Share

Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan
Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan
Author: Galuh Arum

Aku Menantu Bukan Pembantu

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2023-10-14 17:30:27

"Ih, bukan! Anak sulung saya mah sudah duda. Anggita itu mah cuma sistem rumah tangga, alias pembantu.”

Tak jauh dari situ, Anggita terbelalak mendengar ucapan ibu mertuanya. Bukan hanya mengatakan bahwa suaminya sudah duda padahal jelas-jelas ia ada di sana, mertuanya itu juga menganggap Anggita sebagai pembantu rumah tangga.

"Aduh, kirain. Maaf ya, Bu Neni.”

Bu Neni, mertua Anggita, mengibaskan tangannya. “Lagian masa menantuku dandannya begitu. Yang ada aku malu!”

“Iya nih, Bu,” timpal salah seorang ibu-ibu. “Masa menantunya Bu Neni cuma pake daster lusuh di acara begini. Nggak mungkin, lah.”

Obrolan mereka makin membuat Anggita panas dan sakit hati. Gadis itu menunduk memandangi daster lusuh yang ia kenakan sejak tadi pagi karena ia harus terus-menerus berkutat di dapur untuk memasak konsumsi acara syukuran rumah baru adik iparnya.

Namun, itu tidak mengubah kenyataan bahwa ia adalah istri dari anak pertama Bu Neni, Beni.

“Kalau begitu, boleh dong si Beni dikenalin ke anak saya, Bu,” bujuk ibu-ibu lain. “Putra Bu Neni kan ganteng hitam manis, pasti cocok dengan anak gadis saya."

"Itu mah gampang." Bu Neni terkekeh.

Anggita berniat menghampiri kerumunan ibu-ibu tersebut, tetapi adik iparnya tiba-tiba memanggil dan menariknya kembali ke dapur. Karena itu, pada akhirnya Anggita hanya bisa mengelus dada.

Toh tidak saat itu saja ia merasa ibu mertuanya tak pernah menganggap dirinya. Hanya Anita, sang adik ipar, yang selalu dipuji kecantikannya padahal Anita sama sekali tidak menguntungkan dalam pekerjaan rumah.

Sekilas Anggita menatap dirinya di cermin dekat dapur, ia memiring-miringkan wajah. Sepertinya tidak ada yang salah darinya, hanya saja saat ini daster yang membalut tubuhnya membuat dirinya mungkin tidak menarik.

“Anggita! Ngapain kamu malah ngaca begitu?” bentak Bu Neni. “Nggak lihat di luar sudah banyak tamu? Acara sudah mau mulai, minumannya malah belum keluar!”

“Anita mana, Bu?” Anggita justru bertanya.

“Malah nanya! Tentu saja dia ngobrol sama tamu, lah. Ini kan acara dia.”

Anggita menghela napas. Justru karena ini acara adik ipar dan istrinya yang dibangga-banggakan ibu mertua, seharusnya Anitalah yang menyiapkan alat, dekorasi, hingga berkutat di dapur–bukannya Anggita.

“Udah cepat! Jangan ngelamun.” Bu Neni kembali menyentak Anggita.

"Sebentar, Bu. Aku mau bicara,” ucap Anggita. “Kenapa tadi Ibu bilang aku pembantu dan suami aku sudah menduda? Maksud Ibu apa?"

Bu Neni berdecak. "Aduh, lagi sibuk kaya gini kok malah banyak bertanya,” keluh wanita paruh baya itu sembari memegangi pelipisnya. “Lagi pula dengan tampilan kamu seperti ini, mana mungkin mereka percaya kalau Ibu bilang kamu istri Beni. Beda jauh sama Anita yang wangi dan cantik."

Bu Neni mendorong Anggita untuk cepat memberikan gelas ke depan.

“Udah, sana!” sergah Bu Neni. Kemudian, baru setelah Anggita pergi untuk mengantarkan minuman, wanita paruh baya itu melanjutkan, "Lagian, siapa juga yang sudi mengaku kalau punya menantu miskin dan jelek seperti dia. Untung saja menantu keduaku kaya raya dan cantik."

Beberapa saat kemudian, ketika akhirnya acara selamatan sudah dimulai, Anggita terduduk di dapur. Ia merasa sangat lelah, sejak pagi ia mempersiapkan semuanya hanya dengan bantuan asisten rumah tangga Anita. Si tuan rumah dan ibu mertua pun sama sekali tidak pernah masuk dapur, kecuali untuk menyuruh-nyuruh Anggita.

Anggita bahkan tidak sempat berganti pakaian, padahal ia membawa satu stel baju pantas untuk dipakainya di acara ini.

"Aku juga bisa kalau punya waktu untuk berdandan." Anggita bergumam sendiri. “Toh aku–”

"Asalamualaikum."

Renungan Anggita terputus saat wanita itu mendengar suara suaminya. Segera, Anggita bangkit dan berniat menghampiri Beni saat suaminya mengucapkan salam.

Namun, apa yang ia lihat di ruang tamu membuat langkahnya terhenti. Di sana, di ambang pintu depan, Beni masuk, tampak tenang meskipun dengan membawa wanita berpenampilan rapi dan glamor.

Anggita tidak mengenali siapa wanita tersebut, tetapi dari gerak tubuh suami dan wanita tersebut, Anggita bisa melihat kalau kedua orang itu terlibat sebuah hubungan yang cukup dekat.

Atau mungkin justru lebih mesra lagi.

Memikirkan hal tersebut membuat hati Anggita terasa sakit.

"Mas."

Sekilas, Beni melirik penampilan Anggita dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pria itu tampak jijik sesaat sebelum kemudian dengan isyarat tidak kentara, Beni menyuruh Anggita kembali masuk.

Suami Anggita tersebut tampak malu mengakui wanita itu sebagai istrinya, apalagi jika dibandingkan dengan wanita cantik yang kini tengah berdiri di sampingnya.

“Anggita terlihat sangat kumal dan bau, mengesalkan,” pikir Beni.

"Cantik sekali. Siapa namanya?" Bu Neni langsung memberikan sambutan dengan ramah pada wanita yang dibawa oleh Beni tersebut

Mengabaikan Anggita sepenuhnya setelah itu, Beni kemudian tersenyum. “Sandra, Ma,” jawabnya kemudian.

"Namanya cantik, seperti pemiliknya,” puji Bu Neni. “Aduh Beni, ibu pasti senang sekali jika memiliki menantu seperti ini."

Sandra tertawa kecil. “Saya juga pasti senang sekali jika bisa menjadi menantu Ibu,” sahutnya ringan. “Apalagi kalau bisa diperistri oleh Mas Beni.”

Mendengar hal itu, Anggita seketika diliputi kemarahan. Apalagi Beni justru tampak bangga saat Sandra mengatakannya.

“Padahal jelas-jelas Mas Beni adalah pria beristri!” pikir Anggita marah. Alih-alih kembali ke dapur seperti yang Beni suruh tadi, Anggita justru melangkah keluar. “Sepertinya aku memang harus tampil dan mengumumkan kalau suamiku bukanlah seorang duda!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
alafi cuakep
sungguh bagus gak mbembosankan tuk baca movel ini ,ayuuk buruan baca novel
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Bahagia

    Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Perkenalkan, saya Evan

    "Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Lamaran

    Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Rencananya bahagia

    Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Calon mantu

    Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor

  • Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan    Ayo lamar Olive

    "Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status