Share

Bab 37 Ketahuan

Ingin rasanya ia akhiri hidupnya saat itu juga, agar segala penderitaan yang ia tanggung hilang bersamaan jasadnya yang terkubur berkalang tanah.

"Sudah, Bu jangan menangis terus. Aku capek dengar Ibu nangis," ucap Rima sambil menutupi kedua telinganya dengan telapak tangan. Baginya suara tangisan Bu Rahma seperti suara katak yang sedang berpesta ketika musim hujan. Sangat mengganggu.

"Gimana Ibu gak menangis, Rima? Jika adikmu belum pulang juga sampai hari ini!" balas Bu Rahma. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak air yang keluar dari matanya yang mulai rabun. Sebab sampai hari ini, Akmal sama sekali tak kelihatan batang hidungnya. Rima pun sudah mencari sebisanya, namun tak ada yang mengetahui keberadaan Akmal.

"Lupain dulu tentang Akmal, Bu. Masih ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan. Ingat, Bu. Kita sudah dapat surat peringatan dari pihak Bank!" Rima memekik marah.

Wanita yang tubuhnya tampak kurus itu menghempas sebuah amplop putih ke lantai. Dimana ia dan ibunya seda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status