Share

Part 7

Penulis: Mama fia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-01 12:55:34

Tiba-tiba Firda pingsan tak sadarkan diri. Rayan pun membawa tubuh Firda ke tempat tidur dan membaringkannya. Rayan menangis melihat istrinya. Apalagi Syifa semakin kencang tangisnya. 

Sambil berusaha menyadarkan Firda dan menenangkan buah hatinya, Rayan mengucapkan kata maaf tanpa henti. Rayan sadar, dia tak mau ditinggal sang istri.

Firda pingsan, karena dia sudah tak kuat lagi berbulan-bulan menahan amarah dan sakit hati. Kepercayaan pada Rayan hilang sudah. Firda kecewa karena suami yang disangka setia ternyata akhirnya selingkuh juga.

Setelah siuman, Firda melirik Rayan di sampingnya dengan Syifa yang sudah terlelap dalam gendongannya. Melihat Firda yang sudah sadar dari pingsannya, Rayan membaringkan Syifa dengan hati-hati di kamar sebelah. Jangan sampai Syifa bangun karena pertengkaran orangtuanya.

"Maafkan aku, maafkan aku, jangan pergi, Ma. Aku sayang Mama, aku nggak mau kamu pergi. Kalau kamu jijik sama aku, biar aku saja yang pergi," ucap Rayan sambil menciumi tangan istrinya.

Firda hanya diam saja. Wajahnya pucat dan pipinya basah penuh dengan tetesan air mata. Firda merasakan pusing dan sakit sekali kepalanya.

Firda sendiri pun bingung akan berbuat apa. Jika memaafkan, apa dia akan sanggup menjalani dengan ikhlas pernikahan yang sudah ternoda ini. Namun, rumah siapa yang akan dia tuju jika dia pergi? 

"Apa salahku, Pa? Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik dan menuruti semua apa yang kamu perintahkan. Aku selalu berusaha menjadi istri yang kamu inginkan. Kamu bilang A aku ikut, kamu nyuruh B aku nurut. Kamu suka marah-marah tanpa alasan juga aku selalu diam saja. Tapi apa yang kudapatkan sekarang?" 

Meskipun badannya masih terasa lemas, Firda memaksakan diri untuk bicara. Air mata yang sempat berhenti, kembali mengalir deras. 

"Kalau memang sudah nggak cinta harusnya bicara. Aku tidak akan menuntut apa-apa. Bahkan kamu sepertinya sudah nggak punya malu lagi. Banyak sekali pacarmu. Apa maksud semua ini, Pa? Ingat, kamu punya anak perempuan yang harus dijaga!" Firda meluapkan isi hatinya dengan napas yang memburu.

"Aku hanya iseng saja, aku juga tidak pernah bertemu, apalagi tidur dengan mereka. Sungguh, kamu harus percaya. Aku akan berubah, aku tak akan berbuat seperti itu lagi. Jangan pergi, jika kamu pergi lebih baik aku bunuh diri," jawab Rayan sambil terus memohon pada Firda.

"Papa bohong! Papa sudah pernah tidur dengan Mbak Maya. Aku sudah membaca pesan kalian berdua. Aku tak bisa dibohongi lagi, aku bukan anak kecil yang tak tahu apa-apa. Aku tidak bodoh. Aku tahu pembicaraan kalian bukan hanya sekedar pesan seks saja seperti sama pacar-pacar kamu yang lainnya. Aku tahu, aku juga merasakan akhir-akhir ini kamu juga berbeda denganku, bahkan kamu sudah beberapa bulan tidak pernah menyentuhku. Kamu tidak bisa lagi berbohong padaku dan aku jijik denganmu. Aku jijik!!" teriak Firda sambil beranjak dari tempat tidur dan menuju lemari pakaiannya. Firda akan pergi, begitulah tekadnya meskipun tak tahu ke mana tujuannya.

Rayan memeluk Firda dari belakang, Rayan terus menerus memohon dan meminta maaf pada istrinya. Firda meronta menghindari pelukan suaminya. Firda takut dengan hatinya yang akan luluh melihat Rayan seperti itu. Firda takut tekadnya melemah karena cinta dan sayangnya pada Rayan yang menggebu.

"Tolong, maafkan aku. Aku tahu kesalahanku kali ini sangat besar, aku tahu kamu jijik padaku, tapi tolong maafkan aku, Ma. Tolong maafkan aku, tolong jangan pergi, tolong tetaplah di rumah ini. Aku janji akan berubah, aku janji tak akan mengulanginya lagi." Rayan terus memohon pada Firda sambil berlutut dan memegang kaki istrinya. Terlihat sangat menyedihkan, wajah Rayan pun penuh dengan air mata. Terlihat pula rasa sesal yang begitu dalam dari lubuk hatinya.

