Share

13. Hampir Hilang Akal

Elrangga tanpa sadar menggelengkan kepala. Dia tidak mungkin terpesona dengan gadis kampung seperti Jena.

Ya, itu tidak mungkin.

Namun, Elrangga akui kalau Jena memang terlihat sangat cantik. Andai saja Jena tidak berasal dari kampung, mungkin dia sudah jatuh hati pada gadis itu.

"Astaga, Rangga sadarlah!" Rangga menampar pipinya sendiri dengan cukup keras agar berhenti memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Jena.

Vincent tersenyum geli melihat apa yang Elrangga lakukan. "Gimana menurut, yey? Jena cantik, kan?"

"Biasa saja."

"Kalau biasa saja kenapa air liurmu menetes?"

Elrangga refleks mengusap sudut bibirnya setelah mendengar pertanyaan Vincent untuk berjaga-jaga apakah air liurnya benar-benar keluar karena melihat penampilan Jena. Namun, telapak tangannya ternyata kering.

Sialan!

Apa Vincent sedang menggodanya?

Tawa Vincent seketika pecah karena Elrangga tidak mau mengaku kalau dirinya terpesona dengan Jena. Selain dingin dan cuek, Elrangga ternyata juga mudah sekali tersinggung.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status