidak perlu mengkhawatirkan apapun," ucap Ethan meyakinkan Dante.

"Baiklah," sahut Dante.

Setelah jeda sebentar Dante kemudian berbicara lagi, "Aiden Bradley sudah tahu tentang siapa Hanna sebenarnya. Mungkin kita masih bisa menutupi kebenaran dari Hanna. Tapi bagaimana dengan Aiden Bradley?" tanya Dante.

"Ya, aku tahu itu. Mungkin tidak lama lagi dia akan datang menemui Anda dan Clara," sahut Ethan.

"Lalu... Bagaimana jika dia bertanya denganku ataupun dengan Clara tentang Hanna?" dengan penuh keraguan Dante bertanya.

"Jika suatu saat Aiden datang menemui mu atau Clara, berikan saja semua jawaban yang dia ingin ketahui. Tidak perlu ditutupi. Biarkan dia yang mengambil keputusan," jawab Ethan dengan yakin.

"Begitu kah? Baiklah, aku akan melakukan seperti yang kamu inginkan," ucap Dante.

"Terimakasih banyak Tuan Miller, kamu sungguh baik terhadap Alena. Aku berhutang budi kepadamu dan Clara."

"Tidak perlu berterimakasih, kami sungguh menyayangi Alena seperti putri kami sendiri. Setelah kematian Hanna yang mendadak, kami sangat terpukul. Jika bukan karena kehadiran Alena, mungkin Clara masih terjebak dalam depresinya."

"Baiklah Tuan Miller, maaf merepotkan Anda."

"Kamu tidak perlu sungkan padaku," jawab Dante lagi dan kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.

Ethan sedikit lega setelah pembicaraan barusan.

Dia hanya menginginkan kebahagiaan untuk Alena. Demi kebahagiaan Alena, dia akan melakukan apapun. Dia ingin menebus rasa bersalahnya.

Ethan tahu Aiden Bradley adalah seseorang yang sulit dihadapi.

"Asalkan Alena bahagia, ya, dia harus bahagia." Ethan bergumam pada dirinya. Kali ini dia bertekad untuk melindungi Alena dengan seluruh jiwa raganya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Yang Menghilang   Nyawaku adalah Milikmu

    "Siapkan ruang operasi!" Ujar Alena memerintahkan perawat yang bertugas. Kemudian Alena mengeluarkan jarum perak dari dalam tasnya. Dia menusukkan jarum-jarum itu di beberapa titik di tubuh Aiden. Alena berbisik ke telinga Aiden, "Bertahanlah, Aiden. Kumohon." Tit tit tit tit Pada layar monitor alat pengukur detak jantung, terlihat jantung Aiden kembali bereaksi. "Persiapkan pasien, aku akan mensterilkan diri." Alena bergegas membersihkan dirinya di ruang steril. Sekitar setengah jam kemudian Alena masuk kembali ke ruang operasi. Aiden telah dipersiapkan dan juga telah diberi anestesi. Alena membelah bagian dada Aiden dan membuka tulang bagian dadanya. "Benar dugaanku, tulang rusuknya patah dan mengenai paru-paru dan jantungnya." Gumamnya. Alena menusukkan lagi beberapa jarum akupuntur di beberapa titik yang mengalami pendarahan. Tangannya dengan terampil dan dia segera menemukan bagian-bagian vital Aiden yang terluka. Tiiiiiiittttt "Dokter, pasien kritis." Dokte

  • Istri Yang Menghilang   Berjanjilah Satu Hal

    "Hari ini, Elsa Burch putri dari Tony Burch, pesaing ketat Eddy Caleman dalam pemilihan calon perdana menteri ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap dokter Bianca Hart dan putranya. Selain itu juga diadakan penyelidikan atas tuntutan 'penyalahgunaan kekuasaan' yang dilayangkan Bianca Hart terhadap Tony Burch. Jika Tony Burch terbukti bersalah, kemungkinan besar dia akan ditangkap dan masuk ke dalam tahanan menyusul putrinya. Dengan demikian, Eddy Caleman akan melenggang dengan pasti memjadi calon terpilih perdana menteri berikutnya." Berita ini ditayangkan di layar gedung tertinggi di pusat kota. Hampir setiap pejalan kaki yang lewat melihat dan mendengar pemberitaan itu. "Cih, dia layak mendapatkannya. Dia dan putrinya adalah orang yang sangat sombong. Mentang-mentang anggota parlemen, lalu seenaknya saja memaki dan menghina orang lain." "Benar, dia selalu berlagak setiap kali berbelanja di tokoku. Elsa selalu merasa seolah dia adalah orang paling hebat dari orang