Firda tak bergeming, tubuhnya hanya diam tak mampu bergerak, kaku. Bibirnya pun kelu tak mampu mengucap kata. Melihat istrinya hanya diam saja, Rayan pun bangkit dan berdiri.

"Baiklah, jika kamu nggak mau memaafkan aku, jangan harap melihatku lagi esok hari! Aku akan bunuh diri di jalanan besok pagi. Mama tak akan pernah lihat aku lagi jika kamu benar-benar pergi," seru Rayan tak mau kalah sambil membersihkan sisa-sisa air mata.

Rayan juga menangis. Dia sebenarnya sangat malu karena sudah ketahuan berselingkuh. Apalagi jika sampai ada teman atau tetangganya yang juga mengetahuinya. Rayan tak ingin tercoreng nama baiknya. Lebih baik mati, begitu pikirnya.

Ini yang ditakutkan Firda. Dia tahu suaminya adalah orang yang terkadang masih labil seperti remaja. Dan Firda juga bingung dengan keadaan dirinya yang harus bagaimana. Suaminya selalu seperti itu jika ada masalah.

Pernah sekali Rayan mencoba bunuh diri karena kehilangan pekerjaan dan dibohongi temannya. Jika sudah putus asa, Rayan pasti akan berbuat nekat tanpa memikirkan istri dan putrinya. 

Sikap Rayan yang terkadang labil, membuat Firda tak pernah bisa meninggalkannya. Firda tak tahu lagi, apa yang harus dilakukannya saat ini. Pergi atau memaafkan dan tetap bertahan? 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri dari Surga   Part 31

    Firda melangkah keluar kamar dan berjalan ke luar dengan membawa dompet yang hanya berisi KTP dan juga ponselnya. Entah apa yang dipikirkan Firda saat ini, hatinya terasa sakit dan perih. Dia terus melangkah tanpa arah dan tujuan dengan berjalan kaki.Tak ada air yang menetes dari matanya, tak ada suara isak tangis dari bibirnya, tak ada kemarahan dalam hatinya, yang ada hanya keinginan untuk meninggalkan semuanya. Bahkan Firda tak ingin mengajak serta putrinya. Firda hanya ingin pergi sendiri karena tak ingin putrinya terlunta-lunta bersamanya yang bahkan tak tahu ke mana tujuannya dan hanya mengikuti kaki melangkah.Berjalan dan terus berjalan tanpa menoleh ke belakang tanpa ada tetangga yang mengetahuinya karena saat itu suasana sekitar perumahan benar-benar sepi.Sementara Rayan masih menunggu balasan pesan dari istrinya yang tak kunjung ada. Sudah lebih dari lima belas menit Rayan pun tak sabar lagi. Sambil menahan emosi karena pesan yang tak berbalas, Rayan menemui Firda di ka

  • Istri dari Surga   Part 30

    Ketika ketulusanmu tidak dihargai,sebaiknya segera angkat kaki.Tebus kecewamu dengan keikhlasan.Dan pergilah tanpa menoleh ke belakang.***Entah pulang jam berapa Rayan tadi malam, Firda tak mau tahu lagi. Dibiarkan Rayan tidur sepanjang hari tanpa niat membangunkannya walaupun sampai malam nanti, begitu rencana Firda. Hatinya juga sudah mulai lelah. Lelah dengan masalah yang selalu sama.Setelah membersihkan rumah dan menjemur pakaian yang sudah dicucinya, Firda pun tidur kembali di kamar Syifa. Kepalanya pusing sekali akhir-akhir ini, perutnya mual dan Firda menyadari jika dirinya hamil lagi karena tamu bulanannya bulan ini tak kunjung tiba. Firda tak tahu harus bersyukur atau sedih dengan keadaannya, mengingat kondisi ekonominya saat ini yang masih tak membaik juga. Dia juga masih belum memberitahukan kepada Rayan tentang kehamilannya. Firda takut akan menambah beban pikiran Rayan dan semakin memancing emosi suaminya."Masih belum saatnya memberitahunya sekarang, mungkin aku a

