Home / Romansa / Istri yang Tak Dihargai / Bab 29 Siasat busuk Athar

Share

Bab 29 Siasat busuk Athar

Author: Wii
last update Last Updated: 2025-05-08 20:00:29

Di bengkel tua yang tersembunyi di belakang terminal kota, suara logam berdenting dan mesin tua meraung pelan. Bau oli dan bensin menyengat, bercampur dengan debu dan asap knalpot. Bengkel itu bukan tempat biasa untuk pertemuan, tapi justru itu yang membuatnya aman untuk pembicaraan kotor—tempat di mana tak ada yang peduli dan tak ada yang bertanya.

Reza duduk di kursi kayu reyot sambil menghisap rokok, jaket kulitnya sudah penuh noda hitam oli. Ia tengah mengawasi seorang mekanik menyervis motor ketika suara motor tua berhenti mendadak di depan bengkel. Reza menoleh pelan.

Athar turun dari motor, jaketnya kusut, wajahnya tegang dan keringat mengalir dari pelipis. Ia menatap Reza tanpa ekspresi, lalu berjalan mendekat tanpa sepatah kata.

Reza berdiri menyambut, namun sorot matanya menyelidik. "Lo masih hidup ternyata."

Athar mendengus. "Dan lo masih kayak dulu. Bau oli dan debu."

Reza terkekeh, lalu duduk kembali. "Lo datang mau ngapain?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 50 Tapi, apa aku sanggup?

    POV: ZIVAAku duduk meringkuk di atas ranjang. Malam ini, aku terpaksa menginap di rumah Om Eric dan Tante Leona. Semua ini terjadi setelah aku dan Nathan membuka isi paket dari Gina. Boneka berdarah, pisau, boneka voodoo, bahkan fotoku yang dicoret menggunakan darah.Jujur, aku takut. Gina tidak main-main. Obsesinya terhadap Nathan membuatnya bertingkah seperti psikopat mengerikan. Dan sikap Gina itu cocok dengan hasil tes kejiwaannya dulu.“Gina pernah depresi karena ditolak sama Ryan. Berulang kali dia datang ke psikiater untuk cek kesehatan mental.”Begitulah kata teman lama Nathan yang pernah menjadi saksi kisah cinta segitiga itu—Julian Baskara. Julian juga memberikan bukti yang konkrit untuk memperkuat ucapannya.Dan setelah bertemu dengan Julian, Nathan menghubungi Ryan—di depanku. Dia meloudspeaker panggilan itu hingga aku mendengar dengan jelas percakapan mereka.“Ryan, gue mau tahu soal Gina,” ucap Nathan.‘Kalau lo nelpon cuma mau bahas dia, gue matiin sekarang telponnya.

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 49 Paket

    POV: ZIVASuara hujan masih terdengar samar di luar jendela kamar apartemen Nathan. Aku duduk di tepi ranjang, memandangi koper kecil berisi beberapa baju dan berkas kerja yang sengaja kubawa. Rasanya aneh. Rasanya canggung. Tapi yang paling mendominasi sekarang adalah rasa takut.Nathan baru saja keluar kamar, menelpon seseorang dengan suara berbisik. Aku tahu dia sedang menghubungi orang kepercayaannya—bahkan mungkin juga pengacaranya—untuk berjaga-jaga. Aku hanya bisa menebak dari potongan kalimat yang terdengar samar lewat pintu setengah terbuka.Aku menarik selimut, memeluk lutut. Di sudut ruangan, ponselku tergeletak di atas meja. Mati. Nathan mematikan ponselku. Katanya, lebih baik begitu daripada si pengirim teror itu terus memancing kepanikan.Aku menutup mata sejenak. Semua ini terasa berlebihan, tapi aku sadar ini perlu. Gina bukan cuma perempuan licik—dia sudah berubah menjadi bayangan menakutkan yang mengintai kami di mana-mana.Pintu kamar berderit pelan. Nathan masuk, m