  • Istri Yang Menghilang   Klinik Tidak Boleh Beroperasi

    Bianca pagi ini tiba di depan kliniknya untuk bekerja seperti biasa, namun sayang sekali pintu kliniknya disegel. "Dokter, Anda akhirnya tiba?" Dona terlihat agak panik."Ada apa ini Dona?" Bianca sedikit bingung melihat kliniknya yang diberi garis polisi."Tony Burch melaporkan kita ke polisi, katanya Anda melakukan malapraktik sehingga Elsa Burch cacat. Anda diduga melakukan metode kecantikan yang tidak seharusnya."Bianca tersenyum sinis di wajahnya, "Benarkah?""Bagaimana ini Dokter?" tanya Dona."Aku akan mengatasinya, kalian bersantailah hari ini. Anggap ini sebagai hari libur. Oke?" Bianca tidak ingin Dona dan stafnya yang lain berdiri dengan sia-sia disini."Baiklah, Dokter."Kemudian para stafnya memilih pergi dan membubarkan diri di sana.Bianca mengambil ponselnya menekan tuts di layarnya.Tidak lama terdengar suara tawa dari seberang telepon, "Hahaha, Ayahku benar. Dia berkata kamu akan segera menghubungi dan memohon. Kenapa? Kamu takut dipenjara dan klinik kecantikan mil

  • Istri Yang Menghilang   Tony Burch Mendatangi Bianca

    "Dimana Bianca?!" Tony masuk ke dalam klinik kecantikan milik Bianca dengan wajah yang terangkat tinggi, seolah setiap orang harus tunduk dan hormat padanya. "Tuan, Anda tidak boleh masuk ke ruang praktek dokter begitu saja. Dokter Bianca sedang ada pasien!" Dona mencoba menghalangi Tony Burch yang memaksa masuk ke ruang praktek Bianca. Tony Burch merasa kesal karena wanita yang sepertinya adalah asisten pribadi Bianca, terus berusaha menghalanginya. "Minggir kamu!" Dia sudah tidak sabar dan mendorong tubuh Dona hingga terhuyung. Ceklek Sosok Tony Burch yang angkuh terlihat di pintu ruang praktek yang terbuka. Dan dia masuk begitu saja ke dalam ruang praktek Bianca. Bianca saat ini sedang melakukan metode perawatan laser pada pasiennya. Dan dia tidak dapat meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui Tony Burch yang lancang. "Maafkan aku Dokter, Tuan ini memaksa masuk." Dona merasa tidak enak karena Bianca mengalami gangguan saat bekerja. "Tidak mengapa Dona, tolong arahka

  • Istri Yang Menghilang   Wanita Itu Membuat Anakku Lumpuh

    Aiden segera menuju ke titik lokasi tanda SOS yang dikirim oleh Vince melalui jam tangannya. Dia sampai pada sebuah gudang barang yang tidak dipergunakan lagi. Beberapa pria lari terbirit-birit dari dalam gudang, seperti sangat takut akan sesuatu. Aiden menghalangi salah satu dari pria itu. "Mengapa kalian begitu terburu-buru? Ada apa?" "Minggir, jangan halangi jalanku!" pria itu melotot kepada Aiden. "Apa kamu melihat anak ini?" Aiden menunjukkan sebuah foto di layar ponselnya. "Apa kamu tidak mengerti? MINGGIR!" pria itu berteriak kepada Aiden yang bersikeras menghalangi jalannya. "Baiklah, jika kamu tidak ingin dengan cara yang baik-baik!" Aiden mengekang tangan pria itu dibelakang punggungnya dan mendorong wajahnya ke tembok dalam sekejap. "Aku akan menelepon polisi, dan pasti kamu lah orang yang akan dicurigai pertama kali!" Aiden mengancam. Tentu saja pria itu takut dan gemetar. Jika dilaporkan ke polisi, dia pasti akan ditangkap atas percobaan penculikan seorang

  • Istri Yang Menghilang   Vince dan Bianca Diculik

    "Halo, putraku yang tampan. Mengapa wajahmu cemberut?" Bianca menjemput putranya di taman kanak-kanak. "Mama, mulai besok aku tidak mau masuk ke sekolah. Kecuali Mama memindahkan aku ke sekolah dasar." "Apa kamu yakin mau lompat kelas Vince?" "Iya Ma. Pleaseeeee!" Bianca membukakan pintu mobil untuk Vince, agar dia masuk ke dalam mobil. "Baiklah, nanti mama urus ya Vince. Sudah, jangan cemberut lagi Sayang. Sekarang kita mau kema_ hmmmfff!" Mulut Bianca tiba-tiba dibekap, sama halnya dengan Vince. Mereka dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil Van oleh tiga orang pria asing. Bianca bersikeras memberontak, namun tangannya dipegang dengan kuat oleh dua orang pria tersebut, dan seorang lagi terlihat memegang Vince. "Siapa yang menyuruh kalian menculik kami?" tanya Bianca. "Nanti kamu akan bertemu dengan Bos kami ketika ajalmu akan menjemput. Tenang saja, kami tidak akan membuat kalian berdua mati penasaran." "Benarkah?" Bak Buk Bak Buk "Hei, ada apa dengan kalian? Men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status