Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
“Hanya satu tahun kita menikah, tidak lebih!” Bisikan maut Luki membuat Beby terperangah.Baru juga mereka masuk ke dalam rumah dan akan melepas semua properti pernikahan yang melekat di tubuh, namun si pengantin pria sudah mengultimatum dirinya dengan kata-kata yang super pedas.Meskipun acara pernikahan mereka berlangsung dengan sangat lancar, namun Luki Ferdinand, duda tampan kaya raya berusia 30 tahun tersebut memperlihatkan wajah dinginnya dan membisikkan kata-kata yang tidak pernah Beby bayangkan sebelumnya.Sebuah kalimat yang membuatnya nelangsa sebagai seorang istri yang tidak diinginkan.Kedua tangan Beby langsung berhenti bergerak saat melepas hiasan dan penjepit sanggul di kepalanya. Dia tercenung mencerna kalimat yang baru saja diucapkan pria yang kini sudah sah menjadi suaminya“Apa dia memang segitunya ya nggak mau nikah sama aku? Mana wajahnya udah kayak kulkas lima pintu lagi!” batin Beby melihat suaminya yang tak ada ekspresi ramah sedikitpun di wajahnya. Kemudian me
Secara reflek, kedua tangan Luki menangkap tubuh istrinya hingga pandangan mereka bertemu selama beberapa detik sampai Luki yang tersadar dan memutuskan pandangan mereka.Dia mendorong tubuh Beby namun sialnya pandangannya sempat menangkap bagian depan bathrobe yang dikenakan Beby yang secara tak sengaja malah sedikit terbuka hingga menampakkan sedikit gundukan mulus nan kenyal dadanya.Luki mengumpat habis-habisan. Hasratnya yang selama lima tahun terpendam mencuat seketika tanpa bisa dikontrol. Apalagi sisi lain dalam dirinya mengingatkan dan membisikkan jika wanita manis dan seksi di hadapannya ini halal untuk disentuhnya.Tanpa disadari, kedua detak jantung mereka berdua sama-sama berdisko tanpa bisa dicegah.Beby juga terpesona dengan tubuh suaminya dengan pahatan sangat sempurna di matanya. Ditambah droplet-droplet kecil yang jatuh dari rambutnya yang terlihat masih agak basah, membuat suaminya itu semakin terlihat seksi.“Ngapain kesini?” Luki kembali berubah ke setelan awal,
“Aku ingin kita membuat perjanjian.” Luki mengatakan dengan suara tegas. Auranya sebagai seorang pemimpin sangat jelas sekali terlihat.“Heh perjanjian apa?” Beby tampak memutar bola matanya, malas mendengar kata perjanjian yang sudah bisa ditebak kemana arah tujuannya. Dia mengira pasti suaminya ini akan membuat kontrak pernikahan yang berujung dengan perceraian dalam jangka waktu yang telah ditentukannya.Dia baru bisa bernafas lega karena setelah mengatakan apa yang diinginkannya, Luki menjauhkan tubuhnya dan duduk di kursi kebesarannya.“Apa kamu mau membuat perjanjian pernikahan seperti di dalam novel-novel roomantis itu?”Luki merasa dilangkahi karena ternyata pikiran dan niatnya mudah ditebak oleh istrinya. Kekesalannya bertambah. Dia berdiri dari kursinya sambil menyahut map kuning yang sudah ada di atas mejanya. Dia berjalan ke arah Beby dan melemparkan map itu di hadapannya.Beby mengerutkan keningnya dan menatap sekilas ke arah Luki sebelum mengambil map itu dan membukanya,
Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand. Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.Dan benar saja, Kina sedikit terkejut
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng