Share

Sepeninggal Ayah

Jasad telah dikebumikan, para pengantar jenazah telah membubarkan diri. Tinggallah Naila, Riyanti dan Bram yang ada di pusara itu. 

"Naila, maafin Tante. Tante harus pulang ke Semarang, ayah Tante sakit," ujar Riyanti ketika masih di depan kuburan suaminya yang masih basah. 

"Iya, Tante. Hati-hati," jawab Naila tanpa menoleh, gadis cantik ini masih menatap pusara ayahnya. 

"Maaf, Nai. Rumah Papamu sudah diambil alih oleh pihak bank karena perusahaannya mengalami kebangkrutan."

"Apa?" 

Naila membulatkan mata, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Riyanti. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berusaha mengikhlaskan, itu saja yang mampu dia lakukan. 

"Iya, Nai. Papamu pun masih punya utang sama Bram. Tanpa sepengetahuanmu, Rudi telah meminjam uang yang cukup besar pada Bram dan maaf, hal itu T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status