Share

aku datang, sayang

Penulis: Pusparani Surya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-23 20:21:42

Bima terus menciumi Louis hingga bocah lucu itu terkekeh geli. Hari yang ditunggunya telah tiba. Dia harus segera berangkat ke bandara demi mengusahakan bertemu dengan Louisa, dan bila memungkinkan membawa istrinya turut pulang serta.

Ada perasaan berat dalam hati Bima untuk meninggalkan Louis, hingga terasa enggan dia melepaskan sang putra yang kini bergelayut dalam gendongan.

"Pergilah, Dirga. Takutnya terkena macet. Louis akan aman bersama Ibu. Kamu jangan khawatirkan itu," kata bu Dina mengusap lengan Bima, dia tahu Bima merasa berat untuk meninggalkan Louis.

Bima tersenyum melirik Bu Dina, lalu kembali menatap lekat wajah sang putra.

"Dirga tau itu, Bu. Hanya berat saja meninggalkan Louis," balas Bima.

"Ibu paham. Kamu juga pergi hanya untuk beberapa hari, untuk menemui mamanya. Setelah itu, kalian tidak akan berjauhan lagi, kalian akan bersama-sama," ucap Bu Dina dengan penuh harap, setelah perpisahan yang tak diinginkan oleh Bima dan Louisa, mereka akan bersama tak l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    aku datang, sayang

    Bima terus menciumi Louis hingga bocah lucu itu terkekeh geli. Hari yang ditunggunya telah tiba. Dia harus segera berangkat ke bandara demi mengusahakan bertemu dengan Louisa, dan bila memungkinkan membawa istrinya turut pulang serta. Ada perasaan berat dalam hati Bima untuk meninggalkan Louis, hingga terasa enggan dia melepaskan sang putra yang kini bergelayut dalam gendongan. "Pergilah, Dirga. Takutnya terkena macet. Louis akan aman bersama Ibu. Kamu jangan khawatirkan itu," kata bu Dina mengusap lengan Bima, dia tahu Bima merasa berat untuk meninggalkan Louis. Bima tersenyum melirik Bu Dina, lalu kembali menatap lekat wajah sang putra. "Dirga tau itu, Bu. Hanya berat saja meninggalkan Louis," balas Bima. "Ibu paham. Kamu juga pergi hanya untuk beberapa hari, untuk menemui mamanya. Setelah itu, kalian tidak akan berjauhan lagi, kalian akan bersama-sama," ucap Bu Dina dengan penuh harap, setelah perpisahan yang tak diinginkan oleh Bima dan Louisa, mereka akan bersama tak l

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    kabar dari Mela

    Sementara Bima dikejutkan oleh kiriman surat yang datang bersama ASI yang dikirim Mela lewat kurir. Pak Tri yang menerima langsung, segera menyerahkan benda tersebut begitu Bima sampai di toko. "Kapan kiriman datang, Pak?" tanya Bima membolak balik surat dari Mela. Wanita yang sudah sangat berjasa untuk Louis itu seakan menjauhkan diri darinya, setelah memutuskan berhenti menjadi ibu susu Louis. Tak pernah menghubunginya lagi sekedar untuk menanyakan tentang keadaan Louis, dan kini tiba-tiba saja Mela mengirimkan surat untuknya. "Mudah-mudahan mbak Mela baik-baik saja." Batin Bima. "Tadi pagi, Mas," jawab Pak Tri yang lantas meninggalkan Bima saat terdengar lonceng di pintu toko terdengar karena dibuka dari luar. "Saya melayani pembeli dulu, Mas," ujar Pak Tri, Bima mengangguk lalu membawa surat dari Mela untuk dibacanya. [Assalamua'aikum, Pak Dirga.] Bima menghela napas panjang saat baru membaca kata pembuka surat dari Mela, ada rasa tak nyaman yang langsung menyu

