Share

Menantu Kesayangan

“Apa?” desis Pramoedya seraya bangkit dari duduknya. Dia tak pernah menyangka, bahwa Widura adalah sosok yang licik. “Coba jelaskan lebih detail lagi,” pintanya pada Marinka, dengan nada bicara tak selembut seperti terhadap Laila.

Marinka menatap Pramoedya dan Laila secara bergantian, sebelum terkunci sepenuhnya pada sang mantan kekasih. “Tua bangka itu mengancam aku dan papa. Widura mengatakan, bahwa dia bisa membunuh mama sewaktu-waktu bila kami tidak menuruti permintaannya. Itulah kenapa, papa sampai berbuat nekat,” papar Marinka.

“Oh, ya?” Pramoedya memicingkan mata. Kali ini, ekspresinya tidak terlalu berlebihan. Pramoedya justru terlihat jauh lebih tenang. 

“Aku tidak bisa memercayai omong kosong ini." Laila menggeleng kencang.

“Kalau tidak percaya, kamu bisa menyelidikinya sendiri,” tantang Marinka. “Dengar, Laila. Aku sudah memberikan informasi penting yang bisa menyelama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status