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 48 Cemas

    POV: ZIVATubuhku gemetar. Aku memandangi layar ponsel yang masih menampilkan pesan terakhir dari nomor anonim itu: ‘Lo bakal mati!’Tanganku meremas sisi meja kerja. Mataku beralih ke pintu ruangan yang tertutup rapat, seolah berharap Nathan akan segera menendang pintu dan memelukku, membawaku pergi dari semua ini.Aku mencoba bernapas. Pelan. Tapi rasanya dada ini begitu sesak. Tak ada satupun suara di ruanganku, kecuali detak jantungku yang berdentum semakin keras.Aku tahu, ini pasti ulah Gina. Atau orang suruhannya. Siapa lagi yang punya motif sebesar ini kalau bukan dia? Kenapa perempuan itu begitu terobsesi pada Nathan? Kenapa harus aku yang jadi korbannya?Suara pintu diketuk pelan, membuatku sedikit tersentak. “Masuk,” sahutku dengan suara bergetar.Dan benar saja. Nathan muncul dengan wajah tegang. Dia langsung berjalan cepat ke arahku. Tanpa basa-basi, tangannya meraih bahuku, menunduk untuk memastikan aku baik-baik saja.“Kamu nggak apa-apa, kan?” tanyanya parau.Aku mengg

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 47 Pesan Anonim

    POV: ZIVA“Kenapa nggak cerita?” Aku bertanya penuh dengan rasa penasaran.Selesai dengan drama kehadiran Gina, Nathan membawaku pergi—meninggalkan acara begitu saja. Dan dia membawaku ke taman kota. Untungnya Alma ada di sana dan dia yang menghandle semuanya. Alma juga mengirimkan pesan singkat bahwa Gina sudah pergi dari acara itu.Namun, masalah belum benar-benar selesai. Aku marah. Kali ini pada Nathan. Pria itu pandai sekali menutup masa lalunya. Bahkan aku sampai tidak pernah berpikir tentang mantan kekasihnya sebelum aku.Dan malam ini, aku menuntut jawaban darinya.“Kita janji untuk saling terbuka, tapi kamu malah nyembunyiin hal besar ini dari aku. Sementara aku… terbuka soal masa lalu aku sama Athar,” ucapku penuh penekanan. “Apa menurutmu ini adil buatku?”“Maaf.”“Untuk apa minta maaf?” tanyaku dengan nada sinis.Tangan hangatnya menggenggam erat tanganku—sangat erat—seolah menyalurkan rasa maaf itu padaku. Aku tahu, dia pasti memiliki alasan kenapa tidak menceritakan tent

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 46 Masa-Masa Indah?

    POV: ZIVAHari ini adalah hari terpenting dalam hidupku. Aku akan bertunangan dengan Nathan—pria yang tak pernah kuharapkan untuk datang dalam kehidupanku. Pria yang tak pernah bertemu denganku sebelumnya, tapi selalu mengerti bagaimana kondisiku. Selalu mempunyai cara bagaimana membuatku tersenyum bahagia.Dan ini adalah hari ke-tujuh setelah Athar ditahan. Sesekali, aku masih merasa takut—takut dia hadir kembali disaat aku sudah memulai hidup bahagia bersama Nathan. Namun, rasa takut itu selalu disingkirkan oleh rasa bahagia yang diciptakan Nathan.Hingga akhirnya, aku mampu untuk berdiri kembali—di depan cermin sambil memutar tubuhku yang terbalut dress berwarna pastel—senada dengan hijabku.“Kamu cantik banget.” Ucapan itu datang dari seseorang yang tadinya sangat membenciku—Alma.“Kamu juga cantik,” balasku sambil tersenyum menatap pantulan dirinya di cerminku. “Kapan kamu nyusul?”“Ntar aja deh

  • Istri yang Tak Dihargai   Bab 45 Masalah Utama Selesai

    Seminggu setelah acara tahunan itu, Athar mendadak hilang. Tak tahu dimana keberadaannya sekarang. Ia kabur disaat semua tamu menghujatnya tanpa henti. Bahkan ia tega mendorong Rahma hingga kepalanya membentur lantai podium.Ziva segera membawa Rahma ke rumah sakit karena mengalami pendarahan hebat. Sementara Nathan berusaha mengejar Athar, namun tak berhasil.Kini, Nathan menemani Ziva menjaga Rahma di rumah sakit. Rahma masih dalam kondisi kritis—sudah seminggu tak sadarkan diri.“Aku takut, Nat,” ucap Ziva pelan.Nathan menggenggam tangan Ziva—lembut. “Takut kenapa, Zi?”“Aku takut, Athar bakal ngelakuin hal lain lagi. Aku tahu gimana sifat dia. Dia nggak bakal nyerah sampai semua keinginannya tercapai.”“Kamu tenang aja ya. Masalah itu biar Alma yang urus. Dia lagi cari tuh orang,” ujar Nathan—berusaha menenangkan.Ziva menatap mata Nathan—sayu dan penuh ketakutan. “Semoga Alma bisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status