Share

Ribut

ISTRIKU TUA

Bab 10 : Ribut

Sejak pertengkaran malam itu, aku sudah menghapus pertemanan dengan Gisela di facebook di depan Fani dan berjanji untuk tidak menduakannya lagi. Hem, itu hanya janji. Masalah bisa terpenuhi atau tidaknya aku tidak tahu juga. Yang terpenting sekarang, Fani bisa percaya dan luluh lagi hatinya padaku.

"Sayang, ayo sarapan dulu! Mas sudah bikin nasi goreng untukmu," sambutku pada Fani ketika keluar dari kamar.

Fani sudah bersiap mau berangkat kerja. Pagi ini dia masih mengenakan kacamata kala berangkat kerja, karena lebam di mata bekas pukulanku waktu itu masih membekas. Padahal sudah seminggu.

Fani terlihat melihat arloji di pergelangan tangannya.

"Baru jam setengah tujuh, Dek. Ayo!" aku menarik tangan Fani dan menuntunnya duduk di depan meja makan.

"Ayo, sayang ... dicicipi dong masakan Mas!"

"Iya, Mas. Makasih, ya." Fani senyum sumringah sambil memakan nasi goreng buatanku.

Yes, akhirnya Fani bisa tersenyum lagi dan kembali kepelukanku.

Setelah menghabiskan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status