Share

suka cita

"Ke mana, Mas?"

Sepagi ini Mimi sudah mendekati suaminya memakai baju rapi dengan seragam baru yang diberikan oleh Mita. Seminggu yang lalu, mereka bertemu kembali dan mengajak kerjasama untuk menggarap sebuah proyek besar yang saat itu pernah dibicarakan. Ardan menerima kerjasama itu karena ia sudah bosan dengan situasi dan kondisi rumah yang tidak pernah berubah.

"Nggak liat aku mau kerja?"

"Kerja di mana pakaiannya seperti itu? Kayak di proyek Pertamina," ucap Mimi.

"Kamu itu kurang update, Mi. Nggak semua baju kayak gini itu dipakai di Pertamina. Mas berangkat dulu."

"Loh, sayur Mimi belum masak loh. Sarapan dulu," cegah Mimi.

"Nanti sarapan di sana saja. Sarapan di rumah kagak napsu, udah kenyang duluan lihat mukamu."

Mimi hanya bisa pasrah, menerima uluran tangan Ardan untuk berpamitan pergi bekerja. Mimi sangat senang karena suaminya sudah mendapatkan pekerjaan. Sehingga ia bisa mendapatkan pemasukan uang untuk kedepannya nanti. Mengandalkan berdagang yang untungnya tidak se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status