Sedangkan sekarang di kamar Mira saat ini tengah sangat sangat canggung baru kali ini dia merasa sangat canggung jika bersama dengan Kenan yang sudah beberapa bulan menjadi suaminya itu."Paman besok aku akan cuti rasanya aku tidak enak badan" ucap Mira."Besok kita akan pulang" ucap Kenan."Tapi paman kalau aku pulang bagaimana dengan ibu ayu" tanya Mira."Baiklah kita akan tetap di sini" ucap Kenan."Terimakasih" ucap Mira menatap pada suaminya itu.Mira merasakan sesuatu yang sangat besar pada Kenan, apa lagi sampai detik ini Kenan selalu saja membela dan mendukung nya walaupun perlakuan Mira sangat kasar padanya.Mira terduduk di pinggir ranjang dia merasakan kalau kenan saat ini terlihat sangat tampan padahal setiap hari kenan selalu saja terlihat tampan.Mira merebahkan tubuhnya di ranjang yang ada di kamarnya itu, Kenan menarik selimut dan dengan segera menyelimuti Mira dengan sangat nyaman."Tidurlah kamu pasti capek karena sudah banyak mengedit" ucap Kenan yang membuat Mira t
Siang harinya Aisyah benar akan makan siang bersama dengan Rasyid hanya saja dia juga mengajak seseorang sangat Aisyah rindukan.Aisyah menunggu di meja cafe yang saat ini tak terlalu ramai dengan pengunjung, Aisyah menunggu kedatangan Rasyid yang katanya masih berada di jalanan.Aisyah menatap pada jendela cafe yang sangat besar, terlihat kalau banyak sekali mobil berlalu lalang di sana.Hanya saja Aisyah tidak terlalu bersemangat untuk bertemu dengan siapa pun.Sedangkan di pinggir jalanan saat ini ada yang tengah mengawasi Aisyah yang tak lain adalah tuan Salman, sebenarnya mereka tak sengaja bertemu apa lagi tuan Salman ada meeting di salah satu restoran yang tak jauh dari sana.Mata Tuan Salman menangkap Aisyah yang saat ini duduk di cafe yang lumayan sepi, tadinya tuan Salman akan turun dari mobil dan menemui Aisyah hanya saja dia tidak mungkin melakukannya karena saat ini tuan Salman tengah di tunggu seseorang.Namun untuk memastikan tuan Salman menghentikan mobilnya dekat cafe
Tuan Salman hanya tersenyum saja tanpa memperdulikan ucapan Iqbal barusan, dia saat ini masih cemburu pada Aisyah yang tadi ketemuan dengan Rasyid.Matanya memicing saat melihat Mira yang baru saja pulang padahal sudah lewat waktu isya."Mira kenapa baru pulang" tanya tuan Salman."Ya kak tadi siang aku ketemu Kak Aisyah dulu, jadi aku terlambat masuk dan pekerjaan aku lumayan banyak" ucap Mira."Bertemu dengan Aisyah" tanya tuan Salman."Ya di cafe" ucap Mira."Cafe? Bukannya dia ketemu dengan Rasyid" tanya tuan Salman."Ya kan sama aku, pak Rasyid itu mantan guru les aku dulu" ucap Mira."Benar kah" tanya tuan Salman."Benar kak, aku juga gak tau kalau pak Rasyid dan kak Aisyah itu ternyata temanan" ucap Mira."Kamu baru tau" tanya Tuan Salman."Ya" ucap Mira."Apa saja yang kalian lakukan tadi" tanya tuan Salman."Ngobrol apa lagi" ucap Mira."Bagaimana dengan Aisyah dan Rasyid" tanya Tuan Salman."Kakak kepo sekali" ucap Mira tersenyum pada kakaknya itu."Tidak ada kak, kita hanya
"Aku akan ke perusahaan" sahut tuan Imran yang saat ini akan berangkat."Tuan kenapa ke kantor bukannya ada karyawan mu yang akan menghandle, tuan kamu harusnya istirahat apalagi kamu akan menjadi Daddy kan kamu harus banyak istirahat sekarang" ucap Madam Rose menatap pada suaminya itu."Tapi Baby aku saat ini ada hal yang penting" ucap Tuan Imran.Saat mendengar hal itu mamah Laras yang ada di sana seperti ingin muntah mendengar hal itu, mamah Laras bergidik ngeri apa lagi dahulu tuan Imran juga begitu padanya."Katanya akan ada Alisa yang datang" tanya Madam Rose."Alisa datang" tanya tuan Imran lupa, tiba tiba saja dia ingin dan langsung menatap pada tuan Salman yang saat ini tengah mengelap bibirnya dengan tissue karena dia baru selesai makan."Kan tuan sendiri yang bilang" sahut Madam Rose."Oh ya, Salman kamu sekarang libur dulu ya akan ada Alisa datang ke mari, saat ini kau Duda Karena kau sudah pisah dengan istri istri mu" ucap tuan Imran."Ayah aku masih menjadi suami sah Ais
