Share

Bab 2 Preman

Bab 2 Preman

 

"Kurang ajar, jangan sebut namaku Bintang Lazuardi Atmaja jika aku tidak bisa menghancurkanmu! Sampai ke ujung dunia pun aku pasti menemukanmu."

Pernikahan ini memang bukan keinginannya, tetapi atas inisiatif kedua orang tuanya yang ingin membalas budi kebaikan mertuanya yang kini sedang dalam kondisi ekonomi terpuruk.

Bukan ini yang diharapkan Ardi sapaan akrabnya, istrinya telah menginjak-injak harga dirinya. Hati kian memanas, tak ada ampun bagi orang yang sudah mempermalukannya dengan meninggalkannya sendiri di malam pertama.

"Aku pasti bisa menemukanmu dan membuatmu berlutut di hadapanku." Seringai licik tercetak di wajah Ardi yang telah merangkai siasat untuk membalas perbuatan wanita berstatus istri belum ada 24 jam itu.

Bintang Lazuardi, lulusan arsitek dari universitas luar negeri. Nama yang diberikan kedua orang tuanya sangat indah, tetapi tidak dengan perangainya. Sejak kuliah di luar negeri, Ardi menjadi anak liar dan susah diatur orang tuanya. Ayah ibunya menikahkannya dengan Anggita dengan harapan perangainya bisa berubah menjadi lebih baik. Tak disangka justru Anggita menorehkan luka yang semakin dalam pada Ardi.

Gita sudah berhasil keluar dari rumahnya bertemu teman SMAnya di gardu kampung. 

"Ta, kamu sudah berani mengambil resiko. Gimana kalau suamimu tidak terima?"

Deg, 

Gita tidak berpikir sampai sejauh itu. Suaminya sudah punya keluarga pastinya tidak akan mengejarnya. Untuk apa mengejar anak ingusan yang hanya punya ijazah SMA.

"Aku mau ke Yogya. Kamu tahu Ela punya saudara di sana. Tolong rahasiakan semua ini! Aku mau kuliah, semua berkas sudah aku bawa. Kalau kamu ke Yogya tolong kabari aku dan bantu mendaftar ya!"

"Ya, Ta. Apapun yang kamu perlukan pasti aku bantu. Hati-hati di jalan, jaga dirimu baik-baik!"

Perjalanan Karanganyar ke Yogya Gita tempuh dengan naik bis. Transportasi ini paling aman dari jejak yang mungkin bisa dilacak suaminya. 

"Ah, suami, bahkan aku tidak tahu wajah suamiku. Namanya pun hanya nama belakang yang aku tahu. Aku tidak salah bukan, demi menghindari status istri kedua lebih baik aku kabur mengejar mimpiku."

Gita memantapkan niatnya dan bertekad meraih impiannya memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

Berbekal uang tabungan seadanya dan baju-baju secukupnya, Gita sudah berada di dalam bis jurusan Solo-Yogya.

Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai di terminal Giwangan.

Dia segera menghubungi Ela sahabatnya yang sedang tinggal di rumah tantenya di Yogya.

"El, aku hampir sampai terminal. Bisa jemput aku di gerbang masuk terminal! Nomer ini segera aku nonaktifkan, kawatir terlacak. Aku nanti hubungi kamu pakai nomer baru."

"Ya, Ta. Tunggu di sana! Jangan kemana-mana!"

Gadis bercelana kulot dengan kaos motif floral dan berhijap instan tengah berdiri di gerbang masuk terminal setelah turun dari bis yang baru saja ditumpanginya. Jaket jeans yang melekat ditubuhnya mampu menghalau dinginnya udara Yogya di malam hari. Suasana tambah mencekam saat dua orang bermuka garang menghampirinya.

"Mau kemana, Neng?"

Gita bergidik ngeri, jam sudah menunjukkan angka 10 kurang lima belas menit, tetapi Ela belum juga sampai.

Dua laki-laki berwajah preman mendekat, membuatnya beringsut mundur. Tangan salah satunya meraih pundak Gita membuat gadis itu gemetaran.

Tanpa pikir panjang, berlari adalah satu-satunya jalan keluar.

"Hei, mau kemana? Ayo kejar dia! Jangan sampai lolos! Kita akan bersenang-senang dengannya," ucap salah satu laki-laki berambut gondrong. Gita semakin mempercepat langkahnya, bahkan sekuat tenaga berlari tanpa tujuan. Pikirnya yang penting menjauh dari dua orang bermaksud menggodanya.

"Dimana gadis itu? Pasti nggak jauh dari sini."

 

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Silver Girl
duh, deg degan aku
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
kena karma nih gita
goodnovel comment avatar
Herlina Teddy
karyanya bagus semua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status