Share

Part 3

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-11-26 13:49:48

Selamat membaca

_________________

Sudah pukul 1 dini hari, tetapi Kia tak kunjung bisa memejamkan matanya. hati dan pikirannya begitu gelisah mengingat apa yang terjadi hari ini.

Bukan tanpa alasan sih, apa yang membuat Kia merasa gelisah. tentu saja lamaran Nando tadi malam, dan ia meminta waktu satu minggu untuk menjawab lamaran Nando, hal itu pun di setujui Nando. pria itu akan menunggu jawaban Kia padanya, selepas di terima atau di tolaknya lamaran yang ia tujukan untuk Kia.

Karena perasaan gelisah yang tak kunjung hilang, Kia memutuskan bangkit dan turun dari ranjangnya. wanita itu berjalan menuju kamar mandi, kemudian mengambil air wudhu. ia akan melaksanakan sholat tahajud untuk menenangkan hatinya yang terus gelisah, serta meminta petunjuk pada yang kuasa untuk semua hal yang membingungkannya saat ini.

Kia begitu khusuk melakukan gerakan sholatnya, tampak tenang dan tak terkesan terburu-buru.

"Ya allah, ampunilah dosa-dosa hamba. dosa ibu-bapak hamba, dan seluruh keluarga hamba. Ya allah, hamba mohon berikanlah hamba petunjuk mu ke jalan yang benar. atas apa yang akan hamba pilih mengenai lamaran mas Nando, agar hamba tak salah jalan nantinya." Kia menyapukan kedua tangannya ke wajah sembari mengucapkan kata amin.

Saat Kia menurunkan tangannya dari wajah, saat itulah Kia tersentak kaget. di depanya berdiri sahabat baiknya yang sangat ia rindukan, sosok itu tengah berdiri menatap wajah Kia sendu.

Sosok itu kemudian menyunggingkan senyum termanisnya untuk Kia, dan tak berapa lama sosok itu menghilang bagaikan debu yang terkena angin.

Kia tersentak saat menyadari hal itu, apa artinya itu tadi? gumam Kia bertanya-tanya. apakah itu petunjuk yang allah berikan untuknya, ataukah itu kode untuk Kia dengan janjinya.

"Eva...." gumam Kia lirih dengan perasaan tak karuan.

*********

"Jadi bagaimana Kia?" tanya Nando.

Saat ini Nando tengah di rumah Kia, seminggu yang ia tunggu telah tiba. dan langsung saja ia melesat ke rumah Kia, ia ingin mendengar jawaban yang langsung keluar dari mulut wanita itu.

Urusan di terima apa enggaknya bagi Nando itu masalah belakangan.

"Mas, aku--" cicit Kia merasa gugup.

"Iya?" tanya Nando tak sabar.

"Bismillah, aku mau mas." ucap Kia seraya menundukkan kepalanya.

"Alhamdulillah, terima kasih Kia."

Nando ingin menyentuh tangan  Kia, namun wanita itu menepiskan tangannya kuat.

"Eh, maaf-maaf, aku lupa jika kamu tidak seperti almarhumah Eva."

"Maaf mas, kita tidak boleh bersentuhan meskipun hanya pegangan tangan, mohon pengertiannya ya." Nando mengangguk mengerti.

"Kalau begitu aku pamit ya,"

"Sebentar mas, Kia panggilkan bunda dan ayah dulu." Nando mengangguk.

********

Sebulan kemudian...

Hari yang di tunggu-tunggu Nando, Kia dan seluruh keluarga akhirnya tiba, hari ini adalah hari pernikahan mereka.

Saat ini Kia tengah di rias di ruangan khusus pengantin, berulang kali Kia menarik nafas berat dan menghembuskannya berat juga.

"Gugup ya mbak?" tanya salah satu wanita yang tengah meriasnya.

Kia tersenyum kikuk sebagai jawabannya, karena jujur saat ini ia memang sangat gugup.

