Share

44. Pamit

Setengah jam kemudian mobil yang Abi dan Jena tumpangi berhenti tepat di depan sebuah pemakaman. Abi dan Jena pun segera turun lantas masuk ke dalam pemakaman tersebut. Tidak lupa Abi membawa seikat bunga lily yang dia beli sebelum pergi ke makam orang tua Jena.

Air mata Jena jatuh begitu saja ketika melihat makam kedua orang tuanya. Sepuluh tahun lalu ayah dan ibunya mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan nyawa keduanya melayang.

Jena yang masih kecil hanya bisa menangis meratapi kepergian orang tuanya. Dia merasa sangat sedih dan terpukul atas kematian ayah dan ibunya. Namun, ada satu orang yang merasa bahagia atas kematian orang tua Jena.

Dia, Sanjaya Adiyatama—adik kandung mendiang ayah Jena. Sanjaya sengaja melenyapkan nyawa kedua orang tua Jena demi menguasai harta mereka. Setelah berhasil mendapatkan harta kakak kandungnya, Sanjaya juga ingin melenyapkan Jena agar tidak merebut kembali harta peninggalan orang tuanya ketika dewasa. Namun, Bik Ijah berhasil menyelamatkan Jen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status