  • Istri dari Surga   Part 29

    Malam harinya mereka semua bermusyawarah membicarakan harga rumah serta biaya-biaya notaris dan tak lupa kesepakatan mengenai pajak-pajak yang harus ditanggung oleh keduanya. Rayan menyampaikan juga bahwa semuanya akan diurus oleh Ali. Beny pun setuju karena dia juga mengenal Ali dengan baik karena mereka semua memang tinggal di perumahan yang sama. Rayan pun meminta uang muka pada Beny untuk melunasi hutangnya di bank agar bisa segera mengambil sertifikat rumahnya. Kesepakatan pun akhirnya tercapai sudah.Firda dan Rayan kemudian mencari info rumah yang dijual untuk persiapan tempat tinggal mereka. Setelah hampir tiga bulan lamanya mencari ke sana ke mari akhirnya mereka pun mendapatkannya. Rumah kecil di sebuah perumahan yang letaknya di pinggir kota. Bersyukur mereka masih mendapatkan sisa uang untuk membeli rumah dengan cara tunai. Firda sudah lelah dan tak mau berhutang lagi. Rayan pun menyetujui. Syifa terpaksa pindah sekolah karena tak mungkin bersekolah di tempat sebelumnya

  • Istri dari Surga   Part 28

    Berjuanglah meski terkadang raga lelah.Berdo'a dan pasrahlah pada Sang Pemilik Ijabah.Hingga tersingkirkan segala macam masalah.***"Ma, aku menyerah. Memang lebih baik kita jual saja rumah ini. Semoga masih ada sisa dan cukup untuk beli rumah lagi. Aku juga ingin tenang. Semoga aku juga bisa segera mendapatkan pekerjaan kembali. Malu aku sama teman-teman, aku sudah terlanjur cerita pada mereka akan bekerja di Australia. Pusing sekali aku, Ma," ucap Rayan pada Firda dengan wajah yang kusut karena banyak pikiran.Rayan akhirnya mau tak mau menyetujui keinginan Firda untuk menjual rumahnya agar bisa melunasi semua hutangnya yang ada di bank dan koperasi. Meskipun rasanya berat sekali, tapi mau bagaimana lagi karena ini adalah jalan satu-satunya."Alhamdulillah, akhirnya Papa mau menjual rumah ini. Ya, sudah, minta tolong saja sama teman Papa yang kerja di bagian pemasaran perumahan itu, biar sekalian dipasarkan rumah kita. Nanti aku juga akan bilang ke ibu-ibu barangkali ada yang min

  • Istri dari Surga   Part 27

    "Bagaimana ini, kok kita belum dapat kabar lagi, ya? Mana paspor kita dibawa. Aku telepon juga nggak pernah diangkat, malah sekarang nggak aktif," kata Harun pada Rayan."Iya nih, aku jadi khawatir. Aku takut yang dipikirkan Firda benar, kita berdua tertipu. Tapi kenapa paspor kita juga dibawa, kalau niatnya menipu buat apa coba dia repot-repot mengurus paspor kita dan juga visanya," ucap Rayan yang sebenarnya hanya meyakinkan dirinya sendiri.Rayan benar-benar takut jika dirinya kena tipu lagi. Uang darimana untuk membayar semua hutangnya. Bayar pinjaman di bank, di koperasi, apalagi sekarang dirinya sudah tak bekerja lagi."Begini, besok kita datangi saja pondok pesantrennya. Semoga orangnya lagi di sana dan kita bisa bertemu untuk memastikan kapan keberangkatan kita," saran Harun yang mau tak mau dia sedikit tidak enak dengan Rayan karena gara-gara dirinya, Rayan jadi ikut-ikutan mendaftarkan diri jadi TKI di Australia. Apalagi Rayan sudah keluar kerja, Harun semakin merasa bersala

  • Istri dari Surga   Part 26

    Karena takdir itu tak seindah rencana.Itulah mengapa di balik setiap do'a selalu ada kata "semoga".... ***Sekali lagi ... kenyataan yang dihadapi tak sesuai ekspetasi. Harapan berjualan skincare pun tak berjalan dengan lancar. Kembali Firda berpikir, kenapa tak seperti yang dia baca di novel yang selalu menceritakan kesuksesan seorang istri yang berjualan online. Sementara Firda, tiga bulan ini menjalaninya tak juga ada hasilnya. Jika laku pun hanya beberapa dan itu pun untungnya hanya bisa dibuat untuk membeli kuota mingguan saja.Apalagi kalau ada yang bertanya, yang jualan pakai nggak? Kalau pakai, kenapa wajahnya nggak berubah? Masih saja sama seperti sebelumnya. Terus terang saja Firda jawab apa adanya, dia memang belum memakai produk yang dijualnya karena uangnya belum ada. Tujuan menjual juga dia sampaikan kalau sudah punya uang baru akan membelinya. Miris sekali rasanya, dan Firda pun mulai putus asa.Ingin rasanya Firda membantu suaminya menambah penghasilan walaupun ha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status