"Di bawa santai aja mbak." Kia tersenyum kembali mendengar ucapan wanita yang satunya lagi.

"Sudah selesai mbak." kata kedua perias wanita tersebut menatap kagum pada Kia.

"Cantiknya." puji mereka membuat Kia tersipu malu.

Tak lama suara pintu yang di ketuk pun terdengar, salah satu wanita yang merias Kis tadi membukakan pintu tersebut.

"Apakah pengantin wanitanya sudah selesai di rias?" tanya Isma berdiri di ambang pintu.

"Sudah nyonya," jawab mereka kompak seraya memberikan jalan untuk Isma masuk ke dalam ruangan itu.

"Subhanallah, cantiknya putri bunda." puji Isma yang lagi membuat Kia tersipu malu dengan kedua pipi yang merona merah.

"Ayo sayang." ajak Isma lembut mengulurkan kedua tangannya untuk Kia.

Kia meyambut uluran kedua tangan bundanya, dapat Isma rasakan ketegangan dari tubuh putrinya.

"Kamu gugup sayang?" Kia menoleh seraya mengangguk.

"Jangan takut sayang." Kia mengangguk lagi.

"Sudah siap?"

"Udah bun, bismillah." ucap Kia yang segera di tuntun Isma menuju ke tempat prosesi akad nikah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri pilihan (Indonesia)   Ekstra part 2

    Rencana liburan Kia dan Nando ke Italia batal, di karena-kan kondisi Kia yang sangat lemah. wanita itu terus saja mual-mual, Nando yang panik pun langsung menghubungi dokter pribadi keluarga mereka.Kecemasan dan kepanikan Nando berubah menjadi kebahagiaan begitu mendengar hasil pemeriksaan dokter Tika. yang mengatakan jika Kia tengah mengandung buah cinta mereka.Tentu saja hal itu menjadi berita penuh kebahagiaan bagi seluruh keluarga. apalagi Rasyid dan Nella yang begitu gembira mendengar kabar ini.Dokter berpesan pada seluruh keluarga, agar tak mengizinkan Kia untuk melakukan hal yang berat. di usia kandungannya yang masih sangat muda, Kia juga di larang berpergian untuk sementara waktu.Kia cukup merasa sedih karena itu, keinginannya yang ingin berlibur ke Italia batal. tapi, di balik itu semua Kia bahagia.

  • Istri pilihan (Indonesia)   Ekstra part 1

    Kia mengerjapkan matanya silau terkena cahaya matahari yang masuk dari celah hordeng jendela kamaranya.Melihat sisi ranjang di sampingnya kosong, membuat Kia bangun dari tidurnya."Dimana mas Nando?" gumamnya mencari keberadaan sang suami.Perlahan Kia turun dari ranjang, mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai. memakainnya cepat lalu melangkah mencari Nando. sayup-sayup ia mendengar suara seseorang yang sedang menelpon di dalam kamar mandi.Kia membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci, kebiasaan Nando yang satu ini sangat Kia hafal."Bagaimana dengan keadaan mereka?" tanya Nando dengan lawan bicaranya di telepon."............""Rumah sakit jiwa?" kaget Nando."...........""Ya, mungkin itulah hal yang tepat untuk menanganinya. ya sudah kalau begitu, aku tutup dulu ya, nanti aku telpon lagi untuk memastikan k