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    Edward mencari Max

    Pagi itu Edward mencari keberadaan Max. Namun hingga dia akan pergi bekerja, laki-laki yang diharapkan terlihat tak kunjung menampakkan diri. Edward menelpon Max, tapi kali ini panggilannya terhubung meski Max tak jua mengangkatnya. "Ck, dia mulai berulah," decak Edward. "Kenapa, Edd?" Sarah yang memperhatikan mengajukan tanya. "Max. Dia tidak menjawab panggilanku," jawab Edward lalu mulai menyuap sarapannya. "Kamu berangkat jam berapa mengantar papa?" tanya Edward mengalihkan pembicaraan, "apa Louisa sudah ada menghubungi?" lanjut Edward, kini perhatiannya terfokus pada sang istri. "Aku pergi jam sembilan. Kalau Louisa, dia ada menghubungi, dia baik-baik saja," balas Sarah. "Syukurlah. Di mana dia? Kenapa malah membuat khawatir dengan pergi tanpa bilang." "Mungkin ada perlu, aku juga tidak tau dia di mana. Biarkan saja. Sesekali dia butuh menyendiri," ujar Sarah membela Louisa sebelum Edward semakin banyak berbicara. "Terserah! Hanya aku tekankan agar kam

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    menyembunyikan Louisa

    Dengan langkah tergesa, Max segera memasuki apartemen sederhana yang ada di depannya. Entah kenapa dirinya sangat yakin Louisa ada di sana. Beberapa kali Max melihat Louisa dan Bima dulu pergi ke tempat tersebut, setelah dia selidiki ternyata apartemen itu disewa Bima, dan sepasang suami istri tersebut kadang menghabiskan waktu berdua saja di sana. Max menaiki tangga, hingga sampai di lantai tiga di mana pengintaiannya waktu itu berhasil melihat Bima dan Louisa masuk ke salah satu kamarnya. Berdiri ragu, Max mencoba menekan bel. Dia harus menunggu beberapa saat untuk mendapat tanggapan dari dalam sana. Di saat dia hampir menyerah dan mengira Louisa tidak ada di dalam, suara kunci yang dibuka mengurungkan niat Max meninggalkan tempat tersebut. "Max?" Louisa menatap orang kepercayaan Edward dengan kaget. "Nona," balas Max menelisik penampilan Louisa. Mata Louisa terlihat seperti habis menangis. Max yakin, bukan hanya karena merindukan Bima dan juga bayinya yang menyebabkan Loui

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    dimana Louisa?

    Hingga malam tiba, Edward belum juga melihat Louisa, dia pun bertanya pada Sarah yang baru sampai sepulang dari apartemen Thomas. "Apa yang dilakukan Louisa di ruangan itu? Kenapa aku tidak melihatnya makan malam?" tanya Edward meminta perhatian istrinya. Sarah menoleh pada suaminya, dia melepas anting dan menyimpannya di kotak perhiasan. "Aku baru sampai dan belum ke ruangan itu. Kenapa tadi tidak dipanggil saja saat kamu makan, Edd?" tanggap Sarah, dia balas menatap suaminya dari cermin. "Aku tak mau mengganggu dia." Edward mendekat, lalu membungkuk di belakang Sarah hingga wajah mereka sejajar. "Apa kamu pernah merindukan aku, Sayang?" tanya Edward menatap dalam Sarah, lalu menoleh hingga kecupan di pipi pun diberikan kemudian. "Apa pertanyaan itu bukannya aku yang harus tanyakan, Edd?" balas Sarah dengan tatapan sarat arti. Tatapan keduanya bertemu. Hati Edward semakin teriris saat melihat rindu dan luka dalam sorot mata istrinya. "Aku selalu merindukanmu

  • JANGAN PISAHKAN KAMI, DADDY    kepanikan Jason 2

    "Bodoh! Bagaimana bisa kamu menurunkan Louisa di pinggir jalan begitu saja?!" hardik Jason menatap marah pada sopirnya. Dia menanyakan Louisa pada petugas, namun petugas rumah sakit itu menjawab bahwa tidak ada nama Louisa terdaftar sebagai pengunjung beberapa waktu lalu. Ditelepon pun ponsel Louisa tidak aktif, barulah Jason sadar kalau Louisa sengaja menghindarinya. Dia jadi melampiaskan kekesalan dan kemarahannya pada sopir, begitu tahu pekerjanya itu menurunkan Louisa di parkiran rumah sakit. Sang sopir pun mencoba membela diri, "maaf, Tuan. Tadi nona Louisa bilang takut tuan marah kalau saya--" "Bodoh! Itu pasti hanya akal-akalan dia saja!" potong Jason dia mengusap wajahnya yang sangat gusar. "Aku nggak yakin dia pulang ke rumahnya," gumam Jason, sedang sang sopir hanya bisa menunduk dengan takut pada tuannya. "Menyusahkan sekali!" geram Jason, lalu berjalan tertatih menuju ke tempat mobilnya terparkir. "Tuan, apa tidak sebaiknya anda juga memeriksakan kaki anda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status