Tak dianggap istri dan di hina sebagai wanita jelek dan buruk rupa membuat Anggita naik pitam. Apalagi hinaan sang mertua yang menyebutnya pembantu di rumah adik iparnya, membuat Anggita sudah tak sabar untuk tetap diam, apalagi suaminya Beni yang terang-terangan berselingkuh membuat ia harus kembali pada jati dirinya dan membalas semua perlakuan keluarga suaminya.
Lihat lebih banyak"Ada apa lagi?" tanya Caraka saat sang istri baru saja masuk kamar. Dirinya benar-benar sangat terkejut melihat wajah kesal dari istrinya itu. Biasanya Anggita selalu bersikap manis, berbeda dengan sekarang mengapa justru wanita itu terlihat sangat masam dan wajahnya seperti orang yang kesal."Taulah, mamamu bikin aku keki. Mana tadi pas meeting juga ada yang bikin keki." Anggita langsung saja mengadu kepada suaminya itu. Jika hari ini ia dibuat kesal oleh dua orang sekaligus, ia benar-benar merasa begitu sangat kesal dan ia tidak mau lagi jika harus dibuat kesal."Siapa?" Caraka langsung saja menatap ke arah istrinya itu. Siapa yang membuat istrinya kesal?Anggita membulatkan mata. Ia keceplosan bicara, padahal sudah di peringatkan oleh Andre tentang kecemburuan sang suami. Beginilah jika ia sedang kesal ia tidak bisa mengontrol ucapannya sendiri, berbicara tanpa berpikir benar-benar membuatnya sangat kesal sendiri.Anggita mengigit bibir, bingung mau bicara apa. Tidak mungkin dia
Setelah rapat, Adam menghampiri Andre. Memang Andre mengenal Adam, beberapa waktu pernah mengurus tendernya. Jadi mereka berdua sudah saling mengenal sesama rekan kerja, sebatas hubungan profesional dan tidak lebih dari itu."Siang Pak Andre. Gimana nih kabarnya?" Adam menyapa ramah. Memang Adam terkenal begitu sangat ramah kepada seluruh rekan kerjanya, walaupun lelaki itu terkenal tidak sepintar dengan para manajer yang lainnya."Baik." Andre pun menjawab ramah pula. Anda tidak menyangka jika ternyata ada Adam juga, dirinya tidak tahu bisa bertemu dengan lelaki itu di tempat ini."Kebetulan sekali ya kita bisa bertemu di sini."Andre tersenyum setelah mengatakan hal itu ia masih membereskan berkas-berkasnya lagi pula mereka semua sudah selesai rapat, waktunya tinggal pulang saja.Lalu Adam beralih ke Anggita dan tersenyum lalu menyapa. "Sepertinya saya baru liat, ini siapa Pa?" tanya Adam berbasa-basi. Padahal tadi dirinya sudah menanyakan hal itu kepada sang rekan kerja, jika wa
"Hari ini ke perusahaan mana?" tanya Anggita.Dirinya memang sangat senang kembali lagi mendapatkan kesempatan, Karena ia merasa yakin sekarang kakaknya memberikan kepercayaan penuh kepadanya itu. Mengenai semua hal. Apalagi Anggita dalam menjalankan perusahaan itu. Perusahaan milik Baskoro bukanlah perusahaan yang kecil."Perusahaan Pak Rudi." Andra telah siap dan dokumen ia sudah mempersiapkan semuanya setelah tadi sedikit bercerita mengenai Caraka yang dirinya ketahui. Dirinya melihat jika respon adiknya itu biasa-biasa saja, ia kira adiknya akan bersikap barbar setelah mengetahui hal itu tanda panah tetapi dugaannya salah besar justru anggota terlihat biasa saja setelah mengetahuinya. Dia hanya berharap jika Anggita benar-benar kuat untuk menghadapi mereka semua. Ia hanya memperingatkan adiknya saja, takut jika sampai Bu Rasti serta yang lainnya berbuat macam-macam kepada sang adik itu.Keduanya langsung menuju mobil untuk pergi ke tempat tujuan. Dalam perjalanan, kedua nya sibuk
"Ibunya Caraka menjebak Sinta. Dengan menyuruh pria mendekatinya. Dengan berbagai iming-iming uang dan barang berharga. Dulu caraka sama kaya kak Bas. Tidak punya waktu untuk anak dan istri."Andre akhirnya mau tidak mau menceritakan hal itu kepada adiknya, ia kira Anggita sudah mengetahui hal tersebut, tetapi ternyata justru adiknya itu tidak mengetahuinya ia benar-benar merasa begitu sangat serba salah takut jika dirinya menceritakan hal itu justru akan berdampak kepada hubungan adiknya dengan suaminya itu. Namun, putrinya juga tidak mungkin hanya diam saja, bisa-bisa Anggita terus menerornya dengan pertanyaan yang sama karena dirinya sangat mengetahui bagaimana tabiat dari sang adik itu."Lalu?" Anggita benar-benar begitu sangat penasaran dengan cerita selanjutnya ia baru pertama kali mendengar perihal Caraka dan juga mantan istrinya yang ternyata perpisahan mereka itu ada campur tangan dari ibu mertuanya."Sinta terperangkap." Andre menghela nafas panjang Karena dirinya sangat men