  • Istri pilihan (Indonesia)   Part 39

    Masih flashback.Dava kaget mendapati seorang pria yang ada di dalam rumah itu. dengan tangan, kaki terikat. serta mulut yang di tutup lakban.Kondisi yang sangat menyedihkan bagi Dava sebagai seorang pria, mata pria itu terpejam.Dava melangkah hati-hati ke arahnya. "permisi."Perlahan mata pria itu terbuka, terbelalak kaget melihat kehadiran Dava di situ.Dava terlihat panik ketika pria itu seperti menggeram ingin bicara, ragu-ragu Dava melepaskan lakban di mulutnya."Tolong lepaskan aku!" pinta pria itu setelah Dava berhasil melepaskan lakban di mulutnya."A--aku akan melepaskanmu. tapi, aku perlu bicara denganmu.""Baiklah," janji pria itu.Dava melepaskan semua tali yang terikat di tangan dan kakinya."Terima kasih," ucapnya pada Dava."Siapa kamu? kenapa bisa ada disini denga

  • Istri pilihan (Indonesia)   Part 38

    "Kia, ada ap__mas Ridwan?" kaget Nando melihat seorang pria yang ada di sebelah Dava.Nella, Rasyid, dan Aisyah sangat terkejut. terutama Aisyah yang melotot horor melihat pria yang bernama Ridwan itu."Kenapa pria itu bisa disini?" batin Aisyah bertanya-tanya.Flashback on.Dava menatap pria di depannya, pria yang di tatap itu pun mengeluarkan sebuah benda dan memberikannya pada Dava."Ini bos!" ucap pria itu menyodorkan ponsel di tangannya."Kerja bagus Dika." puji Dava pada pria yang bernama Dika itu, yang ternyata suruhannya untuk mengelabui Aisyah dan mengambil ponsel miliknya.Ah, ternyata pria yang tadi itu! itu berarti semua ini sudah di rencanakan Dava.Tepat sekali!"Tapi maaf bos, aku tidak dapat membuka kata sandi di ponsel milik wanita berhijab itu." ungkap Dika merasa tak enak."Begitu

  • Istri pilihan (Indonesia)   Part 37

    Nando dan Kia sudah sampai di rumah pada malam hari, Ayesha sudah tertidur saat di perjalanan tadi."Assalamualaikum." sapa Nando dan Kia mengetuk pintu, Kia menggendong Ayesha yang tertidur."Waalaikumsalam," jawab salam Aisyah membuka pintu.Wajah Aisyah di hiasi senyuman manis yang lebar, wajah Nando datar melihatnya tanpa mau repot-repot membalas senyuman Aisyah."Kenapa kalian lama sekali?" tanya Aisyah mengulurkan tangannya, mengambil alih tubuh Ayesha.Kia menyerahkan Ayesha padanya. "iya, Ayesha begitu senang sekali hari ini, sampai kami lupa waktu."Nando tanpa banyak basa-basi langsung berlalu pergi dari hadapan mereka."Nando kenapa?" tanya Aisyah yang bisa meraskan perubahan pada diri Nando."Dia tidak apa-apa, hanya saja hari ini ia menemukan sesuatu hal yang membuatnya terkejut.""Oh ya, apa itu?" tanya Aisyah ke

  • Istri pilihan (Indonesia)   Part 36

    "Siapa kamu?" tanya Aisyah ."Wow! galaknya.""Jangan bertele-tele, apa maumu?" lagi Aisyah bertanya."Tidak ada maksud apa-apa, dari jauh aku melihat seorang wanita tengah berdiri di pinggir jalan yang sepi. ku pikir, mungkin kau membutuhkan sebuah bantuan." ucap pria itu menyentuh letak kacamatanya yang tadi sedikit miring."Ah tidak, terima kasih. aku tidak membutuhkan bantuan apapun." elak Aisyah begitu angkuh."Sombong sekali dia! Ciihhh!" umpat batin Dava kesal melihat Aisyah."Sungguh kau tidak membutuhkan bantuan apapun padaku?" lagi Dava bertanya ulang."Sudah aku katakan bukan!"Dava sampai terlonjak kaget mendengarkan bentakan Aisyah. huffft! kalau bukan karena permintaan Kia, mungkin Dava tidak akan mau lagi berurusan dengan wanita macam Aisyah.Di lain tempat..."Jadi, kalian kesini karena i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status