"tapi pak" tanya tuan Salman yang saat ini sangat terkejut pada ucapan mertuanya itu."Tapi Aisyah tidak bilang pada saya" ucap tuan Salman."Tuan lihat anda, saat ini anda kaya dan sangat tampan tapi dengan begitu anda tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain, tuan saya paham kalau saya dan Aisyah itu bukan orang berada apa lagi hutang kami memang banyak pada anda, tapi perjanjian awalnya Aisyah menikah dengan anda itu bukan karena ingin melunasi hutang karena saat itu tuan Imran meminta Aisyah untuk menjadi istri anda yang mampu melayani anda, tapi sayang karena masalah Aisyah berada di bar anda langsung menyalahkan Aisyah atas apa yang dia tak lakukan, saya paham anda marah tapi apa anda berhak memulangkan Aisyah dengan cara seperti itu, tak apa tuan jika anda tidak mau lagi mengurus Aisyah maka aku yang akan mengambil alih tentang kehidupannya, mulai detik ini saya Abinya Aisyah memutuskan hubungan dengan anda tuan Salman" ucap Pak Retno."Tapi pak saya tidak menceraikan Aisy
"Yang laknat itu kamu, jalang dasar jalang kau bahkan melakukan apa pun demi mendapatkan Daddy dan harta ini kan, aku sangat yakin pada hal itu" ucap Velisya."Vey" geram tuan Imran yang sudah sangat marah.PlakkTuan Imran menampar Putri nya itu, sungguh saat ini Velisya sudah sangat melewati batas apa lagi tak pernah tuan Imran bayangkan kalau putri nya akan melakukan hal itu pada Mommynya."Berani kau menghina wanita yang sudah melahirkan kamu" geram tuan Imran menatap tajam pada Velisya yang saat ini hanya diam saja memegang pipinya yang terasa nyeri.Sedangkan madam Rose saat ini hanya tersenyum tipis dia paham pada apa yang terjadi sekarang apa lagi ada orang yang ikut campur yang mendidik Velisya hingga menjadi seperti itu."Kau hanya pandai membantu orang lain ingat tuan kau sudah menelantarkan anak mu" sahut Velisya."Kau bicara seolah kau tak pernah aku peduli kan Vey" geram tuan Imran."Lihat apa menurut mu kelurga mu tak hancur, saat ini keluarga mu hancur pak tua kau liha
Belaian halus yang dilakukan Aisyah mampu membuat tuan Salman terlelap dengan sangat nyenyak, hari ini Tuan Salman tak bekerja dia hanya diam saja di rumah karena tengah kacau.Beberapa jam kemudian mata tuan Salman terbuka dia melihat kalau dia tidur di sofa dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.Tuan Salman bangkit dia merasakan kepalanya yang sakit, mungkin karena terlalu banyak melamun membuat Tuan Salman berhalusinasi."Tadi aku yakin aku membukakan pintu untuk Aisyah, tapi sayang itu hanya halusinasi saja" gumam tuan Salman.Tapi sayang saat ini dia melihat jelas kalau di sana ada Aisyah yang tengah menyiapkan makanan untuk suaminya itu, tuan Salman menggelengkan kepalanya."Astagfirullah seberapa rindu aku pada Aisyah sampai sampai aku merasakan hal ini" ucap Tuan Salman.Hal itu tentu saja membuat Aisyah bingung dia tidak tau kalau Aisyah benar benar nyata ada di sana, tanpa tuan Salman sadari Aisyah membawakan teh hangat untuk suaminya itu."Tuan ayo minum" sahut Aisy
"Vey" sahut seseorang yang mencoba membangunkan Velisya yang sekarang tertidur di depan pintu apartemennya."Bangun Vey" ucapnya lagi menepuk pelan pipi Velisya yang saat ini masih tertidur.Matanya terbuka saat mendengar suara yang sangat asing di telinganya itu.Dia terkejut saat melihat kalau orang yang saat ini ada di hadapannya itu adalah guru les dia dahulu."Pak Rasyid" gumam Velisya yang langsung terbangun.Bukan hanya Rasyid yang ada di sana bahkan penghuni apartemen yang lain pun datang ke sana karena takutnya Velisya korban penjambretan."Ada apa" tanya Rasyid yang menyewa apartemen itu juga."Ehh ini aku mau masuk ke sini tapi aku lupa kodenya" ucap Velisya yang langsung berdiri dari duduknya."Aku lupa nomor PIN pintu ini jadi aku gak bisa masuk" ucap Velisya."Kenapa begitu" tanya seorang wanita yang ada di sana."Ya tadi yang buka mamah aku" ucap Velisya."Apa sekarang sudah tau nomor PIN nya" tanya Rasyid."Belum tadi mamah ga jawab telpon, aku akan coba telpon lagi" u