Share

Istriku Ternyata Wanita Tangguh
Istriku Ternyata Wanita Tangguh
Penulis: RishaAmalia

1. Terpaksa Menikah

“Hanya satu tahun kita menikah, tidak lebih!” Bisikan maut Luki membuat Beby terperangah.

Baru juga mereka masuk ke dalam rumah dan akan melepas semua properti pernikahan yang melekat di tubuh, namun si pengantin pria sudah mengultimatum dirinya dengan kata-kata yang super pedas.

Meskipun acara pernikahan mereka berlangsung dengan sangat lancar, namun Luki Ferdinand, duda tampan kaya raya berusia 30 tahun tersebut memperlihatkan wajah dinginnya dan membisikkan kata-kata yang tidak pernah Beby bayangkan sebelumnya.

Sebuah kalimat yang membuatnya nelangsa sebagai seorang istri yang tidak diinginkan.

Kedua tangan Beby langsung berhenti bergerak saat melepas hiasan dan penjepit sanggul di kepalanya. Dia tercenung mencerna kalimat yang baru saja diucapkan pria yang kini sudah sah menjadi suaminya

“Apa dia memang segitunya ya nggak mau nikah sama aku? Mana wajahnya udah kayak kulkas lima pintu lagi!” batin Beby melihat suaminya yang tak ada ekspresi ramah sedikitpun di wajahnya. Kemudian meneruskan lagi aktifitasnya.

Keduanya menikah karena perjodohan. Ibunda Luki, Kina, sengaja menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya karena menurutnya sudah terlalu lama menduda dengan umur yang terus bertambah. Kina ingin putranya tersebut move on dari pernikahan sebelumnya yang berakhir dengan kehancuran dan sebagai seorang ibu, Kina tidak ingin melihat anaknya terus menerus terpuruk dengan masa lalunya.

Dia ingin melihat Luki menjalani kehidupan normal, memiliki istri dan anak, memiliki keluarga yang bahagia. Selain itu, Kina juga sudah mendambakan hadirnya seorang cucu yang selama ini sangat dinantikannya. Hanya pada seorang Luki dia berharap saat ini karena adiknya sepertinya masih jauh diharapkannya. Putra keduanya masih kuliah dan sibuk mengejar cita-citanya.

Ibunda Beby menyetujui perjodohan yang awalnya merupakan ide Kina karena selain mereka sudah lama bersahabat dan mengenal satu sama lain, dia juga sedang membutuhkan dana yang cukup besar untuk biaya pengobatan suaminya sedangkan Kina berjanji akan menanggung seluruh pengobatan ayahnya beby jika mereka mau menjodohkan anak-anak mereka.

Beberapa jam yang lalu Setelah acara resepsi pernikahan secara besar-besaran di salah satu Ballroom hotel ternama di ibukota selesai, pengantin akhirnya kembali ke kediaman Luki. Sebuah rumah mewah yang selama empat tahun terakhir ditempatinya sendirian. Hanya ada satu asisten rumah tangga yang diperbolehkan menginap, lainnya datang saat bekerja di siang hari saja.

Beby sampai terseok saat mengikuti langkah lebar suaminya. Pria itu langsung meninggalkannya begitu mereka keluar dari mobil sedan yang dikendarai oleh Santo, sopir pribadi Luki.

“Mas Luki, tunggu,” ujar Beby sambil mengejar langkah suaminya saat mereka berdua telah masuk ke dalam rumah mewah besar dengan interior khas Eropa Timur, dengan nuansa cat putih mendominasi seluruh ruangan.

Luki mengacuhkan ucapan istrinya. Dia terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun hingga mereka masuk ke dalam rumah.

“Selamat datang Den Luki, Nyonya muda.” Seorang wanita paruh baya yang selama menjadi satu-satunya asisten rumah tangga kepercayaan sang empunya rumah menyambut kedatangan mereka berdua.

Luki juga tak menggubris sambutan dari pembantunya sama sekali dan baru menghentikan langkahnya saat sudah berada di depan kamar pribadinya.

“Kamu pakai kamar itu, aku tetap di kamarku sendiri,” kata Luki tanpa mau memandang istrinya. Dia menunjuk kamar tepat di sebelah kamarnya.

“Tapi Mas …”

Baru saja Beby membuka mulutnya, Luki sudah berlalu masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya rapat.