"Ada apa, Ma?" tanya Adam.Adam benar-benar merasa begitu sangat heran dengan tingkah ibunya yang dia menatap ke arah kantor. Ia mengikuti tetapan dari wanita itu, tetapi dirinya tidak mengetahui apa yang sedang dilihat oleh ibunya tersebut."Itu, istrinya Caraka ngapain ke sini?" tanya Bu Rasti. Dirinya tidak habis pikir untuk apa Anggita datang ke perusahaan milik Baskoro itu, apakah karena wanita itu ingin menemui suaminya begitu sangat lebay sekali sampai-sampai wanita itu bisa-bisanya datang ke perusahaan Baskoro perusahaan besar bukan perusahaan abal-abal."Yang mana?" Adam mencoba mencari-cari wanita yang dimaksudkan sang ibu. Karena banyak sekali orang yang berlalu lalang, ibunya menunjukkan, tetapi ia yang benar-benar tidak mengetahui.Namun, tak ketemu juga. Adam tak ambil pusing. "Mungkin saja dia sedang mengantarkan berkas Caraka yang tertinggal," ungkap Adam.Bisa saja Caraka meminta istrinya mengantarkan berkas yang tertinggal di rumah, itu sangat masuk akal sekali."Pa
Adam dengan semangat ingin bertemu dengan Baskoro, setelah ia berbincang dengan ibunya. Bu Rasti masih menunggu sang anak dan masuk ke perusahaan Baskoro bersama.Bu Resti juga benar-benar berharap jika Baskoro bisa membantu anaknya untuk menjadi investor, karena Adam harus memiliki banyak sekali investor agar perusahaannya tidak bangkrut. Karena kegagalan strategi, anaknya itu harus mengalami hal ini, ia juga benar-benar merasa begitu kasihan, tetapi sayangnya tidak bisa membantu banyak juga.Namun, langkah mereka terhenti saat melihat Caraka bersama dengan Andre. Mereka berdua sepertinya Tengah asyik berbincang bahkan cara kapun terlihat menepuk bahu Andre terlihat jika mereka berdua sangat akrab benar-benar membuat Adam langsung saja menghentikan langkahnya ia menatap ke arah sang Ibu begitu juga dengan Bu Rasti yang hanya terdiam melihat hal tersebut."Kak Caraka juga kerja sama dengan Baskoro?" tanya Adam.Melihat keakraban mereka berdua benar-benar membuat Adam merasa begitu san
"Nyonya jangan diam saja dong, bibi gemes deh liat perlakuan mereka." Asisten rumah tangga mereka begitu kesal juga. Perlakukan ibu mertua Anggita sangat tidak baik, apalagi mereka bertiga selalu bertindak semena-mena di rumah ini. Mereka hanya bermalas-malasan dan menghabiskan makanan saja tidak ada kerjaan lain selain itu juga mereka selalu menyindir anggota secara terang-terangan membuat asisten rumah tangga itu merasa sedikit kesal apalagi Anggita kepada dirinya sudah sangat baik menurutnya Anggita tidak pernah mencari masalah. Bahkan sebagai seorang majikan pun ia begitu sangat menghargai dirinya tetapi mengapa orang-orang itu benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kesal. Anggita hanya tersenyum menanggapinya. Dirinya hanya ingin melihat sejauh apa mereka akan memperlakukannya, lagi pula ia hanya sedikit kesal saja mungkin jika dahulu ia sakit hati diperlakukan seperti itu, tetapi sekarang ia memang benar-benar ingin melihat sampai di mana Ibu mertuanya itu memperlakukanny
"Sebenarnya kamu menggunakan pelet apa sih sampai-sampai Caraka terpesona?"Anggita memilih melanjutkan memasak dan membuat bekal untuk Sasy. Lalu, mengabaikan ibu mertuanya yang masih bergeming di belakangnya. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat kesal sejak tadi dirinya berbicara bahkan terus-terusan menyindir Anggita dan dokumen tetapi wanita itu sama sekali tidak menanggapinya.Padahal ia sudah sangat yakin jika semua kata-kata yang dirinya ucapkan itu begitu sangat menyakitkan hati Anggita. Namun, mengapa Anggita terlihat biasa-biasa saja dan tidak terusik dengan perkataannya itu. Padahal dahulu Sinta jika dirinya berkata hal yang menyakitkan pasti jauh lebih dulu marah, mengapa Anggita begitu sangat sulit untuk dibuat marah.Bu Rasti pun sudah mencari tahu mengenai Anggita, tetapi ia benar-benar belum mengetahui apapun. Dirinya merasa begitu sangat kesal karena begitu sangat sulit mengetahui jati diri Anggita padahal ia sudah ingin mempermalukan wanita itu."Kamu ya yang m
Rumah Baskoro kembali sepi setelah ketiga adiknya pulang. Fanya yang baru saja keluar dari kamar mandi duduk di meja rias. Namun, ia dikejutkan dengan pelukan sang suami. Baskoro menyenderkan kepala dipundak sang istri. "Sayang, kamu semakin cantik. Apalagi dengan lingerie merah ini." Baskoro menciumi leher jenjang Fanya. Fanya mulai merasa ada yang diinginkan sang suami. Dia pikir setelah pulang, Baskoro akan kembali cuek. namun, ternyata dia salah. Tangan kekar sang suami mulai menjalar ke punggungnya. Ciuman lembut di sematkan di pipi sang istri. "Aku mau lagi, sayang."Tanpa mendengar jawaban Fanya, Baskoro pun menggendong tubuhnya dan menjatuhkan di ranjang, lalu menindihnya dengan agresif. "Ahh ..." Fanya mulai merasa gairahnya kembal memuncak setelah Baskoro mencium lembut bibirnya dan memainkan sesuatu yang membuatnya semakin bergairah. "Bas, i love you." "I love you." Baskoro memulai menuntaskan hasratnya. Bersatu dalam ikatan penuh cinta dan gairah yang membara. Fa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.