Share

Bab 14 Berdebat

"Rum, bangunlah Rum!" Samar kudengar seseorang memanggil namaku dan menepuk bahuku beberapa kali. Aroma minyak kayu putih menyengat ke hidung. Sepertinya seseorang telah mengoleskan begitu banyak ke area hidungku, sampai bibir atasku terasa panas.

Ruangan ini sangat asing bagiku. Kucoba untuk memutar kembali ingatan kenapa aku berada di sini, aku melihat Mas Akmal sedang berpelukan mesra dengan wanita berambut pirang di acara peresmian showroomnya. Tapi, kenapa aku malah terbaring di sini? Apa aku bermimpi?

"Arum, kamu udah sadar?" ucap suara yang sangat kukenal, ia adalah Mas Akmal, suamiku.

Kukedipkan mata beberapa kali untuk menajamkan pandangan. Memperjelas kembali kejadian dalam mimpi yang terasa nyata.

"Mas, kita di mana?" tanyaku seraya memegangi kepala yang terasa berdenyut.

"Uhm, kamu kok bisa ke sini sih, Rum?"

Bukannya menjawab. Ia malah balik bertanya.

Aku kini berada di sebuah ruangan yang mirip kantor. Ada sepasang kursi dan meja yang di atasnya terdapat sebuah laptop.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status