“Hufftthhh ….” Beby memelorotkan bahunya sambil mendesahkan nafas. Pasrah dengan keadaan dirinya yang menyedihkan. Di malam pertama setelah pernikahannya, suaminya mengabaikannya. Bahkan sama sekali tidak mau memandangnya. Dirinya bagai kuman yang perlu dihindari dan kalau bisa dibasmi atau disingkirkan secepatnya.

Pria itu juga menganggap kalau dirinya seperti sebuah benalu saja di kehidupannya. Padahal sebelum menikah dengan pria itu Beby membayangkan akan menjalani pernikahan yang indah. Ya minimal suaminya bisa bersikap baik dan menghargai dirinya sebagai seorang istri.

Meskipun rasa cinta belum hadir di hati mereka berdua namun Beby sempat berharap jika mereka akan sama-sama mengusahakan rasa itu, tapi kenyataannya suaminya malah bersikap menjengkelkan dan membuatnya terus terusan makan hati. 

Di dalam kamarnya, Luki langsung melepas dasinya dan melemparkannya secara asal. Dia melucuti pakaiannya dan hanya menyisakan celananya saja, membuat otot-otot di tubuhnya yang liat dan menonjol terekspose dengan jelas.

Masih dengan moodnya yang kurang bagus karena dipaksa menikah dengan wanita yang tidak disukainya dan mau tidak mau harus menjalani pernikahan yang sangat tidak diinginkannya ini, Luki menyalurkan kekesalannya dengan sebatang rokok. Dia berdiri di balkok kamarnya sambil memandang langit yang malam ini terlihat sangat cerah dengan taburan bintang dan bulan sabit yang cantik. Hembusan asap rokok yang dihisapnya terbang menghilang ditelan angin yang berhembus cukup semilir malam ini. Pikirannya melayang ke waktu enam tahun yang lalu saat dirinya habis menikahi gadis pujaannya yang berakhir dengan menorehkan luka paling menyakitkan.

Luki segera mematikan puntung rokoknya dengan kasar dan mengerang kesal. Dia paling benci jika kenangan-kenangan manis tapi menyakitkan itu hadir ke dalam pikirannya.

Dia segera berjalan ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya dan menyegarkan pikirannya yang kusut.

Di kamar lain, Malam ini Beby tidak bisa memejamkan matanya. Setelah selesai mengurai sanggul di rambutnya dan membersihkan riasan di wajahnya serta membersihkan tubuhnya, dia mencari baju ganti di dalam koper kecilnya karena setelah selesai melangsungkan pernikahan, dia hanya membawa satu koper kecil yang berisi beberapa lembar pakaian.

Sehari sebelum pernikahan berlangsung, Kina mengatakan pada Beby jika gadis itu tidak perlu membawa banyak baju karena Kina sudah menyiapkan baju dan semua keperluan Beby selama dia tinggal di rumah Luki, jadi dia tidak ambil pusing masalah pakaian dan hanya membawa yang menurutnya perlu-perlu saja.

“Lho kok baju-bajuku nggak ada? Baju apa ini?” Kedua mata Beby membelalak dengan mulut mengangan melihat isi kopernya berganti dengan pakaian lucknut model super seksi semua. Dia mengeluarkan satu per satu pakaian tersebut dengan ekspresi jijik kemudian membanting kain terakhir yang tersisa dari dalam kopernya.

“Ya ampun, siapa sih ini yang tega mengganti isinya? Terus aku harus pakai apa? Mana sudah malam, Mas Luki juga nggak mau diajak ngomong lagi! Hufth! Masak iya aku pakai bathrobe semalaman?” Beby terus menggerutu dengan perasaan kesal bercampur sedih.

Beby memikirkan gimana caranya dia mendapatkan pakaian yang nyaman untuk istirahat malam ini. Dia

Beby kembali mencoba menemui Luki. Dia mengetuk kamar pria yang kini sudah sah menjadi suaminya tersebut namun hingga tiga kali ketukan tidak ada respon sama sekali.

Beby tak lagi mengetuk pintu kamar suaminya lagi namun dia malah berganti posisi dengan menyandarkan punggungnya di pintu sambil menengadahkan kepalanya.

Rasa lelah dan kesal serta marah dan kecewa bercampur menjadi satu. Dia masih tidak habis pikir dengan kedua orang tuanya yang setengah memaksakan dirinya untuk menikah dengan seorang duda yang sama sekali tidak dicintai ataupun mencintainya.

Braakkk!

“Aaaakkhhh!”

Tanpa diduga, Luki membuka pintunya dari dalam saat tubuh Beby masih menyandar di pintu kamarnya. Sontak saja tubuh langsing tersebut terjengkang ke belakang.

Graappp!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status